Jakarta — Panitia resmi menutup Jakarta Fair 2025 pada Minggu malam, 13 Juli 2025, menandai berakhirnya gelaran tahunan terbesar di ibu kota. Selama hampir satu bulan penuh di JIExpo Kemayoran, pengunjung disuguhi pesta kembang api spektakuler serta pertunjukan budaya dan musik yang memukau.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menekan tombol penutupan secara simbolis bersama mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kehadiran keduanya mencerminkan sinergi lintas generasi dalam menyukseskan rangkaian perayaan HUT DKI Jakarta ke-498.
“Jakarta Fair 2025 bukan hanya ajang pameran, tetapi juga mencerminkan semangat dan kreativitas warga Jakarta. Kami bangga bisa menutupnya dengan penuh sukacita,” ujar Rano Karno dalam sambutannya.
Transaksi Jakarta Fair 2025 Mencapai Rp 7,3 Triliun
Selama 25 hari penyelenggaraan, Jakarta Fair 2025 mencatatkan total transaksi sebesar Rp 7,3 triliun. Angka ini berasal dari berbagai sektor, mulai dari UMKM, otomotif, elektronik, kuliner, fashion, hingga produk agribisnis dan inovasi teknologi.
Para pelaku usaha mengaku mengalami lonjakan penjualan signifikan karena tingginya antusiasme pengunjung. Transaksi terbanyak terjadi di sektor otomotif dan gadget, sementara makanan dan minuman selalu ramai setiap harinya.
Penyelenggara mencatat lebih dari 2.500 tenant berpartisipasi dalam Jakarta Fair 2025, menawarkan penawaran menarik dan diskon besar-besaran. Event ini menjadi momen strategis bagi brand lokal dan internasional untuk mempromosikan produk mereka di tengah semarak HUT DKI Jakarta.
Festival dan Hiburan Sepanjang Jakarta Fair 2025
Selain menjadi ajang belanja, Jakarta Fair 2025 juga memanjakan pengunjung dengan hiburan beragam. Panggung musik utama menampilkan musisi nasional setiap malam, sementara parade budaya daerah, pameran seni rupa, dan pertunjukan barongsai menambah kemeriahan acara.
Malam penutupan menampilkan Barongsai Night Show yang memukau ribuan penonton, lalu grup musik Guyon Waton dan Mr Jono Joni menghibur pengunjung dengan konser mereka. Panitia menutup acara dengan pesta kembang api yang menyinari area Kemayoran, membuat pengunjung bersorak kagum.
Selain itu, berbagai festival tematik memperkaya pengalaman pengunjung:
-
Festival Kuliner Nusantara menampilkan lebih dari 100 stand makanan tradisional dari seluruh Indonesia.
-
Pameran Inovasi Jakarta menghadirkan teknologi smart city, kendaraan listrik, dan solusi urban terkini.
-
Jakarta Fashion Parade menjadi ajang unjuk kreativitas desainer lokal dan busana khas Betawi.
-
Lomba Tari dan Musik Daerah diikuti pelajar dan sanggar dari seluruh wilayah DKI.
Rayakan HUT DKI Jakarta ke-498
Panitia menyelenggarakan Jakarta Fair 2025 sebagai bagian dari perayaan HUT DKI Jakarta ke-498. Tahun ini, perayaan mengusung tema “Jakarta untuk Semua, Bersama Menyongsong Masa Depan”. Event ini menegaskan PRJ sebagai ajang kolaborasi lintas sektor dan generasi.
Rano Karno menekankan, “Jakarta Fair 2025 adalah contoh bagaimana kota ini berkembang tanpa melupakan akar budaya. Momentum ini tepat untuk menunjukkan identitas Jakarta sebagai kota kreatif dan kolaboratif.”
Lebih dari 5,9 Juta Pengunjung Hadir
Selama gelaran, lebih dari 5,9 juta orang mengunjungi Jakarta Fair 2025. Angka ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat, baik warga Jakarta maupun pengunjung dari luar kota, termasuk Jawa Barat, Banten, Sumatera, dan Kalimantan.
Penyelenggara memastikan protokol keamanan dan kenyamanan tetap terjaga. Panitia menyiagakan petugas kebersihan, tenaga medis, dan keamanan 24 jam, sekaligus menyediakan fasilitas ramah anak dan ruang laktasi untuk keluarga.
Baca juga : Financial Festival 2025: Strategi Cuan Dari Raffi Ahmad
Dampak Ekonomi dan Sosial
Meski Jakarta Fair 2025 telah berakhir, dampaknya tetap terasa. Bagi pelaku usaha kecil dan menengah, PRJ menjadi momentum kebangkitan ekonomi setelah menghadapi berbagai tantangan sebelumnya. Banyak tenant lokal melaporkan pesanan lanjutan dan peluang kerja sama baru pasca acara.
Generasi muda juga mendapat manfaat dari event ini. Banyak anak muda tampil di panggung seni, berjualan produk kreasi sendiri, atau menjadi volunteer. Hal ini menunjukkan bahwa Jakarta Fair 2025 tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menumbuhkan kreativitas dan inovasi bagi masa depan.
Selain itu, PRJ menjadi ruang nostalgia dan titik temu berbagai lapisan masyarakat. Keluarga datang tidak hanya untuk berbelanja, tetapi juga untuk memperkenalkan budaya Betawi dan kekayaan Indonesia kepada generasi muda.
PRJ 2025 Ditutup, Semangat Tetap Hidup
Meskipun panitia resmi menutup pintu gerbang Jakarta Fair 2025, jutaan pengunjung tetap mengenang dan merasakan semangat yang dibawa event ini. Festival ini membuktikan bahwa PRJ bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga ruang kolaborasi, edukasi, dan promosi ekonomi.
Penyelenggara dan peserta sudah bersiap menyambut Jakarta Fair 2026, dengan harapan pengalaman dan inovasi tahun ini bisa menjadi inspirasi lebih besar bagi masyarakat.
Bagi warga dan pelaku usaha, PRJ 2025 meninggalkan kenangan manis dan peluang ekonomi yang nyata, sekaligus menegaskan Jakarta sebagai kota kreatif, inovatif, dan inklusif. Sampai jumpa di Jakarta Fair 2026!
