Jakarta – Pihak berwenang Brasil baru-baru ini melancarkan operasi besar-besaran di negara bagian São Paulo. Mereka berusaha mengatasi praktik pencucian uang yang di lakukan oleh salah satu kelompok kejahatan terorganisir terbesar di negara itu, First Capital Command (PCC). Pada Kamis (30/10), operasi ini menargetkan jaringan pencucian uang yang di perkirakan telah mengalirkan hampir US$10 miliar antara tahun 2020 hingga 2024 melalui sektor bahan bakar.
Teror Pencucian Uang di Industri Bahan Bakar
Di laporkan oleh AFP, langkah ini di ambil hanya dua hari setelah polisi Rio de Janeiro berhasil menggagalkan Comando Vermelho atau Komando Merah, kelompok kriminal rival PCC. Dalam razia yang di lakukan, sebanyak 132 orang tewas dalam pertempuran sengit. Kedua kelompok tersebut di kenal sebagai penguasa utama perdagangan narkoba di Brasil. Jaringannya tidak hanya mencakup seluruh Amerika Latin, tetapi juga menjangkau Eropa.
Operasi ini juga menyita sejumlah besar aset properti dan membekukan rekening bank yang di gunakan oleh para pelaku. Pihak berwenang Brasil menyatakan bahwa tujuan utama dari operasi ini adalah untuk menghentikan praktik pencucian uang. Para tersangka di duga mencampur hasil perdagangan narkoba dengan bisnis yang sah, seperti sektor bahan bakar.
Taktik Canggih dalam Mencuci Uang
Pada Agustus lalu, pihak berwenang Brasil juga berhasil membongkar operasi pencucian uang yang lebih besar. Operasi itu melibatkan penggunaan SPBU (stasiun pengisian bahan bakar) sebagai titik utama untuk mencuci uang hasil perdagangan narkoba. Uang tersebut kemudian di pindahkan ke dalam rekening bank digital dan aplikasi fintech, memanfaatkan teknologi untuk mempermudah proses pencucian.
Langkah Tegas Presiden Lula
Pada Kamis (30/10), Presiden Luiz Inácio Lula da Silva menandatangani undang-undang baru yang bertujuan memperkuat perjuangan Brasil dalam memberantas kejahatan terorganisir. Salah satu poin penting dalam undang-undang ini adalah penerapan hukuman yang lebih berat bagi mereka yang terlibat dengan kelompok seperti PCC dan Comando Vermelho.
Dalam pernyataannya, Lula menegaskan pentingnya untuk tidak membiarkan kelompok kriminal terus menghancurkan kehidupan masyarakat dan menyebarkan kekerasan di Brasil. “Kita tidak dapat menerima bahwa kejahatan terorganisir terus menghancurkan keluarga. Menindas warga, serta menyebarkan narkoba dan kekerasan di seluruh kota,” ujarnya melalui akun X resminya.
Baca Juga: Petaka Baru di Beijing: Sarjana China Dijuluki ‘Ekor Busuk’ Karena Gagal Dapat Kerja Layak
Kerja Sama Terkoordinasi dalam Perang Melawan Kejahatan
Lula juga menggarisbawahi pentingnya kerjasama yang lebih terkoordinasi dalam melawan perdagangan narkoba. Namun, tetap mengutamakan keselamatan warga sipil dan petugas polisi. Ia memuji operasi sebelumnya terhadap PCC yang telah berhasil menghentikan pencucian uang tanpa menimbulkan korban jiwa.
Kesimpulan: Langkah Tegas Brasil dalam Memerangi Kejahatan
Langkah-langkah tegas yang di ambil oleh Brasil, baik dalam bentuk operasi lapangan maupun kebijakan legislasi, menunjukkan keseriusan negara ini. Mereka berkomitmen memberantas kejahatan terorganisir dan pencucian uang yang melibatkan kelompok-kelompok kriminal besar. Ke depannya, Brasil berupaya menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakat dan mengurangi dampak dari kegiatan ilegal ini.






