Strategi Ganda BYD: Dua Pabrik Raksasa di Indonesia dan Malaysia Siap Beroperasi 2026, Bidik Dominasi ASEAN

oleh
BYD

BYD (Build Your Dreams) terus menunjukkan langkah taktis yang terstruktur dalam ambisi globalnya, menjadikan Asia Tenggara sebagai landasan pacu utama. Berbarengan dengan pabrik di Indonesia, perusahaan asal China ini memastikan pabrik di Malaysia akan beroperasi pada semester kedua 2026. BYD merancang langkah strategis ganda ini untuk mengatasi kompleksitas pasar lokal sekaligus mengukuhkan dominasi regionalnya.

Mengamankan Insentif dan Kuantitas Produksi

Investasi besar-besaran di kedua negara merupakan respons langsung terhadap kebijakan agresif pemerintah. Dalam mendorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Di Indonesia, komitmen investasi BYD senilai Rp11,2 triliun di Subang, Jawa Barat, dengan target produksi 150.000 unit per tahun, memungkinkan BYD memanfaatkan insentif seperti pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan pembebasan Bea Masuk, selama mereka memenuhi target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tertentu di masa depan. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat progres pembangunan di Subang telah mencapai 90 persen, menggarisbawahi kepatuhan BYD terhadap jadwal ketat ini.

Sementara itu, di Malaysia, di mana BYD sudah berstatus merek EV nomor satu dengan 25.000 unit terjual, Pemerintah Malaysia akan memberikan insentif pajak road tax dan keringanan lain untuk kendaraan listrik rakitan lokal, yang memungkinkan pembangunan pabrik di KLK TechPark, Tanjong Malim, (600 ribu) mengamankan insentif tersebut. Langkah ini secara efektif memblokir pesaing impor dan meningkatkan daya saing harga BYD di kedua pasar.

Persaingan Domestik dan Tantangan Rantai Pasok

Di Indonesia, kehadiran BYD dengan fasilitas produksi lokal akan meningkatkan persaingan signifikan bagi pemain domestik yang sudah ada, seperti Wuling dan Hyundai, yang juga telah memiliki pabrik di dalam negeri. BYD tidak hanya membawa mobil penumpang seperti Atto 3 dan Seal, tetapi juga teknologi baterai Blade Battery andalannya.

Di sisi lain, dengan dua pabrik yang berdekatan di ASEAN, BYD mendapatkan fleksibilitas operasional yang luar biasa. Jika terjadi gangguan pasokan atau perubahan regulasi di satu negara, pabrik lain dapat mengisi kekosongan, memastikan stabilitas produksi. Ini memposisikan BYD jauh lebih unggul dibandingkan rival global yang seringkali hanya mengandalkan satu hub produksi di kawasan ini.

Baca Juga : Kalista, Anak Usaha INDY, Siap Pasok Ribuan Bus Listrik TransJakarta dengan Model Bisnis FaaS

Ekspansi manufaktur ganda yang mulus dan cepat ini bukan hanya tentang mobil listrik, tetapi tentang bagaimana BYD menggunakan strategi investasi sebagai alat untuk mencapai dominasi pasar, membentuk ulang rantai pasok regional, dan mempercepat transisi energi di seluruh Asia Tenggara.

No More Posts Available.

No more pages to load.