,

BNN Tangkap Anggota Kartel Kokain Amerika Latin di Bali

oleh
BNN Tangkap WN Anggota Kartel Kokain Amerika Latin di Bali.
BNN Tangkap WN Anggota Kartel Kokain Amerika Latin di Bali.

Denpasar, Juli 2025 — Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia kembali menggagalkan upaya penyelundupan narkoba skala besar di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Seorang warga negara Brasil dan seorang wanita asal Afrika Selatan ditangkap karena kedapatan membawa kokain dalam jumlah besar yang diduga milik jaringan Kartel Kokain Amerika Latin.

Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan bahwa Bali saat ini menjadi salah satu target utama bagi kartel narkoba internasional, khususnya dari wilayah Amerika Selatan. Dalam kasus terbaru ini, pelaku asal Brasil membawa lebih dari 3 kilogram kokain, sementara rekannya dari Afrika Selatan menyembunyikan hampir 1 kilogram kokain di dalam pakaian dalam. BNN bersama Bea Cukai Bandara Ngurah Rai mengamankan keduanya secara terpisah dalam operasi pengawasan intensif.

“Modusnya cukup klasik namun berbahaya. Pelaku membawa narkoba secara langsung melalui jalur udara, memanfaatkan statusnya sebagai wisatawan asing,”. Ujar Komjen Marthinus dalam konferensi pers, 29 Juli 2025.

Jaringan Kartel Internasional yang Terlibat

Penangkapan ini bukan kejadian tunggal. Selama paruh pertama tahun 2025, BNN bersama kepolisian dan Bea Cukai telah mengungkap sedikitnya lima kasus penyelundupan narkotika internasional di Bali yang berkaitan dengan jaringan Kartel Kokain Amerika Latin.

Beberapa kasus bahkan melibatkan negara seperti Meksiko, Brasil, Kolombia, dan Argentina, yang selama ini kita kenal sebagai basis utama produksi kokain dunia. Diduga, jaringan kartel seperti Sinaloa dan PCC memperluas jaringannya ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ini mereka lakukan untuk membuka pasar baru sekaligus menghindari pengawasan ketat di Amerika Utara dan Eropa.

Dalam kasus kartel kokain Amerika Latin sebelumnya, pihak berwenang menangkap seorang wanita Argentina dan pria Inggris di Bali. Mereka menyelundupkan kokain melalui tubuh dan koper. Jaringan kartel internasional mengatur pengiriman narkoba itu dari Meksiko. Jaringan ini memiliki koneksi ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Bali Jadi Sasaran Favorit

Menurut BNN, pulau wisata ini memiliki daya tarik besar bagi jaringan narkoba karena tingginya arus wisatawan internasional, keberadaan komunitas ekspatriat, serta jaringan logistik yang mendukung. Kartel narkoba kerap menyamarkan operasi mereka dalam aktivitas turisme atau bisnis kecil-kecilan, membuat upaya pendeteksian menjadi lebih sulit.

Selain itu, pelaku dari Kartel Kokain Amerika Latin juga memanfaatkan metode pengiriman barang melalui ekspedisi, menggunakan identitas palsu, atau menyembunyikan kokain dalam paket makanan dan suvenir. Pada Mei lalu, pihak berwenang menangkap seorang kurir asal Australia karena membawa hampir 2 kilogram kokain. Kokain itu dikirim dari Inggris melalui jasa kurir.

“Bali menjadi target empuk karena infrastruktur internasionalnya sangat terbuka. Mereka ingin membentuk basis distribusi di sini,” tambah Kepala BNN Provinsi Bali, Brigjen Pol I Putu Gede Suastawa.

Hukuman Berat Menanti

Hingga saat ini, para pelaku penyelundupan narkoba dari kartel kokain Amerika Latin ke Indonesia menghadapi ancaman hukuman maksimal berupa pidana mati atau penjara seumur hidup. Meskipun beberapa terdakwa asing mendapat keringanan karena kooperatif atau mengaku bersalah, sistem hukum Indonesia tetap menempatkan kejahatan narkotika sebagai prioritas penindakan nasional.

Sebagai contoh, pada awal tahun ini, pengadilan menjatuhkan vonis satu tahun penjara kepada tiga warga negara Inggris setelah mereka terbukti membawa kokain dalam jumlah kecil. Sementara itu, mereka juga memvonis wanita Argentina yang membawa kokain di dalam tubuh selama tujuh tahun. Rekannya dari Inggris menerima hukuman lima tahun penjara dan denda lebih dari Rp 1 miliar.

Baca juga : Sang Raja Narkoba Ekuador Tumbang: Fito ‘Difilter’ ke Penjara AS

Indonesia Didorong Perkuat Kerja Sama Internasional

Dengan semakin kuatnya indikasi keterlibatan Kartel Kokain Amerika Latin dalam penyelundupan ke Indonesia. BNN mendorong peningkatan kerja sama antarnegara, khususnya dalam pertukaran intelijen dan operasi gabungan.

Saat ini, Indonesia menjalin kerja sama dengan UNODC dan kepolisian Brasil, Meksiko, serta Kolombia. Tujuannya mendeteksi jalur-jalur baru yang dipakai kartel narkoba.

BNN juga mendorong keterlibatan masyarakat, khususnya di wilayah wisata seperti Bali dan Lombok, untuk melaporkan aktivitas mencurigakan. Peningkatan edukasi tentang bahaya narkoba dan modus baru kartel juga menjadi prioritas jangka panjang.

Penutup

Kasus-kasus penyelundupan narkoba yang melibatkan Kartel Kokain Amerika Latin di Bali membuktikan bahwa Indonesia bukan lagi sekadar negara transit. Tetapi telah menjadi pasar potensial bagi jaringan kartel internasional. Kita harus melakukan upaya pengawasan dan penegakan hukum yang konsisten. Dukungan masyarakat dan kerja sama global menjadi kunci untuk memutus rantai distribusi narkoba yang semakin kompleks.

No More Posts Available.

No more pages to load.