Aksi demo di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, semakin memanas. Ratusan warga yang marah atas kebijakan Bupati Sudewo, khususnya terkait dengan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mencapai 250 persen, berunjuk rasa dengan kekerasan. Selama aksi tersebut, massa membakar mobil provos dan menyerang Bupati Sudewo dengan sandal dan botol.
Mereka mendesak mundur dan meminta maaf
Ketegangan semakin memuncak ketika para demonstran yang terhimpun di depan kantor pemerintahan setempat mulai menyerukan desakan agar Bupati Sudewo mundur dari jabatannya. Warga merasa kebijakan tersebut terlalu memberatkan mereka, mengingat banyak dari mereka yang mengeluhkan besarnya kenaikan PBB, sementara kondisi perekonomian masyarakat masih sulit.
Bupati Sudewo, yang sempat mencoba menenangkan massa, akhirnya memberikan pernyataan kepada para pengunjuk rasa. Bupati Sudewo menyesali kebijakan tersebut, berjanji memperbaiki sistem perpajakan, dan meminta maaf langsung kepada warga yang merasa rugi.
Namun, kata-kata tersebut tampaknya belum cukup untuk meredakan amarah warga. Banyak yang menuntut agar Bupati Sudewo tidak hanya meminta maaf, tetapi juga mundur dari jabatannya. “Kami tidak butuh permintaan maaf, kami ingin perubahan nyata,” ujar salah satu demonstran yang hadir dalam aksi tersebut.
PBB 250 Persen Jadi Pemicu
Kenaikan PBB sebesar 250 persen yang terapkan pada awal tahun ini memicu aksi demo Pati yang mulai sejak pagi. Banyak warga yang merasa kebijakan tersebut sangat memberatkan, mengingat sebagian besar bangunan di Pati berada dalam kondisi rusak dan tidak terawat dengan baik.
Kenaikan pajak ini menambah beban biaya yang harus ditanggung masyarakat, sebagian besar di antaranya memiliki penghasilan terbatas. Tak jarang, beberapa rumah dan bangunan rusak akibat bencana alam atau usia bangunan yang sudah tua, tetapi pemerintah tetap menaikkan pajak secara tajam.
“Ini jelas sangat tidak adil! Bangunan kami banyak yang rusak, kok malah dipaksa bayar lebih mahal. Ini sudah kelewatan!” ungkap salah seorang warga yang ikut berunjuk rasa.
Massa Demo Pati merusak bangunan dan membakar mobil polisi
Aksi Demo Pati yang semakin tak terkendali mulai menimbulkan kerusakan di beberapa fasilitas publik. Bangunan-bangunan sekitar kantor pemerintah setempat menjadi sasaran kekerasan massa. Massa juga mengarahkan amarah mereka pada mobil provos yang dikerahkan pihak kepolisian untuk mengamankan jalannya demo. Mereka membakar mobil tersebut hingga hangus, menambah daftar kerusakan selama aksi demo.
Kejadian ini semakin memperburuk citra pemerintahan Bupati Sudewo, yang sebelumnya sudah mendapat kritik keras dari berbagai kalangan. Pembakaran mobil provos menjadi simbol dari tingginya ketegangan antara pihak pemerintah dan warga yang merasa tertindas dengan kebijakan tersebut.
Wartawan Terjebak dalam Kericuhan Demo Pati
Selama aksi demo berlangsung, beberapa wartawan yang meliput kejadian tersebut juga menjadi korban. Gas air mata dari tembakkan pihak kepolisian untuk membubarkan massa mengenai seorang jurnalis hingga ia mengalami sesak napas setelah jebak dalam kericuhan.
Jurnalis tersebut dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Kejadian ini menambah daftar panjang kejadian buruk yang terjadi selama demo tersebut. Keamanan wartawan pun menjadi perhatian serius, mengingat dalam beberapa kejadian sebelumnya, beberapa anggota media juga mengalami kekerasan saat meliput aksi unjuk rasa.
Aksi Protes yang Tak Kunjung Reda
Ketegangan di Pati belum juga mereda. Hingga sore hari, aksi protes terus berlangsung. Demonstran yang kecewa dengan kebijakan Bupati Sudewo menuntut keadilan dan perubahan. Beberapa warga bahkan menyebutkan bahwa mereka akan terus berdemo hingga permintaan mereka dipenuhi.
Bupati Sudewo pun terus berupaya menenangkan keadaan. Dalam beberapa kali pertemuan dengan perwakilan warga, Bupati Sudewo berjanji untuk merevisi kebijakan PBB yang dianggap tidak adil. Namun, warga tampaknya sudah tidak sabar lagi, mengingat ketidakpuasan mereka yang sudah memuncak.
Baca juga : KPK Tangkap Bupati Kolaka Timur Abdul Azis di OTT
Solusi yang Belum Ditemukan Demo Pati
Sampai saat ini, belum ada solusi yang pasti terkait dengan aksi protes yang terjadi di Pati. Warga masih menuntut perubahan kebijakan dan tindakan nyata dari pemerintah daerah. Sementara itu, Bupati Sudewo terus berusaha untuk mencari jalan keluar yang dapat meredakan ketegangan ini. Namun, dengan segala kekerasan dan kerusakan yang terjadi, banyak yang meragukan apakah janji-janji tersebut cukup untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Dengan terus berkembangnya situasi ini, kita masih menunggu apakah Bupati Sudewo akan memenuhi tuntutan warga ataukah akan ada perubahan kebijakan yang lebih berarti untuk menyelesaikan krisis yang terjadi di Kabupaten Pati.






