Helikopter BK117 D-3 dan Kronologi Tragedi Jatuhnya di Kalimantan Selatan

oleh
Helikopter BK117 D-3
Helikopter BK117 D-3

NusaSuara.com – Helikopter BK117 D-3 Airbus milik Eastindo Air dengan registrasi PK-RGH lepas landas dari Bandara Kotabaru menuju Palangkaraya pada 1 September 2025 pukul 08.46 WIB. Namun, hanya berselang delapan menit kemudian, tepatnya pukul 08.54 WIB, pesawat kehilangan kontak saat melintas di kawasan hutan Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Pihak otoritas langsung mengaktifkan operasi SAR untuk mencari korban jiwa. Tim Basarnas bersama aparat TNI, Polri, dan relawan lokal bergerak cepat menyisir area seluas puluhan kilometer persegi, baik lewat jalur darat maupun pemantauan udara menggunakan helikopter.

Penemuan Reruntuhan Helikopter BK117 D-3

Pada 3 September 2025, pencarian membuahkan hasil. Tim SAR menemukan bangkai helikopter BK117 D-3 di sekitar Air Terjun Mandin Damar dengan kondisi terbakar hebat. Hampir seluruh badan pesawat hancur. Hanya bagian ekor berwarna hijau-biru yang masih terlihat utuh.

Tim SAR langsung mengevakuasi jenazah. Mereka menemukan satu korban sekitar 100 meter dari lokasi reruntuhan, sedangkan tujuh korban lainnya berada di dalam dan di sekitar bangkai helikopter.

Korban & Proses Identifikasi Jatuh nya Helikopter BK117 D-3

Sebanyak delapan orang meninggal dunia dalam insiden jatuhnya helikopter BK117 D-3 ini. Petugas SAR mengangkut semua korban menuju RS Bhayangkara Banjarmasin, tempat tim DVI memeriksa identitas mereka. Hingga kini, dokter forensik mengidentifikasi lima korban. Sedangkan tiga korban lain masih menunggu proses lanjutan karena kondisi tubuh hangus dan sulit dikenali. Sementara itu, pihak keluarga korban menerima pendampingan dari tim DVI selama proses identifikasi berlangsung.

Baca Juga : Tragedi Pendaki Brasil Juliana Marins Tewas Usai Jatuh di Gunung Rinjani

Investigasi Kecelakaan & Respons Pemerintah

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menegaskan komitmen penuh dalam mendukung langkah investigasi KNKT. Investigasi kecelakaan helikopter BK117 D-3 ini bertujuan mengungkap penyebab kecelakaan. Juga, memperkuat standar keselamatan penerbangan di Indonesia, khususnya untuk wilayah dengan medan hutan dan cuaca ekstrem seperti Kalimantan.

BK117 D-3 merupakan generasi terbaru dari seri helikopter hasil kerja sama Kawasaki (Jepang) dan Airbus (Jerman). Model ini dibekali rotor lima bilah yang meningkatkan daya angkut hingga 150 kilogram. Serta, sistem avionik canggih untuk memudahkan operasional dan pemeliharaan.

Tragedi jatuhnya helikopter di Kalimantan Selatan menjadi duka mendalam bagi keluarga korban sekaligus peringatan bagi dunia penerbangan nasional. Tim investigasi berharap proses yang sedang berjalan bisa menghadirkan jawaban sekaligus melahirkan langkah pencegahan agar musibah serupa tidak terulang di masa depan.

No More Posts Available.

No more pages to load.