Di tengah gemuruh dunia bisnis dan media sosial, nama Ryu Kintaro tiba-tiba melejit menjadi perhatian publik Indonesia. Bocah berusia sekitar 9 tahun ini bukan hanya viral karena pernyataannya soal “perintis” yang memicu pro-kontra, tapi juga karena kisah hidup, perjalanan karir, dan latar keluarganya yang menarik untuk diulas. Artikel ini akan mengupas profil lengkap Ryu Kintaro, mulai dari perjalanan awalnya sebagai konten kreator hingga kiprahnya dalam dunia bisnis jamu dan usaha lainnya yang unik.
Latar Belakang Keluarga dan Profil Ayah
Salah satu hal menarik yang banyak belum diketahui publik adalah kisah ayah Ryu Kintaro, Christopher Sebastian. Sebelum menjadi pengusaha sukses dan CEO Makko Group, sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang otomotif dan distribusi produk seperti kaca film 3M serta Topcoat, Christopher ternyata pernah menjalani masa kelam. Dulu, ia sempat hidup di “dunia gelap” dan menghadapi banyak tantangan sebelum akhirnya mampu bangkit dan membangun bisnisnya dari nol.
Pengalaman ayahnya tersebut memberi warna tersendiri dalam keluarga dan mungkin menjadi motivasi tersendiri bagi Ryu Kintaro dalam meniti karirnya. Meski masih kecil, Ryu sudah diajarkan nilai kerja keras dan berani menghadapi risiko, walaupun perjalanan itu tidak selalu mulus.
Awal Mula Karir Konten Kreator
Publik pertama kali mengenal Ryu Kintaro lewat konten yang ia unggah di YouTube. Dengan lebih dari 1,6 juta subscribers, channel YouTube-nya menampilkan aktivitas sehari-hari, bisnis yang ia jalankan, serta berbagai tantangan anak muda yang mencoba berwirausaha sejak dini. Cara penyampaian Ryu yang polos dan lugas menarik perhatian banyak orang, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Tidak hanya sekadar hiburan, konten-konten tersebut juga sarat akan edukasi kewirausahaan bagi generasi muda. Hal inilah yang membuatnya mendapat banyak pengikut sekaligus sorotan dari publik.
Karir Bisnis: Dari Jualan Susu Pakai Lexus hingga Café Jamu
Salah satu cerita unik yang sempat viral adalah saat Ryu Kintaro menjual susu segar menggunakan mobil Lexus milik keluarganya. Momen tersebut kerap menjadi bahan candaan netizen, karena kontras antara image “perintis” yang penuh perjuangan dengan kenyataan bahwa Ryu menggunakan mobil mewah keluarganya untuk berdagang. Walau begitu, pengalaman tersebut tetap menunjukkan jiwa bisnisnya yang aktif dan inovatif.
Selain itu, Ryu juga mengembangkan bisnis yang cukup serius, yaitu café jamu modern bernama Tjap Nyonya Kaya. Café ini mengusung konsep jamu tradisional dengan sentuhan modern, yang menjadi daya tarik tersendiri di kawasan Gading Serpong, Tangerang. Dengan omzet mencapai sekitar Rp 1 miliar per tahun, bisnis ini menunjukkan bahwa meskipun masih kecil, Ryu sudah mampu mengelola usaha yang cukup besar.
Angpao Imlek yang Fantastis
Selain bisnis, kehidupan sosial dan budaya juga menjadi bagian menarik dari profil Ryu Kintaro. Di momen Imlek, misalnya, bocah ini menerima angpao dalam jumlah besar yang menjadi bahan perbincangan di media sosial. Besarnya angpao ini menjadi simbol status keluarganya yang cukup berada, sekaligus menimbulkan pertanyaan soal arti perjuangan dan kesuksesan dari sudut pandang orang biasa.
Baca juga : Upaya DJ Panda: Akui Kesalahan, Siap Hadapi Konsekuensinya!
Pandangan Kontroversial soal “Perintis”
Salah satu faktor yang membuat Ryu Kintaro jadi sorotan utama adalah pernyataannya tentang kehidupan sebagai perintis. Ia pernah menyebut bahwa menjadi perintis itu seru karena “tidak ada yang menunjukkan arah dan tidak ada yang menjamin hasil.” Pernyataan ini langsung viral dan memicu berbagai reaksi, dari pujian hingga kritik pedas.
Netizen yang mengkritik menyatakan bahwa pengalaman Ryu tidak mewakili perjuangan perintis. Sesungguhnya yang harus berjuang dari nol tanpa modal besar dan jaringan kuat. Banyak yang menilai bahwa Ryu terlalu idealis dan kurang peka terhadap realita kehidupan mayoritas masyarakat yang tidak memiliki akses dan privilese yang sama.
Di sisi lain, Ryu dan pendukungnya menilai bahwa mental berani mengambil risiko dan menjalani ketidakpastian adalah inti dari jiwa perintis, terlepas dari latar belakang finansialnya.
Kesimpulan
Profil Ryu Kintaro bukan hanya tentang seorang bocah viral yang sudah punya bisnis besar di usia dini. Tapi juga tentang bagaimana persepsi masyarakat terhadap konsep perjuangan dan kesuksesan. Kisah hidup keluarganya, perjalanan sebagai kreator konten, dan beragam bisnisnya mewarnai dunia anak muda dan wirausaha Indonesia.
Terlepas dari kontroversi dan kritik, yang jelas Ryu Kintaro mampu memanfaatkan platform digital untuk membangun brand dan bisnisnya sendiri di usia yang sangat muda. Apakah ia benar-benar seorang perintis sejati? Itu mungkin akan terus jadi perdebatan. Namun, satu hal pasti: namanya sudah tercatat dalam deretan pebisnis muda yang tak bisa diabaikan begitu saja.







