Makassar — Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, mengungkapkan bahwa kasus homoseksual jumlah kasus baru HIV/AIDS di Makassar mencapai 454 orang sepanjang 2025.
“Dari total 23.311 orang yang telah menjalani skrining hingga pertengahan tahun ini, kami menemukan 454 kasus HIV,” jelasnya kepada wartawan pada Kamis (18/9).
Hubungan Lelaki Sesama Lelaki (Homoseksual) Dominasi Penularan
Nursaidah menyebutkan bahwa homoseksual sebagian besar kasus baru berasal dari hubungan seksual sesama jenis antar lelaki (LSL). Menurutnya, kelompok ini menyumbang angka penularan tertinggi di Makassar.
“Penularan tertinggi saat ini berasal dari LSL. Penanganannya cukup kompleks karena berkaitan dengan regulasi dan perlindungan hak asasi manusia,” tambahnya.
Baca Juga: Momen Solidaritas dalam Duka: Jutaan Orang Hadiri Upacara Peringatan Charlie Kirk
Kasus HIV Tetap Tinggi Sejak 2023
Data Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa tren kasus HIV di Makassar masih mengkhawatirkan dalam dua tahun terakhir:
-
2024: 925 kasus dari 48.139 orang di periksa
-
2023: 1.015 kasus dari 57.690 orang di saring
Meski jumlahnya menurun secara bertahap, Dinkes menilai bahwa risiko penularan tetap tinggi salah satu penyebabnya kasus Homoseksual. Oleh karena itu, mereka terus memperkuat upaya edukasi dan pencegahan, terutama bagi kelompok rentan.
Pemkot Gandeng AHF untuk Perluas Program Pencegahan
Sejak 2021, Pemkot Makassar menggandeng AIDS Healthcare Foundation (AHF) untuk memperluas layanan deteksi dan edukasi HIV/AIDS. Saat ini, program tersebut telah berjalan di tiga puskesmas, yaitu:
-
Puskesmas Jumpandang Baru
-
Puskesmas Kassi-Kassi
-
Puskesmas Jongayya
“Tahun depan, kami akan menambah satu puskesmas lagi dalam program ini,” kata Nursaidah.
Perwakilan AHF, Lusi Siagian, menambahkan bahwa mereka juga berkolaborasi dengan satu LSM lokal untuk menjalankan program edukasi, pengobatan, psikolog tentang Homoseksual dan promosi kesehatan terkait HIV/AIDS.
Bahaya HIV/AIDS dan Pentingnya Edukasi Seksual Sejak Dini
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Jika tidak di tangani, infeksi ini dapat berkembang menjadi AIDS dan berujung fatal.
Virus ini menyebar melalui:
-
Hubungan seksual tanpa kondom
-
Penggunaan jarum suntik bersama
-
Transfusi darah yang tidak aman
-
Penularan dari ibu ke anak saat kehamilan, persalinan, atau menyusui
Hubungan seksual tanpa pengaman—termasuk di kalangan LSL—meningkatkan risiko penularan karena tingginya potensi luka mikro yang memudahkan virus masuk ke dalam tubuh.
Solusi: Edukasi, Pemeriksaan Rutin, dan Gaya Hidup Aman
Untuk menekan penyebaran HIV, masyarakat perlu mengambil langkah nyata, seperti:
-
Menghindari seks bebas dan perilaku seksual berisiko
-
Menggunakan kondom secara konsisten dan benar
-
Melakukan tes HIV secara berkala
-
Mengikuti program edukasi seksual yang sehat dan bertanggung jawab
Pemerintah dan masyarakat perlu menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka, tanpa stigma, namun tetap mendorong kesadaran kolektif tentang pentingnya pencegahan HIV/AIDS.






