, ,

Masoud Pezeshkian: Klaim Geger Upaya Pembunuhan Israel, Siapa Dalang Sebenarnya?

oleh -54 Dilihat
Eksklusif! Presiden Masoud Pezeshkian Buka Suara: Ancaman Pembunuh Dari Pihak Israel

Masoud Pezeshkian, Presiden Iran, baru-baru ini mengklaim dirinya menjadi target pembunuhan Israel di tengah konflik 12 hari yang memanas pada pertengahan Juni lalu. Pernyataan mengejutkan Masoud Pezeshkian ini muncul kurang dari sebulan setelah serangan brutal Israel di Iran pada 13 Juni, yang menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran.

Dalam sebuah wawancara dengan AFP, Masoud Pezeshkian secara blak-blakan mengatakan, “Ya, mereka (Israel) memang mencoba. Mereka bertindak sesuai dengan itu, tetapi mereka gagal.”

Ia dengan tegas membantah keterlibatan Amerika Serikat, menyatakan, “Bukan Amerika Serikat yang berada di balik upaya pembunuhan terhadap saya. Melainkan Israel. Saya sedang berada di sebuah pertemuan, mereka mencoba membombardir area tempat kami mengadakan pertemuan itu.

Baca Juga : Pengayaan Uranium Iran: Konflik Tak Berujung dan Diplomasi yang Mandek

Klaim Percobaan Pembunuhan: Masoud Pezeshkian Presiden Iran di Balik Serangan?

Masoud Pezeshkian juga menuduh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memiliki “agendanya sendiri” yaitu memicu perang abadi di Timur Tengah. Lebih lanjut, Pezeshkian menuding Netanyahu sengaja mendesak Amerika Serikat untuk terlibat dalam konflik ini.

“Pemerintah AS seharusnya menahan diri untuk tidak terlibat dalam perang yang bukan perang Amerika, melainkan perang Netanyahu,” tegas Pezeshkian.

Mengenai perundingan nuklir, Masoud Pezeshkian menyatakan Iran “tidak memiliki masalah” untuk memulai kembali dialog, asalkan kepercayaan antara kedua negara dapat dibangun kembali.

“Kami tidak melihat masalah dalam perundingan. Ada syaratnya untuk memulai kembali perundingan. Bagaimana kita bisa percaya lagi pada AS,” tutur Pezeshkian. “Jika kita kembali memasuki perundingan, bagaimana kita bisa tahu dengan pasti bahwa di tengah perundingan rezim Israel tidak akan diberi izin lagi untuk menyerang kita.”

Terakhir, Masoud Pezeshkian memberikan peringatan keras kepada AS mengenai dua cara untuk menangani Iran dan kawasan: perdamaian atau perang.

“Presiden AS cukup mampu membimbing kawasan ini menuju perdamaian dan masa depan yang lebih cerah, serta menempatkan Israel pada tempatnya atau terjerumus ke dalam jurang atau rawa yang tak berujung. Itulah perang yang diinginkan Netanyahu agar AS atau presidennya terseret ke dalamnya,” ungkapnya.

Bagaimana menurut Anda, apakah klaim Masoud Pezeshkian ini akan mengubah dinamika hubungan Iran-Israel dan peran AS di Timur Tengah?

No More Posts Available.

No more pages to load.