Di tengah bayang-bayang perlambatan ekonomi global dan volatilitas pasar keuangan, Indonesia justru menunjukkan performa yang kontras. Ekonom senior IQI Global memberikan penilaian tinggi. Terhadap arsitektur makroekonomi nasional yang kini tampil lebih kokoh, stabil, dan kredibel di mata komunitas investor dunia.
IQI Global melihat bahwa Indonesia bukan sekadar “bertahan” dari badai ekonomi. Melainkan berhasil membangun benteng pertahanan fiskal dan moneter yang sangat disiplin sepanjang tahun 2025.
Kredibilitas Kebijakan: Kunci Kepercayaan Global
Salah satu poin krusial yang diangkat oleh IQI Global adalah tingkat kepercayaan pasar terhadap pengambil kebijakan di Indonesia. Sinergi antara otoritas fiskal (Kementerian Keuangan) dan otoritas moneter (Bank Indonesia) menciptakan kebijakan yang sinkron dan terukur.
“Pasar internasional kini melihat Indonesia dengan perspektif berbeda. Kebijakan kita tidak lagi reaktif, melainkan proaktif dan sangat kredibel. Disiplin fiskal dalam menjaga defisit anggaran di bawah batas 3 persen menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia serius mengelola keberlanjutan ekonomi jangka panjang,” ungkap Shan Saeed, Chief Economist IQI Global dalam catatannya.
Kredibilitas ini secara langsung berdampak pada minat investasi asing yang terus mengalir masuk, menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan utama modal di kawasan pasar berkembang (emerging markets).
Daya Tahan Domestik di Tengah Guncangan Eksternal
Meski tekanan dari penguatan dolar AS dan ketidakpastian suku bunga global sempat menggoyang banyak negara, fondasi ekonomi Indonesia tetap tegak berkat dua pilar utama:
-
Kendali Inflasi yang Presisi: Pemerintah berhasil menjinakkan gejolak harga pangan dan energi melalui koordinasi pusat dan daerah. Hal ini memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, yang mana konsumsi domestik menyumbang lebih dari 50 persen pertumbuhan PDB.
-
Neraca Dagang yang Sehat: Kebijakan hilirisasi komoditas telah mengubah struktur ekspor Indonesia. Dengan tidak lagi bergantung pada bahan mentah, nilai tambah produk ekspor Indonesia meningkat pesat, memberikan bantalan yang kuat bagi cadangan devisa negara.
Transformasi Struktural Bukan Sekadar Slogan
IQI Global menilai bahwa ketangguhan makro Indonesia saat ini adalah hasil dari transformasi struktural yang konsisten selama beberapa tahun terakhir. Pembangunan infrastruktur yang terintegrasi telah menurunkan biaya logistik secara bertahap, sementara digitalisasi ekonomi memperluas akses pasar bagi UMKM.
Langkah berani pemerintah dalam mendorong hilirisasi nikel dan bauksit, menurut IQI Global, adalah game changer yang membuat fondasi ekonomi Indonesia semakin sulit digoyang oleh spekulasi pasar global. Indonesia kini memiliki daya tawar tinggi dalam rantai pasok energi hijau dunia.
Proyeksi Menuju 2026: Optimisme Terukur
Menutup analisisnya, IQI Global memproyeksikan Indonesia akan tetap menjadi “cerita sukses” di Asia. Dengan fondasi yang sudah kokoh, Indonesia memiliki ruang gerak lebih luas untuk memacu pertumbuhan di atas 5 persen pada tahun depan.
“Dunia sedang mencari stabilitas, dan Indonesia menawarkan hal itu. Jika pemerintah mampu mempertahankan konsistensi kebijakan dan transparansi data, Indonesia akan terus berevolusi menjadi magnet investasi utama di kawasan,” tutup analisis tersebut.
Baca Juga : EBT: Peluang Investasi Energi Baru & Danantara Perencanaan Pajak







