Jakarta, — Minum obat cacing secara berkala setiap enam bulan hingga satu tahun sering kali dianggap sepele oleh sebagian masyarakat. Padahal, tindakan pencegahan sederhana ini dapat menjadi life-saving step yang menyelamatkan nyawa dari infeksi cacing yang kerap tidak terdeteksi hingga menimbulkan dampak fatal.
Kasus tragis baru-baru ini memperlihatkan betapa seriusnya ancaman infeksi cacing perut. Warga Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, mengecam kematian balita 4 tahun yang tubuhnya diduga dipenuhi ribuan cacing. Akun Rumah Teduh lalu mengunggah video berdurasi sembilan menit tentang kasus ini ke Facebook, dan lebih dari 9 juta orang sudah menontonnya hingga membuat peristiwa itu viral.
Kasus Cacing Sepanjang 15 cm Keluar dari Hidung
Humas RSUD R. Dokter IGD, dr. Irfan, bersama Syamsudin SH Kota Sukabumi, menegaskan bahwa mereka melihat sendiri seekor cacing sepanjang 15 sentimeter keluar dari hidung balita saat perawatan di instalasi gawat darurat.
“Ketika di IGD, tiba-tiba keluar cacing dari hidung pasien. Dari situ, kita mulai menduga ada kaitannya dengan infeksi cacing”.
Infeksi Cacing: Ancaman Nyata Jika Tidak Konsumsi Obat Cacing
Infeksi cacing bukan hanya menimbulkan keluhan ringan seperti perut kembung atau diare. Orang yang mengabaikan infeksi cacing akan menghadapi serangan yang merusak tubuh, mulai dari gangguan pencernaan berat, anemia, kelelahan kronis, malnutrisi, hingga kematian. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan karena tubuh mereka masih tumbuh, sementara cacing menyerap nutrisi penting yang seharusnya menunjang perkembangan.
Baca Juga: Indonesia Kirim 800 Ton Bantuan Darurat ke Gaza Lewat Udara
Dr. Johannes, pakar kesehatan masyarakat, menekankan bahwa:
“Infeksi cacing sering kali tidak menunjukkan gejala mencolok, tetapi dampaknya sangat serius. Jika infeksi sudah berat, pasien dapat mengalami muntah dan buang air besar yang mengandung cacing dalam jumlah banyak.”
Jenis cacing yang sering menginfeksi manusia antara lain:
-
Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
-
Cacing tambang (Ancylostoma duodenale, Necator americanus)
-
Cacing cambuk (Trichuris trichiura)
-
Cacing pita (Taenia spp.)
WHO Meminta Masyarakat Menjalani Terapi Obat Cacing Rutin untuk Cegah Infeksi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan terapi pencegahan cacingan melalui pemberian obat albendazole 400 mg atau mebendazole 500 mg satu kali dalam setahun. Ketika lebih dari 20 persen penduduk terinfeksi, tenaga medis langsung melaksanakan pengobatan massal dua kali dalam setahun.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi global untuk menurunkan angka kesakitan, mencegah kematian, dan menjaga kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah.
Pencegahan Bukan Hanya Obat Cacing
Selain rutin mengonsumsi obat cacing, menjaga kebersihan diri adalah kunci utama untuk memutus rantai penularan infeksi. Pakar kesehatan merekomendasikan langkah-langkah pencegahan berikut:
-
Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari toilet
-
Anak-anak harus minum air bersih yang direbus hingga matang
-
Memastikan makanan matang sempurna
-
Tidak bermain tanah tanpa alas kaki, terutama pada anak-anak
Kesimpulan: Infeksi Cacing Bukan Masalah Sepele
Kematian tragis seorang balita di Sukabumi memperingatkan semua pihak tentang bahaya infeksi cacing. Tanpa penanganan, penyakit ini berubah dari keluhan ringan menjadi ancaman serius yang bisa berujung maut. Karena itu, setiap keluarga di Indonesia perlu meningkatkan edukasi, menjaga kebersihan, dan disiplin memberi obat cacing secara berkala.
Jangan tunda. Lindungi diri dan keluarga Anda dari ancaman cacingan sekarang juga.







