NusaSuara – Penjabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa, melaksanakan konsolidasi penting dengan pengurus pusat, wilayah (PWNU), cabang (PCNU), dan cabang istimewa NU (PCINU) pada Kamis (11/12) malam. Rapat konsolidasi ini berlangsung secara daring, menyusul penetapannya sebagai Pj Ketum oleh rapat pleno Syuriah PBNU yang di adakan di Jakarta pada Selasa (9/12).
Kehadiran Tokoh Kunci dalam Konsolidasi PBNU
Dalam acara yang berlangsung online tersebut, sejumlah tokoh kunci NU turut hadir, di antaranya Rais Syuriah PBNU, Mohammad Nuh; Wakil Rais Aam KH Afifuddin Muhajir; dan Ketua Umum MUI Pusat, Anwar Iskandar. Selain itu, lebih dari 30 pengurus wilayah serta 400 pengurus cabang se-Indonesia turut berpartisipasi dalam acara penting ini.
Zulfa Mustofa Tegaskan Komitmen dan Sinergi
Zulfa Mustofa mengungkapkan rasa terima kasih atas amanah yang di terimanya untuk memimpin Konsolidasi PBNU. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan pentingnya kekompakan di semua level pengurus untuk mewujudkan visi dan misi organisasi.
“Saya memahami adanya rasa ragu di kalangan pengurus terkait keputusan ini. Namun, saya ingin memastikan bahwa keputusan ini sah dan kami siap bekerja untuk menguatkan peran NU dalam masyarakat,” kata Zulfa.
Dalam rapat tersebut, Zulfa juga menyatakan bahwa ia akan segera menuntaskan berbagai persoalan administratif, termasuk legalitas SK pengurus di tingkat cabang dan wilayah, yang menurutnya sangat vital untuk kelancaran organisasi.
Muktamar NU: Janji Zulfa untuk Persiapkan dengan Adil dan Bersih
Selain itu, Zulfa menegaskan akan mempercepat persiapan Muktamar NU yang di jadwalkan tahun depan. Ia berjanji untuk memastikan bahwa muktamar berjalan dengan prinsip keadaban, kejujuran, dan tanpa adanya praktik money politics.
“Saya akan memastikan muktamar kali ini di selenggarakan secara adil, bersih, dan penuh kehormatan. Kami berkomitmen untuk menghindari segala bentuk pengaruh politik dalam penyelenggaraannya,” ujar Zulfa dengan tegas.
Zulfa Kunjungi PWNU Banten dan Rencana Tindak Lanjut ke NTB
Setelah konsolidasi, Zulfa melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi PWNU Banten untuk meninjau proses pembangunan universitas NU. “NU sudah kembali normal dan sehat. Organisasi ini siap melanjutkan peranannya,” kata Zulfa saat diwawancarai.
Zulfa juga berencana untuk menggelar konsolidasi serupa dengan pengurus wilayah dan cabang se-Nusa Tenggara Barat (NTB), serta menyampaikan bantuan senilai Rp2 miliar kepada korban bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, yang terkumpul dalam rapat pleno PBNU.
Baca Juga: Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut
Gus Yahya Cholil Staquf: Menolak Keputusan Syuriah Konsolidasi PBNU
Sementara itu, Gus Yahya Cholil Staquf, yang masih menganggap dirinya sebagai Ketua Umum PBNU, menanggapi keputusan Syuriah PBNU dengan tegas. Ia menyatakan bahwa keputusan tersebut tidak sah menurut aturan yang berlaku di dalam organisasi.
“Kami tidak ingin NU terpecah menjadi kubu-kubu. Kami hanya berfokus pada integritas dan kelangsungan organisasi,” ujar Gus Yahya dalam rapat koordinasi di Gedung PBNU, Jakarta.
Gus Yahya juga menekankan bahwa penunjukan Zulfa oleh Syuriah Konsolidasi PBNU tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku di organisasi tersebut. “Keputusan ini tidak sah, karena dikeluarkan oleh pihak yang tidak berwenang,” kata Gus Yahya.
Arah ke Depan: Membangun NU yang Lebih Solid dan Beradab
Pernyataan Gus Yahya ini mencerminkan ketegangan internal yang masih terjadi di tubuh PBNU. Namun, Zulfa Mustofa menegaskan bahwa konsolidasi dan persatuan adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan peran NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.






