Jakarta — Lough Neagh, danau terbesar di Inggris dan Irlandia, tengah menghadapi krisis lingkungan serius akibat ledakan alga atau blooming alga yang semakin parah. Fenomena ini tidak hanya merusak ekosistem danau, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat dan mata pencaharian warga lokal.
Untuk ketiga tahun berturut-turut, danau ini di selimuti mekarnya alga biru-hijau beracun, yang menyerupai sup kacang polong dan mengeluarkan bau menyengat seperti telur busuk. Bahkan, lapisan alga yang tebal ini dapat terlihat dari luar angkasa.
Dampak Ledakan Alga: Dari Zona Mati hingga Ancaman Kesehatan
Ledakan alga menyebabkan cahaya matahari tidak dapat menembus permukaan air dan menguras kadar oksigen, menciptakan zona mati yang mematikan bagi ikan dan makhluk air lainnya. Ketika alga mati dan membusuk, proses ini menghasilkan racun yang berbahaya bagi manusia jika masuk ke tubuh melalui konsumsi ikan atau air yang terkontaminasi.
“Danau ini sedang sekarat,” ungkap Mary O’Hagan, seorang perenang perairan terbuka di Ballyronan, Irlandia Utara. “Dulu berenang di sini membantu saya melewati masa-masa sulit, tapi sekarang saya hanya bisa menyaksikan kehancurannya.”
Pencemaran dan Perubahan Iklim Jadi Biang Kerok
Para ahli menyebutkan bahwa kombinasi polusi industri, limbah pertanian, dan perubahan iklim mempercepat ledakan alga di Lough Neagh. Pupuk dengan kandungan nutrisi tinggi, limpasan lumpur dari peternakan besar, hingga tumpahan limbah yang tidak di olah menjadi penyebab utama tercemarnya danau ini.
“Denda para pencemar!” tegas O’Hagan yang kini aktif dalam kelompok kampanye Save Lough Neagh. Ia mendesak pembentukan lembaga lingkungan independen yang dapat menindak tegas perusahaan-perusahaan yang terbukti mencemari danau.
Baca Juga: Demo Memanas di Depan Gedung DPR, Para Anggota Dewan Justru Tidak Terlihat di Kantor
Dampak Sosial dan Ekonomi: Usaha Kecil Terpuruk
Gavin Knox (48), seorang pengusaha paddle board yang juga penyandang disabilitas, mengaku bisnisnya hancur akibat ledakan alga. Bau busuk yang menyebar hingga ke pedalaman, serta bangkai ikan dan burung yang berlumuran lendir hijau, membuat wisata air sepi peminat.
“Bisnis jadi susah. Tidak ada yang mau datang meski area aman untuk mendayung masih ada,” kata Knox. Ia pun menyesalkan minimnya perhatian pemerintah terhadap pelaku usaha kecil yang terdampak secara langsung.
Pemerintah Dinilai Lamban Menanggapi
Pada Juli lalu, pemerintah Irlandia Utara meluncurkan rencana aksi untuk menyelamatkan Lough Neagh. Namun, hanya kurang dari separuh langkah yang telah di jalankan. Sisanya di jadwalkan baru akan di laksanakan paling cepat tahun 2026.
Ketiadaan rincian dalam pernyataan resmi pemerintah menimbulkan keraguan publik terhadap komitmen penyelamatan danau tersebut.
