Mees Hilgers dan Kesempatan Transfer yang Hilang

oleh
Mees Hilgers dan Kesempatan Transfer yang Hilang

NUSASUARA.COM – Mees Hilgers, nama yang belakangan santer menjadi perbincangan, bukan hanya karena komitmennya membela Tim Nasional Indonesia. Tetapi juga karena situasi kontraknya di Belanda. Bek tengah andalan FC Twente ini sejatinya memiliki peluang besar untuk hengkang dan naik level pada jendela transfer musim panas lalu. Namun, serangkaian negosiasi yang alot, tawaran yang tidak kunjung konkret, hingga keputusan klubnya membuat Mees Hilgers harus menunda mimpinya untuk menjajal tantangan di liga yang lebih besar.

Lalu, apa saja yang menjadi faktor kunci di balik kegagalan transfer Mees Hilgers meninggalkan Twente pada periode krusial tersebut?


🔥 Jendela Panas Bursa Transfer dan Keinginan Mees Hilgers

Sejak akhir musim 2024/2025, rumor mengenai kepindahan Mees Hilgers sudah menguat. Dengan kontrak yang akan berakhir pada Juni 2026, musim panas 2025 menjadi momen yang sangat penting bagi FC Twente. Ini adalah waktu terakhir klub bisa menjualnya dengan harga tinggi. Risiko kehilangan sang pemain secara gratis pada tahun berikutnya (sesuai aturan Bosman) semakin besar.

Keinginan Mees Hilgers Sendiri:

Sumber-sumber terpercaya dari Belanda, termasuk media-media lokal yang dekat dengan FC Twente, mengonfirmasi bahwa Hilgers secara pribadi memang ingin mencari tantangan baru. Setelah menjadi pilar penting di lini belakang Twente selama beberapa musim dan membantu klub bersaing di papan atas Eredivisie (bahkan lolos ke kompetisi Eropa), sang pemain merasa sudah waktunya untuk “lulus”. Ia ingin menguji kemampuannya di liga sub-top Eropa atau tim yang lebih besar.

Keinginan ini terlihat dari keputusan Hilgers yang belakangan ini cenderung menolak proposal perpanjangan kontrak yang di ajukan oleh manajemen The Tukkers. Keputusan ini, yang di dukung oleh agensinya, membuat transfer musim panas menjadi skenario yang paling mungkin terjadi bagi Hilgers.

Klub-klub Besar Eropa yang Mengintai Mees Hilgers

Potensi dan usia muda Mees Hilgers (saat itu berusia 23/24 tahun) membuat banyak klub terpincut.

  • Minat dari Liga Top: Beberapa klub dari liga-liga besar Eropa di kaitkan dengan Hilgers. Laporan santer menyebutkan minat dari klub Liga Inggris seperti Crystal Palace dan klub dari La Liga Spanyol, salah satunya Sevilla. Selain itu, klub Serie A Italia, seperti Bologna, juga di laporkan memantau situasinya.
  • Nilai Pasar yang Tinggi: Nilai pasar (ETV – Estimated Transfer Value) Hilgers saat itu berkisar antara €7 juta hingga €10 juta Euro, sebuah angka yang signifikan dan tentu menggiurkan bagi Twente.

Dengan adanya minat dari klub luar negeri dan harga yang siap di bayarkan, segala indikasi mengarah pada kepindahan Mees ke klub lain.


🔒 Tiga Ganjalan Utama yang Menahan Mees Hilgers

Meskipun keinginan pemain dan minat klub sudah ada, ada tiga faktor utama yang membuat transfer Mees Hilgers macet total pada musim panas lalu:

1. Sikap Tegas FC Twente dan ‘Drama Kontrak’

FC Twente, melalui Di rektur Teknik Jan Streuer, mengambil sikap yang sangat keras dan tidak kompromi. Mereka berada di posisi yang kuat karena kontrak Hilgers masih berlaku hingga 2026. Meski ada laporan yang menyebut sisa satu tahun, kontraknya sebenarnya baru akan berakhir di akhir musim 2025/2026.

Twente bersikeras bahwa jika Hilgers tidak memperpanjang kontraknya, ia tidak akan di mainkan. Bahkan, ia akan di bekukan dari skuad utama. Ultimatum ini secara efektif menekan Hilgers. Klub tidak ingin kehilangan aset berharga mereka secara gratis. Selain itu, mereka hanya bersedia menjual dengan harga yang mereka anggap pantas. Serta sesuai nilai pasar sang pemain yang tinggi.

2. Tawaran Resmi yang Kurang Konkret

Meskipun banyak rumor dan minat, laporan menyebutkan bahwa tawaran resmi yang benar-benar memenuhi harga yang di minta Twente tidak pernah datang hingga hari-hari terakhir bursa transfer. Klub-klub peminat mungkin mencoba menawar di bawah batas minimum Twente, atau mereka hanya bergerak lambat terhadap situasi Mees Hilgers.

Kegagalan yang paling dramatis terjadi pada hari terakhir bursa transfer. Ada laporan yang menyebutkan Hilgers nyaris bergabung dengan klub Ligue 1 Prancis, Stade Brest. Namun, proses negosiasi, tes medis, dan administrasi tidak selesai tepat waktu. Karenanya, transfer tersebut batal.

3. Masalah Hamstring dan Penurunan Market Value

Pada akhir musim 2024/2025, Hilgers sempat mengalami cedera hamstring yang membuatnya absen dalam beberapa pertandingan penentu. Cedera ini mungkin menjadi pertimbangan tambahan bagi klub peminat untuk menunda atau membatalkan tawaran mereka. Kondisi fisik penuh di perlukan sebelum mengeluarkan biaya transfer yang besar.

Penurunan menit bermain di akhir musim dan ketidakpastian transfer ini sedikit banyak juga memengaruhi nilai pasar Hilgers, menjadikannya semakin rumit bagi klub untuk mencapai kesepakatan terkait Mees.


Baca Juga: Lapangan Padel Ambruk, Insiden di Anwa Racquet Club

🔮 Dampak dan Masa Depan Hilgers di Twente

Akibat kebuntuan transfer di musim panas lalu, situasi Mees Hilgers di FC Twente menjadi sangat sulit pada paruh pertama musim 2025/2026. Ia sempat di bekukan dari tim utama karena penolakan perpanjangan kontrak.

Situasi ini adalah contoh klasik dalam dunia sepak bola, di mana harapan pemain untuk pindah harus terbentur dengan kepentingan finansial klub. Kegagalan transfer musim panas lalu bukan berarti Mees Hilgers tidak di minati. Melainkan karena negosiasi yang terlalu alot dan waktu yang habis.

Kini, nasib sang bek Timnas Indonesia kemungkinan besar akan di tentukan pada jendela transfer berikutnya, yakni musim dingin (Januari 2026) atau musim panas 2026 (sebelum kontraknya benar-benar habis). Jika Hilgers tetap menolak perpanjangan kontrak, FC Twente harus menjualnya pada Januari 2026. Ini untuk menghindari kerugian finansial. Atau, risikonya, ia akan pergi dengan status bebas transfer di akhir musim.