,

BAHAYA! Gunung Ili Lewotolok di NTT Siaga Penuh, Ancaman Erupsi Mengerikan!

oleh -67 Dilihat
Waspada Ledakan Gunung Ili Lewotolok, peringatan dari pihak PVMBG

Gunung Ili Lewotolok kembali menunjukkan taringnya! Terhitung sejak Rabu, 2 Juli 2025, pukul 20.00 WITA, status aktivitas resmi dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga). Keputusan ini berdasarkan Laporan Khusus Badan Geologi Nomor: 031/GL.03/BGL/2025, yang dirilis setelah serangkaian pemantauan visual dan instrumental menunjukkan peningkatan signifikan pada aktivitas vulkanik.

Peningkatan aktivitas ini bukan tanpa sebab. Menurut Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Stanislaus Ara Kian, Gunung Ili Lewotolok telah menunjukkan peningkatan aktivitas erupsi secara konsisten sejak 27 Juni 2025, dan intensitasnya terus meningkat hingga saat ini. Data yang terkumpul jelas menunjukkan bahwa sedang dalam fase peningkatan gejolak internal.

Detak Jantung Gunung Ili Lewotolok yang Kian Cepat: Apa yang Terjadi?

Peningkatan aktivitas erupsi Gunung Ili Lewotolok ditandai dengan berbagai fenomena yang mengkhawatirkan. Stanis menjelaskan bahwa kolom erupsi semakin tinggi, bahkan mencapai 1.200 meter dari puncak kawah. Ini bukan sekadar kepulan asap, melainkan letusan yang mampu melontarkan material pijar ke segala arah. Jarak lontaran terjauh bahkan tercatat mencapai sekitar 1.500 meter ke arah utara dan timur-timur laut. Bayangkan, radius bahaya yang semakin meluas!

Lontaran material pijar ini tidak hanya menjadi pemandangan yang mendebarkan, tetapi juga berpotensi menimbulkan bencana. Dampak langsungnya sudah terlihat: kebakaran vegetasi di sekitar lereng utara dan timur laut Gunung Ili Lewotolok. Erupsi juga tidak hanya visual, tetapi juga terdengar. Suara gemuruh dan dentuman, mulai dari lemah hingga kuat, menjadi pengingat konstan akan energi besar yang bergejolak di dalam perut Gunung Ili Lewotolok.

Data kegempaan semakin mempertegas situasi ini. Dalam periode 16 Juni hingga 2 Juli 2025 pukul 20.00 WITA, tercatat angka yang mengejutkan: 2.482 kali gempa erupsi, 4 kali gempa guguran, dan 3.088 kali gempa hembusan. Angka-angka ini menggambarkan frekuensi dan intensitas pergerakan magma di bawah permukaan Gunung Ili Lewotolok. Ini seperti detak jantung yang berpacu kencang, menandakan potensi erupsi yang lebih besar.

Secara visual, Gunung Ili Lewotolok kadang terlihat jelas, kadang tertutup kabut. Namun, di balik kabut, asap kawah berwarna putih tipis hingga tebal terus mengepul dengan tinggi berkisar 10 – 600 meter dari puncak. Kolom erupsi yang teramati pun bervariasi, dari 100 hingga 1.200 meter dari puncak, dengan warna yang bervariasi dari putih, kelabu, hingga hitam. Arah angin yang berubah-ubah (utara, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut) juga menunjukkan potensi sebaran abu vulkanik yang luas.

Baca Juga : Mobil Jepang Ikut Perang Harga, Produsen China Tetap Santai

Imbauan Siaga untuk Keselamatan Bersama

Dengan dinaikkannya status Gunung Ili Lewotolok ke Level III (Siaga), ada imbauan tegas dari PPGA. Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok, serta para pengunjung, pendaki, dan wisatawan, diimbau keras untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas gunung. Ini adalah zona berbahaya, dan pelanggaran terhadap imbauan ini dapat membahayakan nyawa.

Penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk senantiasa berkoordinasi dengan PPGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) atau Badan Geologi di Bandung. Informasi yang akurat dan terkini mengenai aktivitas Gunung Ili Lewotolok sangat penting untuk memastikan keselamatan bersama. Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya.

Data terbaru menunjukkan bahwa sepanjang Rabu (2/7) pukul 18.00-24.00 WITA, Gunung Ili Lewotolok yang gagah berdiri setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut, mengalami 26 kali letusan! Tinggi semburan abu vulkanik bervariasi antara 400 meter hingga 600 meter.

Lebih mengkhawatirkan lagi, letusan ini disertai lontaran lava pijar ke seluruh arah, dengan jangkauan 300 meter hingga 1.000 meter dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok. Suara dentuman atau gemuruh sedang hingga kuat yang menyertai setiap letusan semakin menegaskan kekuatan alam yang sedang bergejolak.

Gunung Ili Lewotolok kini membutuhkan kewaspadaan ekstra dari kita semua. Patuhi imbauan, cari informasi dari sumber terpercaya, dan utamakan keselamatan. Mari kita berharap semoga gejolak Gunung Ili Lewotolok segera mereda, namun selalu siap sedia menghadapi segala kemungkinan.

No More Posts Available.

No more pages to load.