NusaSuara — Hernia pada anak kerap luput dari perhatian karena gejalanya bisa muncul lalu menghilang. Padahal, kondisi ini dapat terjadi sejak bayi baru lahir dan berisiko menimbulkan komplikasi serius bila tidak segera di tangani secara medis.
Dokter Spesialis Bedah Anak RS Pondok Indah, dr. Karmile, menjelaskan bahwa hernia pada anak umumnya di tandai dengan munculnya benjolan di area tertentu, terutama di lipatan paha (hernia inguinal) atau pusar (hernia umbilikal).
“Pada tahap awal, benjolan hernia sering hilang timbul. Jadi meskipun saat diperiksa tidak terlihat, riwayat munculnya benjolan tetap harus di waspadai,” jelas dr. Karmile.
Gejala Hernia pada Anak yang Perlu Di waspadai
Merangkum dari berbagai sumber medis, berikut sejumlah gejala hernia pada anak yang perlu di kenali orang tua sejak dini:
-
Benjolan atau pembengkakan di area selangkangan atau pusar
-
Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut bagian bawah
-
Anak tampak rewel atau sering menangis tanpa sebab jelas
-
Benjolan terlihat lebih besar saat anak menangis, batuk, atau mengejan
Perlu di ketahui, saat anak dalam kondisi tenang atau tidur, benjolan hernia bisa mengecil bahkan menghilang. Pada hernia umbilikal, benjolan tampak di pusar dan sering di sebut masyarakat sebagai pusar bodong.
Perbedaan Gejala pada Bayi dan Anak yang Lebih Besar
Selain benjolan, hernia juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Pada anak yang lebih besar, keluhan biasanya berupa nyeri ringan, rasa berat, atau tekanan di area selangkangan yang membaik saat beristirahat.
Sementara pada bayi, gejalanya sering tidak spesifik, seperti:
-
Rewel berkepanjangan
-
Sulit menyusu
-
Menangis terus-menerus
Pada anak laki-laki, hernia inguinal juga dapat menyebabkan pembengkakan pada skrotum, sehingga perlu perhatian khusus dari orang tua.
Waspadai Hernia Terjepit, Kondisi Darurat Medis
Orang tua perlu segera membawa anak ke rumah sakit bila muncul tanda-tanda hernia terjepit (inkarserata). Kondisi ini merupakan darurat medis karena dapat mengganggu aliran darah ke usus.
Gejala hernia terjepit meliputi:
-
Nyeri hebat dan terus-menerus
-
Anak tampak sangat rewel atau kesakitan
-
Benjolan menjadi merah, keras, dan tidak bisa masuk kembali
-
Muntah, tidak mau makan, atau demam
-
Perut kembung
-
Buang air besar di sertai darah
Menurut dr. Karmile, keterlambatan penanganan dapat menyebabkan kerusakan jaringan usus yang berbahaya bagi anak.
Kapan Anak Harus Di bawa ke Dokter?
Meski tidak semua hernia langsung berbahaya, orang tua sebaiknya tidak menunda pemeriksaan jika menemukan benjolan yang mencurigakan.
“Walaupun benjolannya tidak selalu terlihat, cerita orang tua tentang riwayat benjolan sangat penting. Jangan menunggu sampai muncul nyeri atau hernia terjepit,” tegas dr. Karmile.
Baca Juga: ODHIV: Kesadaran dan Akses Pengobatan HIV
Penanganan Hernia pada Anak
Penanganan hernia tergantung jenisnya:
-
Hernia inguinal pada anak selalu memerlukan operasi karena tidak bisa sembuh sendiri.
-
Hernia umbilikal masih bisa di pantau hingga usia tertentu, tergantung ukuran dan kondisinya.
Dengan mengenali gejala hernia sejak dini, orang tua diharapkan lebih waspada dan segera mencari pertolongan medis agar anak terhindar dari komplikasi serius.






