Arif Budimanta: Tokoh Politik dan Ekonomi Meninggal Dunia

oleh
arif budimanta

Jakarta — Dunia politik dan ekonomi Indonesia kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Arif Budimanta, ekonom sekaligus mantan Anggota DPR Fraksi PDIP periode 2009–2014, meninggal dunia pada Sabtu (6/9) dini hari di usia 57 tahun.

Keluarga menyampaikan bahwa jenazah almarhum kini berada di rumah duka kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Dengan penuh duka cita, kami mengabarkan bahwa ayah kami, Bapak Arif Budimanta, berpulang pada 6 September 2025 pukul 00.06 WIB di Jakarta,” tulis keluarga dalam pernyataan resminya.

Selain itu, keluarga juga memohon doa agar Allah SWT mengampuni segala dosa almarhum, melipatgandakan amal baiknya, serta menempatkannya di sisi terbaik.

Perjalanan Karier Arif Budimanta

Arif Budimanta lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 15 Maret 1968. Sejak muda, ia dikenal aktif di bidang akademik sekaligus politik. Arif tercatat pernah duduk sebagai Anggota DPR RI Fraksi PDIP periode 2009–2014.

Selanjutnya, ia berperan penting dalam pemerintahan dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (2016–2020). Kemudian, pada 2019 hingga 2025, ia dipercaya menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo Bidang Ekonomi.

Baca Juga: Gedung DPRD dan Kembali Aksi Demonstrasi yang Memanas

Riwayat Pendidikan

Perjalanan akademik Arif Budimanta juga mengesankan. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor jurusan Ilmu Tanah pada 1990. Kemudian, ia meraih gelar magister Ekonomi Sumber Daya Alam dari Universitas Indonesia pada 1996.

Pada 2006, ia menuntaskan studi doktoralnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI. Tidak berhenti di situ, ia juga mendalami bidang keuangan di University of Chicago serta mengikuti Senior Executive Program di Harvard Business School.

Penghargaan dan Dedikasi

Sepanjang kariernya, Arif Budimanta konsisten memperjuangkan penguatan ekonomi nasional. Ia mendorong peran koperasi sebagai bagian penting dalam sistem perekonomian Indonesia.

Atas kontribusi tersebut, ia meraih Penghargaan Bata Ilyas pada 2019. Penghargaan itu menegaskan kiprahnya sebagai sosok yang berdedikasi tinggi untuk negeri.