Bengkayang Riam Pangar – NusaSuara.com, Pada Selasa, 17 Juni 2025, sekitar pukul 14.45–15.00 WIB, sekelompok enam remaja asal Pemangkat, Kabupaten Sambas, mengunjungi objek wisata alam Air Terjun Riam Pangar, di Dusun Segonde, Desa Pisak, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalbar.
Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB, sempat mandi dan makan siang, lalu kembali ke air sungai Di tengah suasana santai, salah satu korban, BK (19/20), berjalan ke bagian tengah sungai—tepat di bawah guyuran air terjun yang dalam, diperkirakan lebih dari 3 meter saksi bernama Aris melihat BK kelelahan dan mulai melambaikan tangan untuk meminta tolong, Seorang teman, MK, langsung menyelam untuk menolong, berusaha mengangkat BK. Meski begitu, kedalaman air yang intens membuat usaha itu gagal. Melihat temannya kesulitan, korban kedua, KV (17), ikut mencoba membantu tetapi keduanya malah hilang terseret arus dan tenggelam bersamaan.
Baca Juga : Trump Beri Jeda, 2 Minggu Krusial untuk Hindari Konflik
Air Terjun Riam Pangar Kembali Memakan Korban
Upaya penyelamatan teman ketiga rombongan sempat hendak menyelam, namun urung karena melihat kondisi temannya yang gagal ditolong. Ia kemudian berteriak meminta bantuan kepada warga yang berada di atas sungai, Warga sekitar lalu turun untuk evakuasi. Unit SAR dari Polsek Sanggau Ledo tiba sekitar pukul 15.15 WIB dan berhasil menemukan serta membawa kedua jenazah naik ke permukaan. Selanjutnya, jenazah dibawa ke Puskesmas Sanggau Ledo dan kemudian dipulangkan ke rumah duka di Pemangkat, Sambas.
Identitas para korban yakni BK (Bui Ket), umur 19–20 tahun, asal Desa Lonam, Pemangkat, Sambas dan KV (Kevin), 17–18 tahun, berdomisili di Desa Gugah Sejahtera, Kecamatan Pemangkat.
Pernyataan resmi kapolsek Sanggau Ledo, AKP Harto Simanjuntak, mengonfirmasi kedua korban telah ditemukan dan dibawa ke puskesmas setempat. Ia juga menyebut penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan. Dalam penilaian awal, kedalaman dan derasnya arus di dekat riam diduga menjadi faktor utama tragedi ini. Kasus ini kembali menyoroti pentingnya kewaspadaan di wisata air terjun Riam Pangar. Warga dan aparat desa diimbau agar memasang papan peringatan di area berbahaya, Mewajibkan penggunaan pelampung atau jaket keselamatan bagi pengunjung dan Mengedukasi wisatawan terkait kondisi medan terpaku arus dan kedalaman air.