, ,

Musibah Labuan Bajo: Kapal Pinisi Pengangkut Turis Karam, Berkat Kesigapan Semua Selamat

oleh
Musibah Turis Asing: Penyelematan Haru Heroik Dari Tim SAR

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur – Sebuah insiden dramatis yang melibatkan kapal Pinisi Bahari Angin Mamiri. Mengguncang perairan Labuan Bajo pada Minggu siang. Kapal ini, yang tengah mengangkut delapan turis asing dari Spanyol dan Tiongkok. Bersama empat pemandu wisata dan siswa magang, tiba-tiba tenggelam di antara Pulau Mawan dan Tanjung Lokima, dalam wilayah Taman Nasional Komodo. Gelombang ombak dahsyat yang tak terduga menghantam Pinisi hingga menimbulkan musibah ini.

Para turis memulai perjalanan tak terlupakan menikmati keindahan bawah laut Komodo dari Pelabuhan Marina Labuan Bajo sekitar pukul 10.00 WITA. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi ketegangan saat kapal mulai oleng dan akhirnya karam. “Jumlah turis hanya delapan WNA, yang lain guide dan yang praktik kerja,” terang Stephanus Risdiyanto. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo. Gelombang besar yang terus-menerus menghantam lambung kapal menyebabkan struktur Pinisi tak mampu bertahan.

Baca Juga : Perang Harga Mobil China di Indonesia: GWM Ambil Langkah Berbeda

Detik-Detik Mencekam! Pinisi Angkut Turis Spanyol-China Tenggelam di Labuan Bajo, Semua Selamat Berkat Aksi Heroik

Namun, di tengah kepanikan dan bahaya yang mengancam nyawa para turis, sebuah keajaiban penyelamatan muncul. Kru Kapal Aurelia, kapal wisata yang kebetulan berada di dekat lokasi kejadian. Sigap menyelamatkan seluruh penumpang dan awak Pinisi Bahari Angin Mamiri. “Kru Kapal Aurelia mengevakuasi seluruh penumpang lebih dulu ke kapal mereka. Semua penumpang dan awak kapal dalam kondisi selamat,” ungkap Stephanus, penuh kelegaan. Kecepatan dan keberanian kru Kapal Aurelia ini menjadi kunci utama dalam memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Sebuah tindakan heroik yang patut diacungi jempol.

Tim gabungan Search and Rescue (SAR) menyelamatkan para turis dan penumpang lain dari lautan, lalu segera mengevakuasi mereka ke Pelabuhan Marina Labuan Bajo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Insiden ini sekali lagi menjadi pengingat akan kekuatan alam yang tak terduga di perairan Labuan Bajo, sekaligus menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem, terutama bagi operator wisata yang melayani turis mancanegara.

Kisah tenggelamnya Pinisi Bahari Angin Mamiri ini, meskipun menyisakan trauma, juga menorehkan cerita keberanian dan solidaritas. Berkat aksi heroik kru Kapal Aurelia, liburan para turis ini tidak berakhir tragis, melainkan menjadi pengalaman tak terlupakan tentang kekuatan alam dan kemanusiaan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk peningkatan standar keselamatan pelayaran di destinasi wisata populer seperti Labuan Bajo, demi kenyamanan dan keamanan para turis di masa mendatang.

No More Posts Available.

No more pages to load.