JAKARTA, Nusasuara.com — Bayang-bayang gelap kembali menyelimuti dunia politik tanah air. Setelah operasi tangkap tangan (OTT) terhadap mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini mengantongi informasi mencurigakan: tiga mobil mewah raib dari rumah dinas Noel tak lama setelah dirinya terjerat operasi senyap itu.
Tiga Mobil Mewah Raib Usai OTT
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengungkapkan bahwa penyidik mendapat laporan mengenai pemindahan sejumlah kendaraan premium dari kediaman Noel.
“Budi menegaskan, Selasa (26/8/2025), bahwa penyidik telah menemukan informasi yang menyebut pemindahan sejumlah mobil seperti Land Cruiser, Mercy, dan BAIC, dari rumah dinas Wamen setelah kegiatan tangkap tangan.” tegas Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (26/8/2025).
Sementara itu, tim penyidik KPK saat ini terus menelusuri keberadaan mobil-mobil tersebut. Di sisi lain, Budi juga mengingatkan pihak yang memindahkannya agar segera bersikap kooperatif. Selain itu, menurutnya, tanpa kerja sama dari pihak terkait, proses penyelidikan bisa berjalan lebih lama dan akibatnya menimbulkan kecurigaan publik. Dengan demikian, semua pihak diharapkan segera memberikan informasi yang dibutuhkan agar proses hukum dapat berjalan lancar.
“Kami mengimbau agar pihak-pihak terkait segera menyerahkan kendaraan itu untuk diteliti oleh penyidik,” ujarnya.
Baca Juga : Dasco Tegaskan DPR Tak Dapat Lagi Tunjangan Rumah Rp50 Juta per Bulan Usai Oktober 2025
Dari OTT ke Status Tersangka
OTT yang mengguncang publik ini bukan sekadar penangkapan biasa. KPK resmi menetapkan Noel sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.
Tak hanya Noel, lembaga antirasuah juga menetapkan 10 orang lain sebagai tersangka. Lebih jauh lagi, dalam operasi yang berlangsung dramatis itu, tim KPK sempat mengamankan total 14 orang. Setelah itu, para penyidik langsung melakukan pemeriksaan intensif untuk memastikan peran masing-masing pihak.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah menemukan minimal dua alat bukti yang cukup untuk melanjutkan kasus ini ke tahap penyidikan.
“KPK kemudian menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka,” ungkap Setyo dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jumat (22/8/2025).
Daftar 11 Tersangka Kasus Korupsi K3 Kemnaker
- IBM (Irvian Bobby Mahendro) – Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 (2022–2025)
- GAH (Gerry Aditya Herwanto Putra) – Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja (2022–sekarang)
- SB (Subhan) – Sub Koordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 (2020–2025)
- AK (Anitasari Kusumawati) – Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja (2020–sekarang)
- IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan/Noel) – Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI (2024–2029)
- FRZ (Fahrurozi) – Dirjen Binwasnaker dan K3 (Maret 2025–sekarang)
- HS (Hery Sutanto) – Direktur Bina Kelembagaan (2021–Februari 2025)
- SKP (Sekarsari Kartika Putri) – Subkoordinator
- SUP (Supriadi) – Koordinator
- TEM (Temurila) – Pihak PT KEM Indonesia
- MM (Miki Mahfud) – Pihak PT KEM Indonesia
Bayang-Bayang Korupsi dan Harapan Publik
Kasus Noel dan raibnya tiga mobil mewah dari rumah dinasnya semakin mempertebal kecurigaan publik terhadap praktik korupsi di kementerian strategis. Bagi masyarakat, kasus ini tidak hanya menyangkut angka dan fasilitas. Lebih dari itu, kasus ini menyangkut kepercayaan publik yang terus terkikis dari waktu ke waktu.
KPK berjanji akan menelusuri setiap jejak, termasuk keberadaan kendaraan-kendaraan yang diduga menjadi bagian dari praktik curang. Di sisi lain, masyarakat terus menaruh harapan besar, sementara publik juga menunggu bukti nyata. Pada akhirnya, mereka ingin melihat bahwa hukum benar-benar berjalan tanpa pandang bulu.






