Kontak Tembak Militer Thailand-Kamboja di Perbatasan, 1 Tentara Tewas

oleh -27 Dilihat
BENTROKAN MILITER DI PERBATASAN - Satu tentara Kamboja tewas dalam bentrokan dengan militer Thailand di perbatasan, Rabu (28/5/2025).
BENTROKAN MILITER DI PERBATASAN - Satu tentara Kamboja tewas dalam bentrokan dengan militer Thailand di perbatasan, Rabu (28/5/2025).

NUSASUARA.COM, MEDAN – Kontak tembak militer Thailand dan Kamboja terjadi di sepanjang perbatasan yang disengketakan pada Rabu (28/5/2025), menyebabkan satu tentara Kamboja tewas dalam insiden tersebut.

Insiden ini terjadi di Provinsi Preah Vihear, Kamboja, yang berbatasan langsung dengan Ubon Ratchathani, Thailand. Bentrokan tersebut berlangsung sekitar 10 menit dan bermula saat pasukan Kamboja melakukan patroli rutin di wilayah tersebut.

Angkatan Bersenjata Thailand menyatakan bahwa mereka hanya membalas tembakan setelah pasukan Kamboja yang memulai serangan. Menteri Pertahanan Thailand, Phumtham Wechayachai, mengatakan, “Kami terpaksa menembak kembali untuk mempertahankan diri dan melindungi kedaulatan Thailand.”

Insiden ini terjadi beberapa saat setelah pemimpin kedua negara bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, juga sempat berkunjung ke Kamboja pada April lalu dan bertemu dengan PM Hun Manet untuk membahas kerja sama lintas batas.

Baca juga : Thailand Mobilisasi Tank ke Perbatasan Kamboja, Siap Hadapi Konflik Pasca Insiden Tembak-Menembak

Menanggapi insiden tersebut, Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, mengeluarkan pernyataan yang menenangkan. Ia meminta masyarakat tidak panik dan berharap pertemuan antara komandan militer kedua negara dapat menghasilkan solusi positif. “Saya berharap stabilitas dan komunikasi militer yang baik dapat terus terjaga,” ujarnya.

Sementara itu, PM Paetongtarn Shinawatra berkomunikasi langsung dengan Hun Manet untuk meredakan ketegangan. “Kami tidak ingin situasi ini semakin memburuk,” ungkapnya.

Segera setelah bentrokan, Wakil Komandan Brigade Dukungan ke-3 Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF) menghubungi Wakil Komandan Satgas Suranaree Thailand melalui telepon. Kedua pihak sepakat untuk mengakhiri baku tembak yang telah berlangsung.

Setelah itu, mereka mulai melakukan diskusi mengenai mekanisme bilateral untuk menyelesaikan klaim teritorial yang tumpang tindih secara damai. Seorang sumber mengatakan, pembicaraan ini bertujuan menetapkan kerangka kerja bersama untuk langkah-langkah di masa mendatang.

Menteri Pertahanan Thailand menegaskan bahwa situasi saat ini telah terkendali dan kedua pihak tidak berniat untuk saling menembak.

Sejarah Perselisihan Perbatasan

Perselisihan antara Kamboja dan Thailand di wilayah perbatasan yang membentang lebih dari 800 kilometer telah berlangsung lama. Ketegangan kembali meningkat pada 2008 saat terjadi bentrokan berdarah di sekitar Candi Preah Vihear, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pada 1962, Pengadilan Internasional memutuskan wilayah yang disengketakan tersebut adalah milik Kamboja. Dengan insiden terbaru ini, diharapkan kedua negara dapat terus menjaga komunikasi dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.

No More Posts Available.

No more pages to load.