NUSASUARA – Setelah berakhirnya balapan MotoGP San Marino 2025 di Sirkuit Misano yang berlangsung Sabtu–Minggu (13–14 September), para pembalap kembali ke lintasan pada hari Senin (15 September) untuk menjalani tes resmi. Tes ini di pakai untuk mempersiapkan perangkat teknis menjelang musim berikutnya. Itu termasuk ujicoba motor dan mesin baru. Salah satu fokus terbesar adalah perubahan konfigurasi mesin Yamaha untuk 2026. Berikut hasil dan sorotannya.
Hasil Umum Sesi Pagi
Pada sesi pagi—di mulai pukul 10:00 waktu setempat—yang menjadi pembalap tercepat adalah Pedro Acosta dari tim Red Bull KTM (RC16), dengan catatan waktu 1:32.050 detik di Misano.
Fokus pada Yamaha dan Mesin V4 di Sirkuit Misano
Salah satu cerita terbesar dari tes ini adalah langkah Yamaha dalam pengembangan mesin untuk musim depan. Seperti di ketahui, Yamaha selama ini menggunakan konfigurasi inline-4 untuk mesin YZR-M1. Namun, mulai musim depan mereka akan melakukan transisi ke konfigurasi mesin V4. Tes di Misano ini jadi salah satu momen penting untuk uji coba mesin V4 tersebut.
Fabio Quartararo, pembalap unggulan Yamaha, diberitakan bahwa ia akan mencoba mesin V4 tersebut dalam sesi tes. Meski dalam sesi pagi dia belum memakai V4, Yamaha sudah menyiapkan motor YZR-M1 bermesin V4 di garasi untuknya dan Jack Miller.
Di sesi sore, menurut laporan, Quartararo sempat mencatat waktu terbaik 1 menit 39,4 detik. Di yakini ia mencapainya dengan menggunakan mesin V4 terbaru Yamaha. Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari tim. Cuaca (hujan) sempat menjadi penghalang di pagi hari pada hari tes di Misano. Sehingga pengujian penuh agak terdampak.
Analisis dan Implikasi Sirkuit Misano
Pedro Acosta tampil mengesankan di sesi pagi, memimpin kedalaman lap-time atas Bastianini dan Marini. Ini menunjukkan bahwa KTM masih memiliki kecepatan dan konsistensi, terutama di lintasan seperti Misano yang menjadi tempat balapan. Catatan waktu Acosta bisa menjadi patokan benchmark bagi rival rivalnya.
Dari sisi Yamaha, transisi ke mesin V4 adalah langkah besar. Perubahan konfigurasi mesin bukan hal kecil: menyangkut torsi, distribusi bobot, pendinginan, dan karakteristik tenaga di putaran atas dan bawah. Quartararo mencatat bahwa perubahan ini akan butuh adaptasi karena gaya berkendara, setting suspensi, aerodinamika, dan perangkat elektronik (ECU, mapping) harus di sesuaikan untuk performa sempurna di Misano.
Selain Quartararo, Jack Miller juga bakal menjadi pembalap yang menguji mesin V4 Yamaha. Respons mereka terhadap mesin baru ini akan menjadi perhatian banyak pihak. Untuk melihat seberapa jauh Yamaha bisa mengejar gap dengan pabrikan seperti Ducati dan KTM. Selama ini kedua pabrikan telah menggunakan konfigurasi V4 atau mesin serupa.
Kendala & Hal yang Masih Perlu Di benahi
-
Cuaca: Tes sore sempat terganggu oleh hujan, terutama di sesi pagi yang menghambat upaya mencapai waktu optimal. Kondisi basah tidak memudahkan pembalap dan mekanik untuk melakukan pengujian teknis penuh.
-
Waktu adaptasi mesin V4 Yamaha: Karena baru di gulirkan, banyak data yang masih harus di kumpulkan. Quartararo dan timnya perlu mendapatkan feedback yang cukup untuk memperbaiki handling, getaran, respons throttle, dan keandalan mesin saat diuji di Misano.
-
Persaingan ketat: Dengan waktu selisih yang relatif kecil antara Acosta, Bastianini, dan Marini, tantangan bagi Yamaha dan pembalapnya adalah tidak hanya mengembangkan mesin baru, tapi juga menjaga konsistensi di semua sektor (ban, elektronik, aerodinamika) pada setiap balap. Hal ini sangat utama di Sirkuit Misano.
Baca Juga : Indonesia Kolektor Pajak Kendaraan Terbesar: Sebandingkah dengan Fasilitas yang Diberikan?
Kesimpulan
Tes resmi MotoGP Misano 2025 memberikan gambaran menarik tentang lintasan ini menjelang akhir musim dan persiapan untuk musim 2026:
-
Pedro Acosta berhasil menjadi yang tercepat di sesi pagi dengan 1:32.050 detik, menegaskan performa kuatnya dan kemampuan KTM dalam setting motor di lintasan sisa setelah balapan di Misano.
-
Yamaha mengambil langkah besar dengan mesin baru V4. Fabio Quartararo akan menjadi ujung tombak pengujian mesin ini, bersama Jack Miller. Walaupun ada kendala cuaca dan beberapa pengujian belum optimal, uji coba ini sangat krusial untuk Yamaha menghadapi tantangan di musim depan.
Ke depan, penggemar dan tim akan menunggu dengan antusias hasil selanjutnya dari sesi sore tes. Reaksi pembalap terhadap mesin V4 dalam kondisi kering, serta bagaimana data tersebut akan diterjemahkan ke dalam pengembangan teknis Yamaha di Misano. Jika berhasil, transisi ini bisa menjadi titik balik bagi Yamaha dalam persaingan MotoGP yang semakin kompetitif.
