,

Israel Dilaporkan Kehabisan Rudal Pencegat, Ancaman Udara Meningkat

oleh -50 Dilihat
Iron Dome Israel Kewalahan Hadapi Gempuran Rudal Iran
Iron Dome Israel Kewalahan Hadapi Gempuran Rudal Iran

NUSASUARA.COM, Jakarta – Situasi keamanan Israel kini memasuki fase kritis. Seorang pejabat Amerika Serikat melaporkan bahwa stok pencegat rudal Arrow milik Israel mulai menipis di tengah memanasnya konflik dengan Iran. Kekurangan ini berpotensi melemahkan pertahanan udara Israel dalam menghadapi serangan rudal balistik yang terus diluncurkan oleh Iran secara intensif.

Dilansir NusaSuara, laporan ini menambah kekhawatiran global atas kemampuan Israel dalam menahan serangan udara jarak jauh. Jika konflik dengan Iran terus berlarut, Israel dikhawatirkan akan semakin rentan terhadap ancaman udara di kawasan tersebut.

Baca Juga : Federal Reserve Menahan Suku Bunga di Tengah Ketidakpastian Kebijakan Trump dan Gejolak Timur Tengah

Laporan yang dikutip dari The Wall Street Journal (WSJ) dan dilansir Reuters pada Rabu (18/6/2025), menyebutkan bahwa seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya telah memperingatkan soal krisis logistik ini. Ia mengungkapkan bahwa Washington telah lama menyadari penurunan kapasitas sistem pertahanan udara Israel, terutama dalam menghadapi serangan balistik beruntun.

Dalam beberapa bulan terakhir, Pentagon atau Kementerian Pertahanan AS turut memperkuat sistem pertahanan Israel di berbagai lini—darat, laut, dan udara. Namun demikian, intensitas serangan Iran yang terus meningkat menyebabkan konsumsi rudal pencegat menjadi sangat tinggi, bahkan melampaui batas pasokan yang tersedia.

Baca Juga : Penembakan Brutal 2 WN Australia di Bali – Polisi Telusuri Motif dan Buru Pelaku

Tak hanya Israel, Amerika Serikat pun kini dikhawatirkan menghadapi kekurangan rudal pencegat karena sebagian besar cadangan digunakan untuk memperkuat pertahanan di Timur Tengah. Ini mencerminkan betapa eskalasi konflik saat ini mulai berdampak pada kesiapan militer sekutu-sekutu utama di kawasan tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Israel maupun AS mengenai laporan dari WSJ tersebut. Namun, kondisi ini mengisyaratkan bahwa konflik Israel-Iran telah memasuki babak baru yang lebih berbahaya, di mana kekuatan teknologi pertahanan bisa menjadi penentu arah peperangan.

No More Posts Available.

No more pages to load.