PT Indika Energy Tbk (INDY) menunjukkan keseriusannya dalam mendominasi pasar kendaraan listrik komersial Indonesia. Melalui unit bisnisnya, PT Kalista Nusa Armada (Kalista). Grup konglomerasi ini secara agresif menargetkan untuk menjadi pemasok bus listrik utama bagi armada TransJakarta. Bagian dari komitmennya dalam transisi energi berkelanjutan.
Presiden Direktur Kalista, Albert Aulia, mengungkapkan bahwa perusahaan telah menetapkan target yang ambisius. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencanangkan total rencana elektrifikasi 10.000 unit bus TransJakarta, di mana Kalista membidik 25 persen dari komposisi tersebut, menegaskan posisi mereka sebagai pemain kunci di ekosistem transportasi hijau Ibu Kota.
Keandalan Armada Kalista dan Efisiensi Operasional
Kalista tidak hanya sekadar mengincar kontrak. Namun, perusahaan ini telah membuktikan keandalan teknologinya di lapangan. Sebagai contoh, sejak Desember 2023. Kalista telah memasok sebanyak 26 unit bus listrik yang beroperasi secara aktif di berbagai rute TransJakarta.
Data operasional menunjukkan kinerja yang impresif:
-
Jarak Tempuh Kumulatif: Armada bus Kalista telah menempuh jarak gabungan lebih dari 3,3 juta kilometer.
-
Pengurangan Emisi: Penggunaan bus listrik ini berhasil memangkas emisi gas buang hingga 28%, secara signifikan mendukung upaya Jakarta mengurangi polusi udara.
-
Efisiensi Biaya: Selain ramah lingkungan, efisiensi energi yang dicapai bus listrik ini telah menghasilkan penghematan biaya operasional hingga 73% dibandingkan bus konvensional, memberikan nilai tambah ekonomis bagi operator.
Fleets-as-a-Service: Strategi Utama INDY
Kalista merancang model bisnis Fleets-as-a-Service (FaaS) untuk mengatasi hambatan utama dalam adopsi kendaraan listrik komersial.
Model FaaS Kalista mencakup layanan menyeluruh (end-to-end), mulai dari pengadaan unit bus listrik. Penyediaan infrastruktur pengisian daya, pemeliharaan rutin. Hingga manajemen operasional armada. Strategi ini memungkinkan operator transportasi publik, seperti TransJakarta, untuk bertransisi ke energi bersih tanpa perlu mengeluarkan investasi modal (CapEx) besar di awal, sekaligus memitigasi risiko kompleksitas teknologi EV.
Konsolidasi Bisnis Non-Batu Bara Grup Indika
Ambisi Kalista ini merupakan cerminan dari strategi diversifikasi besar-besaran Grup Indika Energy (INDY) untuk meninggalkan ketergantungan pada batu bara. Oleh karena itu, INDY secara konsisten memperluas portofolio bisnisnya di sektor non-batubara. Dengan kendaraan listrik menjadi salah satu pilar utama.
Selain bus komersial lewat Kalista, INDY juga aktif dalam ekosistem EV melalui unit-unit lainnya, seperti:
-
Motor Listrik (ALSEV): INDY telah memproduksi dan menjual motor listrik untuk pasar ritel.
-
Infrastruktur Pengisian Daya: Pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk mendukung ketersediaan infrastruktur.
-
Komponen Baterai: Penelitian dan investasi dalam rantai pasok dan produksi komponen baterai, yang merupakan inti dari kendaraan listrik.
Dengan mengintegrasikan semua elemen ini, Grup Indika tidak hanya sekadar menjadi pemasok. Tetapi bertujuan menjadi pemain ekosistem EV terdepan di Indonesia, selaras dengan target Net Zero Emission (NZE) nasional.
Baca Juga : Siap-siap! Gagal Uji Emisi, Pemilik Kendaraan Jakarta Kena Disinsentif PKB Maksimal





