,

Program Sekolah Rakyat Dimulai Serentak di 29 Provinsi

oleh -17 Dilihat
Program Sekolah Rakyat Resmi Dimulai Serentak
Mulai hari ini, Program Sekolah Rakyat Resmi Dimulai Serentak Di 29 Provinsi

Hari ini, Senin (14/7/2025), Program Sekolah Rakyat resmi dimulai secara serentak di 63 lokasi rintisan yang tersebar di 29 provinsi. Program ini merupakan inisiatif besar dari Kementerian Sosial (Kemensos) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dengan visi menghadirkan pendidikan gratis dan berasrama untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu dan miskin ekstrem.

Peluncuran perdana berlangsung penuh haru. Ribuan anak dari berbagai pelosok Indonesia datang ke lokasi sekolah, sebagian besar diantar langsung oleh orang tua mereka. Di beberapa lokasi seperti Malang, Jakarta Timur, dan Bogor, suasana gerbang sekolah dipenuhi pelukan, doa, dan air mata perpisahan.

Apa Itu Program Sekolah Rakyat?

Program Sekolah Rakyat adalah upaya nyata pemerintah untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di kalangan masyarakat miskin. Didesain sebagai sekolah berbasis asrama (boarding school), program ini mengintegrasikan nilai-nilai sosial, keterampilan hidup (life skill), serta pendidikan akademik formal dari jenjang SD hingga SMA.

Kemensos menargetkan anak-anak dari keluarga dengan penghasilan rendah, yang sebelumnya sulit mengakses pendidikan layak karena keterbatasan biaya, jarak geografis, atau masalah sosial lain.

Dalam jangka pendek, sebanyak 100 titik Sekolah Rakyat akan berdiri di seluruh Indonesia. Per hari ini, 63 titik sudah resmi dimulai, dengan sisanya menyusul pada akhir Juli 2025.

Fasilitas yang Diberikan

Salah satu daya tarik utama dari Program Sekolah Rakyat adalah fasilitasnya yang 100% gratis. Para peserta didik tidak perlu membayar biaya pendidikan, seragam, makan, buku pelajaran, atau tempat tinggal.

Berikut adalah beberapa fasilitas utama yang diberikan:

  • Asrama terpisah laki-laki dan perempuan

  • Makan 3 kali sehari + camilan

  • Seragam lengkap (sekolah dan olahraga)

  • Buku pelajaran dan alat tulis

  • Ruang belajar multimedia dan perpustakaan

  • Lapangan olahraga dan area bermain

  • Bimbingan konselor dan pendamping sosial

  • Akses layanan kesehatan dasar

Kemensos menggandeng banyak pihak—termasuk relawan pendidikan, pengasuh asrama, dan mitra lokal—untuk memastikan anak-anak mendapatkan pelayanan optimal dalam keseharian mereka.

Kurikulum Sekolah Rakyat

Kurikulum Sekolah Rakyat tidak hanya berfokus pada akademik formal. Selain pelajaran inti seperti matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan IPS, siswa juga diajarkan keterampilan hidup seperti:

  • Literasi keuangan dasar

  • Kewirausahaan sederhana

  • Etika digital

  • Ketahanan sosial

  • Pendidikan kebangsaan dan karakter

Setiap minggu, siswa mengikuti “Tematik Mingguan” yang mengangkat isu sosial atau kebudayaan tertentu. Tujuannya adalah membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh, berdaya, dan berjiwa sosial tinggi.

Para pengajar diambil dari berbagai latar belakang, termasuk guru profesional, relawan, hingga alumni pendidikan yang bersedia mengabdi. Sistem pengajaran dibuat adaptif, interaktif, dan kontekstual sesuai kondisi lokal.

Baca juga : Polri Pamerkan Robot Canggih dalam HUT Bhayangkara ke-79

Tanggapan Orang Tua Murid

Program ini disambut dengan antusiasme luar biasa oleh para orang tua. Banyak di antara mereka yang tak kuasa menahan tangis saat melepas anaknya ke asrama. Meski sedih, mereka merasa bangga karena anak-anak mereka akhirnya memiliki peluang meraih masa depan yang lebih baik.

“Anak saya dulu putus sekolah karena tidak ada ongkos ke kota. Sekarang bisa tinggal di sini, makan cukup, dan belajar. Saya bersyukur sekali,” ujar Marni, ibu dari peserta di Sekolah Rakyat Bogor.

Rasa syukur serupa juga datang dari ayah Niko, peserta dari NTT: “Kami petani kecil. Tidak pernah membayangkan anak saya bisa sekolah lagi, apalagi dengan fasilitas seperti ini.”

Kritik dan Catatan: Tergesa-gesa?

Namun di balik sambutan positif, sejumlah pihak menilai bahwa Program Sekolah Rakyat berjalan terlalu cepat dan belum sepenuhnya matang. Beberapa pengamat kebijakan pendidikan menyoroti minimnya uji coba dan potensi masalah manajemen karena proses peluncuran dilakukan dalam waktu singkat.

Dosen kebijakan sosial dari Universitas Indonesia, Dr. Arief Prasetya, menyampaikan: “Program ini mulia, tapi pelaksanaannya tergolong cepat. Butuh mekanisme kontrol dan evaluasi ketat agar tidak menimbulkan masalah dalam jangka panjang, terutama terkait kualitas pengajar dan pengelolaan asrama.”

Kemensos sendiri menyatakan bahwa mereka akan melakukan evaluasi rutin setiap bulan dan membuka kanal aduan masyarakat untuk memastikan transparansi. Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menyebut bahwa program ini adalah bentuk keadilan sosial yang harus terus diperbaiki dari waktu ke waktu.

Penutup

Program Sekolah Rakyat adalah lompatan besar menuju akses pendidikan gratis yang inklusif dan merata. Meski ada kritik soal kesiapan teknis, semangat gotong royong yang terlihat sejak hari pertama program ini berjalan menjadi bukti bahwa bangsa ini punya harapan besar.

Di tengah tantangan zaman, Sekolah Rakyat menawarkan ruang belajar, tempat tumbuh, dan masa depan baru bagi anak-anak yang selama ini nyaris tak terlihat. Ini bukan sekadar proyek sosial, tapi bagian dari mimpi besar mencerdaskan kehidupan bangsa—dimulai dari mereka yang paling membutuhkan.