Jakarta — PT Pertamina (Persero) resmi menunjuk Hasan Nasbi sebagai Komisaris Pertamina terhitung sejak 11 September 2025. Keputusan ini di umumkan langsung oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso.
“Mengacu pada keputusan pemegang saham, Bapak Hasan Nasbi di tetapkan sebagai Komisaris Pertamina per 11 September 2025,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/9).
Nama Hasan kini juga tercantum di situs resmi Pertamina. Penunjukan tersebut mengacu pada Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama PT Danantara Asset Management selaku pemegang saham Pertamina, melalui SK Nomor SK-247/MBU/09/2025 dan SK.055/DI-DAM/DO/2025.
Dari Kepala PCO ke Komisaris Pertamina
Sebelum duduk di jajaran komisaris, Hasan Nasbi menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). Ia baru diberhentikan pada 17 September 2025 dan posisinya digantikan oleh Angga Raka Prabowo. Tak hanya itu, lembaga tersebut kini berubah nama menjadi Badan Komunikasi Pemerintah.
Hasan pertama kali di angkat sebagai Kepala PCO pada 19 Agustus 2024 di penghujung masa Presiden Joko Widodo, lalu tetap melanjutkan tugasnya pada era Presiden Prabowo Subianto.
Dinamika Jabatan dan Kontroversi
Pada April 2025, Hasan sempat mengajukan pengunduran diri dengan alasan beban kerja di luar kendalinya. Namun, Presiden Prabowo menolak pengunduran diri itu. Salah satu kontroversi yang menyeret namanya adalah tanggapan santainya terhadap kasus teror kepala babi ke kantor redaksi Tempo, yang menuai kritik publik.
Meski demikian, ia kembali di percaya melanjutkan tugas hingga akhirnya di pindahkan ke posisi baru sebagai Komisaris Pertamina.
Baca Juga: Ledakan Alga Danau Inggris Paling Besar Mengalami Krisis
Rekam Jejak Hasan Nasbi
Hasan memiliki rekam jejak panjang di dunia politik dan komunikasi. Ia merupakan pendiri lembaga survei Cyrus Network dan pernah di kenal publik karena pernyataannya yang sering mengundang perhatian.
-
Tahun 2005–2006, ia memulai karier sebagai wartawan.
-
Tahun 2006–2008, menjadi peneliti di Pusat Kajian Politik UI.
-
Tahun 2012, menjadi konsultan politik untuk Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta.
-
Tahun 2017, ikut menginisiasi Teman Ahok yang mendorong pencalonan independen Ahok.
-
Tahun 2024, masuk dalam jajaran juru bicara TKN Prabowo–Gibran.
Selain itu, Hasan pernah membuat taruhan politik dengan mobil Alphard ketika menyatakan Anies Baswedan tidak akan maju di Pilpres 2024. Prediksinya kala itu meleset, namun semakin menambah sorotan publik terhadap dirinya.
Profil Pendidikan
Hasan merupakan lulusan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI). Latar belakang akademisnya menjadi bekal penting dalam perjalanan kariernya di bidang komunikasi, politik, dan kini di jajaran direksi BUMN energi terbesar di Indonesia.
