Bagi pemilik kendaraan roda empat, pemilihan Bahan Bakar Minyak (BBM) sering kali menjadi pertimbangan utama, terutama terkait efisiensi biaya. Namun, menggunakan BBM dengan nilai () yang sesuai rekomendasi pabrikan adalah kunci mutlak untuk memastikan performa mesin optimal, efisiensi bahan bakar, dan yang terpenting, menjaga umur panjang komponen kendaraan.
Para pakar otomotif sepakat bahwa menunjukkan ketahanan BBM terhadap ledakan dini (atau knocking) di ruang bakar. Mengingat pabrikan merancang setiap mesin dengan rasio kompresi tertentu, kesesuaian antara rasio kompresi mesin dan BBM menentukan kinerja terbaik.
Paryudi, Technical Leader , menegaskan pentingnya konsistensi dalam penggunaan BBM sesuai anjuran. Konsumen dapat menemukan informasi rekomendasi batas minimal ini di buku pedoman kepemilikan kendaraan masing-masing.
Empat Manfaat Utama
Menggunakan BBM dengan yang tepat, atau bahkan lebih tinggi dari batas minimal yang direkomendasikan pabrikan, memberikan dampak positif yang signifikan pada seluruh sistem mesin:
1. Performa Mesin Optimal dan Responsif
Pabrikan merancang mesin modern dengan rasio kompresi tinggi. Mesin ini membutuhkan BBM yang tahan terhadap tekanan dan panas tinggi sehingga tidak meledak sebelum waktunya (pre-ignition).
- Akselerasi Halus: Jika menggunakan yang sesuai, mesin dapat bekerja pada performa terbaiknya. Hasilnya, akselerasi mobil menjadi lebih responsif dan suara mesin terdengar lebih halus.
- Tenaga Maksimal: Pembakaran yang sempurna di ruang bakar menghasilkan tenaga yang optimal. Pabrikan sering memberikan rekomendasi batas minimal, misalnya 91, namun 92 umumnya sudah memadai, dan 98 akan memberikan performa terbaik.
2. Konsumsi Bahan Bakar Lebih Irit
Banyak yang mengira BBM murah adalah kunci hemat. Padahal, BBM yang tidak sesuai akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna, memaksa pengemudi menginjak gas lebih dalam untuk mencapai tenaga yang sama.
Sebaliknya, BBM dengan yang tepat memungkinkan pembakaran yang lebih sempurna. Tenaga yang lebih optimal menghasilkan konsumsi BBM secara keseluruhan yang lebih irit dan efisien.
3. Mesin Bebas Ngelitik dan Terhindar dari Kerusakan Fatal
Salah satu risiko terbesar penggunaan di bawah yang dianjurkan adalah terjadinya ngelitik (detonasi).
- Ngelitik Merusak Komponen: Ngelitik adalah ledakan dini yang terjadi sebelum busi memercikkan api. Jika pemilik membiarkannya terlalu lama, kondisi ini dapat merusak komponen vital mesin, seperti piston dan valve. Kerusakan ini tentu akan memicu biaya perbaikan yang jauh lebih besar daripada selisih harga BBM.
4. Memperpanjang Umur Komponen dan Menghemat Biaya Perawatan
Penggunaan BBM yang direkomendasikan tidak hanya berfokus pada performa sesaat, tetapi juga berdampak pada kesehatan mesin jangka panjang:
- Ruang Bakar Bersih: yang sesuai menghasilkan emisi gas buang yang lebih minim. Ruang bakar dan salurannya cenderung lebih bersih dan tidak mudah kotor, yang secara langsung mengurangi biaya perawatan rutin.
- Oli Mesin Lebih Awet: Pembakaran yang tidak sempurna akibat rendah dapat meninggalkan zat asam sisa pembakaran. Zat ini berpotensi mengontaminasi oli mesin melalui celah-celah ring piston. Dengan yang tepat, kontaminasi dapat diminimalkan, sehingga kualitas dan umur oli mesin menjadi lebih awet.
Kesimpulan: Patuhi Buku Manual
Rekomendasi yang tertera dalam buku pedoman kendaraan bukanlah sekadar saran, melainkan batasan teknis yang dibuat berdasarkan spesifikasi mesin dan rasio kompresi kendaraan.
Mengabaikan rekomendasi ini demi menghemat sedikit biaya pengeluaran harian justru berpotensi memicu kerusakan fatal pada mesin, penurunan performa drastis, hingga pengeluaran besar di bengkel. Kepatuhan terhadap yang dianjurkan pabrikan adalah investasi jangka panjang untuk menjaga performa dan keandalan mobil Anda.
Baca Juga : Panggung Milik Aldeguer: Juara Baru Lahir di Mandalika, Marquez dan Bagnaia Tumbang
