Serangan ke Iran Bisa Jadi 1 Jebakan bagi AS

oleh
perang gogogo

Serangan ke Iran Bisa Jadi Jebakan bagi AS, Pakar Ingatkan Trump agar Tak Terjebak Perang?

Serangan terhadap Iran berpotensi menjadi sebuah “jebakan” bagi Amerika Serikat. Sejumlah pakar memperingatkan Presiden Donald Trump agar tidak terburu-buru terlibat dalam konflik antara Israel dan Iran di kawasan Timur Tengah. Meski demikian, Trump telah memberikan sinyal bahwa keterlibatan militer AS bersama sekutunya, Israel, tidak sepenuhnya tertutup kemungkinan. Trump kini berada di posisi tarik-ulur: menahan diri atau terseret agresi Israel terhadap Iran.

Lantas, apa konsekuensinya jika Trump benar-benar mengerahkan kekuatan militer AS untuk mendukung serangan terhadap Iran?
Simak pembahasannya dalam video berikut.

Pakar AS Kembali Ingatkan Trump: Serangan ke Iran Adalah Jebakan Maut dengan Konsekuensi Tak Terbayangkan!

Para pakar AS memperingatkan Gedung Putih agar berhati-hati: serangan militer langsung ke Iran bisa menjadi jebakan berbahaya yang merugikan kepentingan dan sumber daya AS.

“Kini skenario ini bukan lagi hipotesis. Dr. Cassandra Vance dari Jamestown Foundation menekankan bahwa strategi Iran bukan memenangkan perang konvensional, melainkan menimbulkan kerugian asimetris besar bagi AS. Geografi kompleks dan doktrin pertahanan berlapis Iran siap menjebak setiap invasi menjadi perang tak berujung bagi penyerang.

Salah satu elemen kunci jebakan ini adalah jaringan proksi Iran yang tersebar luas di seluruh kawasan. Hizbullah, Houthi, dan milisi di Irak-Suriah diprediksi menyerang pangkalan AS, aset energi, dan jalur pelayaran di Selat Hormuz, mengancam ekonomi global hingga triliunan dolar, kata Marcus Thorne.

Iran menunjukkan kemampuan siber yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, melampaui perkiraan banyak pihak,” ungkap mantan analis intelijen AS anonim. “Serangan siber Iran ke infrastruktur vital AS dan sekutu bisa menimbulkan kekacauan massal dan kerugian ekonomi triliunan dolar, setara atau lebih besar dari serangan militer.

Peringatan serangan ke Iran ini bukan hanya tentang risiko langsung. Dr. Aliyah Khan, seorang profesor studi Timur Tengah di Georgetown University, menyoroti konsekuensi geopolitik jangka panjang. “Terlibat dalam konflik berkepanjangan di Iran akan mengalihkan fokus strategis AS dari tantangan global lainnya, seperti persaingan kekuatan besar dengan Tiongkok dan Rusia,” paparnya. “Ini juga berpotensi memecah belah aliansi AS, dengan banyak negara Eropa dan bahkan beberapa mitra Teluk yang mungkin enggan mendukung agresi unilateral.”

Para pakar, termasuk Dr. Vance, mendorong AS memprioritaskan diplomasi dan penahanan strategis daripada opsi militer berisiko. “Pelajaran dari konflik masa lalu di Timur Tengah harus menjadi pengingat yang kuat,” pungkas Dr. Vance. “Menyenggol sang ‘ular’ di sarangnya tanpa rencana jelas dan tanpa memahami kedalaman jebakan, Amerika Serikat bisa melakukan kesalahan strategis terbesar abad ini. Pengambil keputusan di Washington harus mengingat ini.

 

No More Posts Available.

No more pages to load.