Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Penerbangan Terganggu

oleh
Gunung Lewotobi Laki-Laki
Gunung Lewotobi Laki-Laki

Flores, IndonesiaGunung Lewotobi Laki-Laki di Pulau Flores, sebelah timur Bali, meletus pada Selasa sore, menembakkan kolom abu raksasa ke langit. Letusan ini memaksa pembatalan puluhan penerbangan internasional dan domestik, sekaligus meningkatkan status siaga bencana di wilayah tersebut. Peristiwa ini kembali menunjukkan kerentanan Indonesia terhadap aktivitas vulkanik, mengingat posisi negara ini berada di atas “Cincin Api” Pasifik.

Kronologi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Badan vulkanologi melaporkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang memiliki ketinggian puncak 1.584 meter, meletus pada pukul 17.35 WITA, Selasa. Kolom abu terpantau setinggi 10.000 meter di atas puncak, dengan warna abu abu-abu pekat yang mengurangi visibilitas di sekitarnya.

Otoritas setempat segera menaikkan tingkat kewaspadaan bencana dari level tiga ke level empat, menunjukkan ancaman serius dan kebutuhan tindakan cepat. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menegaskan bahwa warga dan wisatawan harus menghindari area dalam radius 7 kilometer dari kawah Gunung Lewotobi Laki-Laki. Langkah ini bertujuan melindungi masyarakat dari lontaran material pijar dan aliran piroklastik yang berbahaya.

Ancaman Lahar dan Abu Vulkanik

Muhammad Wafid memperingatkan kemungkinan terjadinya banjir lahar akibat hujan deras. Material vulkanik yang bercampur dengan air hujan bisa mengalir deras menuruni lereng, merusak rumah, infrastruktur, dan lahan pertanian. Wafid juga mendorong warga menggunakan masker untuk melindungi pernapasan dari abu vulkanik yang dapat menyebabkan iritasi mata dan gangguan kesehatan.

Selain itu, abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-Laki telah menyebar ke beberapa desa di luar zona eksklusi, memperluas dampak letusan pada masyarakat setempat. Pemerintah terus memantau situasi untuk mencegah korban jiwa dan kerusakan lebih luas.

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki menyebabkan gangguan serius pada penerbangan ke dan dari Bali. Maskapai internasional dan domestik membatalkan atau menunda penerbangan karena abu vulkanik dapat merusak mesin pesawat dan mengurangi visibilitas.

Virgin Australia membatalkan beberapa penerbangan antara Brisbane, Melbourne, dan Bali pada Rabu. Jetstar juga membatalkan empat penerbangan dari Australia ke Bali, sementara Qantas memantau situasi sebelum memutuskan keberangkatan sore hari.

Air New Zealand menunda dua penerbangan antara Bali dan Auckland, menyatakan bahwa keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas. Maskapai menekankan bahwa operasional ke Denpasar hanya akan dilanjutkan jika kondisi aman.

Selain itu, Air India, TigerAir (Singapura), Juneyao Airlines (China), dan beberapa penerbangan domestik AirAsia ke Labuan Bajo juga dibatalkan. Langkah ini menunjukkan dampak signifikan Gunung Lewotobi Laki-Laki terhadap konektivitas regional dan pariwisata.

Seorang petugas bandara Bali menjelaskan, ‘Meski Ngurah Rai masih beroperasi normal, maskapai membatalkan beberapa penerbangan karena abu vulkanik. Keputusan bergantung pada rute dan maskapai.” Pernyataan ini menyoroti tantangan pengelolaan operasional bandara di tengah letusan vulkanik.

Evakuasi dan Tindakan Pencegahan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa setidaknya satu desa di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki harus dievakuasi. Juru bicara BNPB, Abdul Muhari, menekankan bahwa warga harus mengungsi ke lokasi aman karena getaran masih terdeteksi, yang menunjukkan aktivitas gunung masih berlangsung dan potensi letusan susulan tetap ada.

Langkah evakuasi ini meminimalkan risiko korban jiwa dan memberikan waktu bagi warga untuk menghindari bahaya dari lontaran material pijar dan abu vulkanik. Pemerintah terus bekerja sama dengan masyarakat untuk memastikan kesiapsiagaan dan mitigasi risiko bencana yang maksimal.

Riwayat Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Gunung Lewotobi Laki-Laki bukan kali pertama menunjukkan aktivitas signifikan. Pada bulan November sebelumnya, gunung ini meletus, menewaskan sembilan orang, memaksa ribuan orang mengungsi, dan menunda sejumlah penerbangan internasional ke Bali.

Puncak Laki-Laki merupakan pasangan dari gunung kembar Perempuan, yang lebih tinggi (1.703 meter) tetapi relatif tenang. Kedua gunung ini menjadi ciri khas lanskap Flores. Namun, Laki-Laki dikenal memiliki aktivitas vulkanik yang lebih agresif, sehingga selalu menjadi perhatian otoritas dan masyarakat lokal.

Baca juga : Meningkatnya Aktivitas Gunung Ili Lewotolok: Mengapa Kita Harus Siaga?

Indonesia dan Posisi di Cincin Api Pasifik

Indonesia menempati posisi strategis di Cincin Api Pasifik, kawasan dengan aktivitas seismik dan vulkanik tinggi. Negara ini memiliki sekitar 130 gunung berapi aktif, menjadikannya salah satu wilayah dengan risiko vulkanik tertinggi di dunia.

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi pengingat nyata akan kekuatan alam yang luar biasa. Masyarakat, pemerintah, dan lembaga mitigasi bencana terus bekerja sama untuk mengurangi risiko, meningkatkan kesiapsiagaan, dan melindungi kehidupan dari ancaman letusan gunung berapi.

Kesimpulan

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki menunjukkan bahwa Indonesia tetap berada dalam risiko bencana vulkanik tinggi. Dampak langsung terlihat pada evakuasi warga, gangguan penerbangan, dan penyebaran abu vulkanik ke desa-desa sekitarnya.

Tindakan cepat dari pemerintah, BNPB, dan maskapai menunjukkan koordinasi yang baik dalam menghadapi bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti peringatan resmi, menghindari zona berbahaya, dan menggunakan perlindungan seperti masker.

Dengan terus memantau Gunung Lewotobi Laki-Laki, otoritas berupaya mencegah kerugian lebih besar dan memastikan keselamatan warga. Aktivitas gunung yang masih berlangsung menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu siap menghadapi kejadian alam tak terduga.