,

Revolusi Pekerjaan AI: Inggris Diproyeksikan Ciptakan 7 Juta Lapangan Kerja Baru pada 2037

oleh -15 Dilihat
Revolusi Pekerjaan AI
Revolusi Pekerjaan AI

Revolusi Pekerjaan AI dan robotika diperkirakan akan menghasilkan 7,2 juta pekerjaan, lebih banyak dari yang akan hilang karena otomatisasi

London, InggrisRevolusi Pekerjaan AI sedang membentuk kembali lanskap ketenagakerjaan Inggris. Sebuah laporan terbaru memproyeksikan penciptaan lebih dari 7 juta pekerjaan baru pada tahun 2037 berkat Kecerdasan Buatan (AI). Angka ini jauh melampaui jumlah pekerjaan yang mungkin hilang akibat otomatisasi, terutama di sektor manufaktur dan sektor lain. Prediksi optimis ini berasal dari PricewaterhouseCoopers (PwC), salah satu firma layanan profesional terkemuka di dunia.

Revolusi Pekerjaan AI dan Laporan PwC pada 2037 di Inggris

Laporan PwC mengindikasikan bahwa AI akan menciptakan sekitar 7,2 juta pekerjaan baru, melampaui 7 juta pekerjaan yang diperkirakan akan digantikan, sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Meskipun PwC memperkirakan sekitar 20% lapangan pekerjaan akan mengalami otomatisasi dalam dua dekade mendatang, mereka menegaskan bahwa tidak ada sektor yang akan luput dari dampak transformasi ini.

AI dan teknologi terkait seperti robotika, drone, dan kendaraan tanpa pengemudi memang akan menggantikan peran pekerja manusia di beberapa bidang. Namun, PwC berargumen bahwa inovasi ini juga akan memicu penciptaan banyak lapangan kerja tambahan seiring dengan meningkatnya produktivitas dan pendapatan riil, serta pengembangan produk dan layanan yang lebih baik dan lebih canggih. Tren otomatisasi yang meningkat di pabrik-pabrik sebenarnya merupakan fenomena jangka panjang. Namun, dengan munculnya robot canggih seperti Pepper dari Softbank Robotics Jepang, yang kini mulai diterapkan di toko, bank, dan sektor perawatan sosial, kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan secara luas menjadi lebih nyata.

Sektor Pemenang dalam Revolusi Pekerjaan AI: Kesehatan, Sains, dan Pendidikan Akan Melesat

PwC memperkirakan bahwa sektor perawatan kesehatan dan pekerjaan sosial akan menjadi pemenang terbesar dari Revolusi Pekerjaan AI. Di sektor ini, lapangan kerja diproyeksikan meningkat hampir 1 juta secara bersih, yang setara dengan lebih dari seperlima pekerjaan yang ada saat ini di sektor tersebut. Hal ini sejalan dengan tren peningkatan permintaan layanan kesehatan seiring dengan peningkatan kekayaan masyarakat dan populasi Inggris yang menua.

Layanan profesional, ilmiah, dan teknis—termasuk firma hukum, akuntansi, arsitektur, dan periklanan—diperkirakan akan mengalami peningkatan terbesar kedua, dengan penambahan hampir setengah juta pekerjaan. Sektor pendidikan juga diproyeksikan mendapatkan dorongan yang signifikan, dengan hampir 200.000 pekerjaan tambahan.

John Hawksworth, kepala ekonom di PwC, menjelaskan alasan di balik tren ini: “Pekerjaan di bidang perawatan kesehatan kemungkinan akan meningkat karena permintaannya akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kekayaan masyarakat dan bertambahnya usia penduduk Inggris. Meskipun beberapa pekerjaan mungkin akan tergusur, lebih banyak lagi yang mungkin akan tercipta seiring dengan meningkatnya pendapatan riil dan pasien masih menginginkan ‘sentuhan manusiawi’ dari dokter, perawat, dan pekerja perawatan kesehatan dan sosial lainnya.” Ini menunjukkan bahwa meskipun AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas rutin, nilai interaksi dan empati manusia dalam pelayanan kesehatan tetap tak tergantikan dalam Revolusi Pekerjaan AI ini.

Sektor yang Terkena Dampak Otomatisasi: Manufaktur dan Transportasi

Di sisi lain, beberapa sektor diproyeksikan akan mengalami penurunan jumlah lapangan kerja akibat Revolusi Pekerjaan AI. Hawksworth menambahkan: “Seiring dengan semakin meluasnya penggunaan kendaraan tanpa pengemudi di seluruh perekonomian dan semakin banyaknya pabrik dan gudang yang diotomatisasi, sektor manufaktur, transportasi, dan penyimpanan dapat mengalami penurunan tingkat ketenagakerjaan.”

PwC memperkirakan sektor manufaktur dapat kehilangan seperempat dari lapangan pekerjaan saat ini akibat otomatisasi pada tahun 2037, yang berarti total hampir 700.000 pekerjaan. Sektor transportasi dan pergudangan diperkirakan akan kehilangan 22% pekerjaannya, setara dengan hampir 400.000 orang. Sementara itu, administrasi publik dan pertahanan juga akan merasakan dampaknya, dengan hilangnya hampir 275.000 pekerjaan, yang merupakan penurunan sebesar 18%. Dalam administrasi publik, tugas-tugas administratif rutin kemungkinan akan digantikan oleh algoritma, sedangkan di industri pertahanan, manusia akan semakin digantikan oleh pesawat nirawak (drone) dan teknologi otomatis lainnya.

Dampak Regional: London Unggul, Midlands Timur Terpengaruh

Secara geografis, London diproyeksikan menjadi wilayah yang paling diuntungkan dari Revolusi Pekerjaan AI. Sebagai pusat bagi lebih dari seperempat aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis di Inggris, ibu kota ini diperkirakan akan melihat peningkatan lapangan kerja sebesar 2,3%, atau sekitar 138.000 pekerjaan tambahan.

Sebaliknya, wilayah Midlands Timur diperkirakan akan mengalami pengurangan pekerjaan bersih terbesar, yaitu 27.000 pekerjaan, atau penurunan sebesar 1,1%. Perbedaan regional ini menunjukkan perlunya strategi adaptasi dan pelatihan ulang tenaga kerja yang berbeda di seluruh Inggris untuk memastikan transisi yang mulus dalam menghadapi dampak AI. Meskipun ada kekhawatiran yang sah tentang hilangnya pekerjaan, laporan PwC menawarkan pandangan yang lebih optimis, menyoroti potensi AI untuk menciptakan nilai ekonomi dan peluang kerja yang belum pernah ada sebelumnya, menandai era baru dalam Revolusi Pekerjaan AI.

No More Posts Available.

No more pages to load.