, ,

Ramai Dikeluhkan: Kacau OSN SD Sistem Online Banyak Error, Orang Tua Peserta Minta Diulang!

oleh -16 Dilihat
Ramai Dikeluhkan: OSN SD Sistem Online Banyak Error, Orang Tua Peserta Minta Diulang!

NusaSuara.com – Ujian Online OSN SD tak selalu berjalan mulus, apalagi jika menyangkut ajang bergengsi seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Sekolah Dasar (SD). Tahun ini, gelombang keluhan datang bertubi-tubi dari orang tua peserta OSN SD yang diselenggarakan secara daring. Sistem yang penuh error membuat jalannya ujian kacau balau, memicu kekecewaan mendalam, dan seruan agar ujian diulang.


Kekacauan Teknis yang Bikin Frustrasi

Sejak awal pelaksanaan OSN SD online, keluhan mulai membanjiri grup-grup komunikasi orang tua dan media sosial. Masalah yang paling sering dilaporkan adalah:

  • Server Down atau Lambat: Banyak peserta yang tidak bisa masuk ke sistem ujian atau mengalami loading yang sangat lama, membuang waktu berharga yang seharusnya digunakan untuk menjawab soal.
  • Soal Tidak Muncul: Beberapa peserta melaporkan bahwa soal ujian tidak muncul sama sekali atau hanya sebagian, membuat mereka tak bisa mengerjakan.
  • Jawaban Tidak Tersimpan: Lebih parah lagi, ada kasus di mana jawaban yang sudah diisi peserta mendadak hilang atau tidak tersimpan setelah sistem mengalami refresh otomatis atau error.
  • Keluar Sendiri dari Sistem (Logout Otomatis): Gangguan teknis ini memaksa peserta untuk masuk kembali, seringkali menghabiskan waktu ujian mereka.
  • Tampilan Error Berulang: Munculnya pesan error secara terus-menerus yang mengganggu konsentrasi dan jalannya ujian.

“Anak saya sudah berusaha keras belajar berbulan-bulan untuk OSN SD ini. Tapi pas ujian, dia nangis karena layarnya cuma muter-muter aja, soalnya nggak muncul. Hati saya hancur melihatnya,” keluh Ibu Ani, salah satu orang tua peserta dari Jakarta.


Dampak Psikologis pada Peserta Cilik

Kekacauan teknis ini bukan sekadar masalah administrasi, tapi juga meninggalkan dampak psikologis yang serius pada peserta cilik. Anak-anak SD yang seharusnya fokus menunjukkan kemampuan terbaiknya, justru harus berhadapan dengan frustrasi dan kepanikan karena sistem yang tidak stabil.

“Bayangkan, anak SD yang belum terlalu paham teknologi harus menghadapi layar error, soal hilang, dan waktu terus berjalan. Mereka jadi panik, nangis, dan konsentrasinya buyar. Ini jelas tidak adil,” tambah Bapak Budi, orang tua peserta lain yang anaknya sampai mogok belajar setelah ujian.

Beberapa orang tua juga melaporkan bahwa anak mereka menjadi trauma atau enggan mengikuti kompetisi online lagi di masa depan, padahal potensi akademik mereka sangat besar. Mimpi mereka untuk berprestasi di tingkat nasional seakan kandas bukan karena kurangnya kemampuan, melainkan karena kelemahan sistem.


Tuntutan Orang Tua: Ulang Ujian dan Evaluasi Menyeluruh

Melihat kondisi ini, desakan agar OSN SD diulang semakin menguat. Melalui petisi daring dan surat terbuka, para orang tua peserta menuntut:

  1. Ulang Ujian: Mengadakan ujian ulang dengan sistem yang teruji dan stabil, memastikan semua peserta mendapatkan kesempatan yang adil.
  2. Transparansi dan Akuntabilitas: Penjelasan resmi dari pihak penyelenggara mengenai penyebab error dan langkah-langkah mitigasinya.
  3. Evaluasi Menyeluruh: Peninjauan ulang terhadap kelayakan sistem online untuk ujian berskala nasional, terutama untuk jenjang SD yang membutuhkan stabilitas tinggi dan antarmuka yang ramah pengguna.
  4. Komite Independen: Pembentukan komite independen untuk menyelidiki semua keluhan dan memastikan keadilan bagi seluruh peserta.

“Kami tahu masa pandemi menuntut adaptasi ke sistem online, tapi ini OSN SD, bukan main-main. Harusnya persiapannya matang. Kalau begini, kami minta diulang!” tegas perwakilan forum orang tua peserta OSN SD. Mereka berharap suara mereka didengar demi menjaga integritas kompetisi dan semangat belajar anak-anak Indonesia.


Masa Depan OSN Online: Sebuah Pelajaran Berharga

Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggara dan semua pihak terkait. Transisi ke platform digital memang krusial di era modern, namun keandalan sistem adalah prioritas utama, apalagi untuk ujian yang menentukan masa depan anak-anak. Kegagalan teknis bukan hanya merugikan peserta secara akademis, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap kredibilitas sebuah kompetisi.

Penting bagi penyelenggara untuk segera menanggapi keluhan ini dengan serius, melakukan evaluasi mendalam, dan mengambil langkah konkret. Bagaimanapun, hak anak-anak untuk berkompetisi secara adil dan menunjukkan kemampuan terbaiknya harus tetap terjamin.

Bagaimana menurut Anda, haruskah OSN SD diulang demi keadilan bagi semua peserta?

No More Posts Available.

No more pages to load.