Saham Gorengan dan Dampaknya bagi Investor

oleh
Dampak Buruk Dari Saham Gorengan Untuk Investor

Jakarta — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah tegas dengan membentuk Tim Kerja khusus. Tim ini bertujuan untuk mengatasi masalah saham gorengan yang kini tengah menjadi perhatian publik. Sahammerujuk pada saham-saham dengan fluktuasi harga tidak wajar. Hal ini umumnya akibat rekayasa oleh pihak tertentu yang di kenal sebagai pemain atau bandar.

Langkah ini di ambil sebagai respons atas pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Dia mengungkapkan keprihatinannya terhadap praktik saham gorengan yang merugikan banyak investor.

Saham Gorengan: Masalah Lama yang Tak Kunjung Selesai

Praktik saham gorengan bukanlah hal baru di pasar modal Indonesia. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa masalah ini sudah terjadi selama puluhan tahun. Bahkan, sempat hampir mengguncang stabilitas keuangan, seperti yang dialami oleh Danareksa yang hampir bangkrut akibat praktek tersebut.

Purbaya, yang memiliki pengalaman panjang di dunia pasar modal, mengungkapkan bahwa ia telah menerima laporan langsung dari sejumlah pihak yang terdampak oleh praktik saham. Bahkan, dia mengklaim mengenal beberapa pelaku yang terlibat dalam kegiatan ini.

“Saya bisa melihat saham yang di goreng karena saya mengamati pasar saham. Beberapa pemainnya juga saya kenal. Ini bukan pasar yang sehat,” ujar Purbaya. Pernyataan ini di sampaikan dalam acara Media Gathering Kemenkeu 2025 di Novotel Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (10/10), yang di siarkan melalui Zoom.

Mantan pejabat Danareksa ini berharap agar Bursa Efek Indonesia (BEI) segera membersihkan pasar modal dari para pelaku penggorengan saham.

Baca Juga: Said Abdullah: Evaluasi Kabinet Berdasarkan Kinerja

Tim Kerja BEI: Fokus Utama pada Perlindungan Investor

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa perlindungan investor selalu menjadi prioritas utama dalam kebijakan dan langkah BEI. Pembentukan Tim Kerja adalah salah satu cara untuk mengatasi praktik saham. Tujuannya adalah memastikan pasar modal Indonesia tetap transparan dan sehat.

“Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan perlindungan investor terjaga. Seperti yang di sampaikan Pak Irvan (Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy), kami sudah membentuk tim ini untuk menangani saham gorengan. Namun, fokus utama kami tetap pada perlindungan investor,” ujar Jeffrey Hendrik. Ucapan ini di sampaikan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI di Jakarta, Rabu (29/10), seperti yang di lansir oleh Antara.

Harapan Menteri Keuangan: Pergerakan Saham Gorengan Segera Ditindak

Purbaya juga menyampaikan harapannya agar dalam waktu dekat, banyak pelaku saham akan menerima sanksi dari BEI maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurutnya, tindakan tegas terhadap para penggoreng saham sangat di perlukan. Hal ini agar pasar modal Indonesia dapat berjalan dengan lebih fair dan tidak merugikan investor yang telah berinvestasi dengan risiko.

“Saya berharap dalam setahun ke depan, kita akan melihat banyak pelaku penggorengan saham yang di hukum. Ini bisa di lakukan baik oleh BEI maupun OJK,” tambah Purbaya.