Jakarta — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memerintahkan seluruh jajarannya untuk segera memperbaiki Tanggul Baswedan di Jatipadang, Jakarta Selatan. Tanggul ini jebol akibat hujan deras pada Kamis (30/10) sore. Kerusakan tanggul tersebut menyebabkan banjir melanda permukiman warga di sekitar lokasi dan menimbulkan keresahan masyarakat.
Tanggul Jatipadang Jebol, Satu RT Masih Terendam
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, hingga Jumat (31/10) sore, masih ada satu RT di wilayah Jatipadang yang terendam banjir imbas jebolnya tanggul. Pemerintah Provinsi DKI langsung menurunkan petugas untuk menangani kondisi tersebut.
“Jadi, tanggul yang jebol segera kita perbaiki. Tidak boleh menunggu lama karena masyarakat sudah terdampak,” ujar Pramono saat di temui di Balai Kota Jakarta, Jumat (31/10).
Selain di Jatipadang, Gubernur juga menyoroti tanggul di kawasan Kemang yang mengalami kerusakan serupa. Tanggul Baswedan yang jebol di sekitar Kem Chicks dan Kemang Village menyebabkan air meluap ke jalan raya dan kawasan hunian di sekitarnya.
“Termasuk kejadian di Kem Chicks dan Kemang Village, semua karena tanggulnya jebol. Saya sudah minta Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Bina Marga untuk segera melakukan perbaikan menyeluruh,” tegasnya.
Pemprov DKI Lakukan Langkah Antisipatif dan Modifikasi Cuaca
Pramono menegaskan bahwa Pemprov DKI tidak hanya fokus pada perbaikan tanggul Baswedan. Selain itu, mereka menyiapkan langkah antisipatif menghadapi potensi cuaca ekstrem di Jakarta selama 25 hari ke depan.
Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mereka bekerja sama untuk melaksanakan modifikasi cuaca. Hal ini sebagai upaya pengendalian curah hujan tinggi di wilayah Jabodetabek.
“Mulai kemarin kami sudah bekerja sama dengan BMKG dan BNPB untuk melaksanakan modifikasi cuaca. Anggarannya sudah disiapkan, karena prakiraan menunjukkan kemungkinan terjadinya anomali dan cuaca ekstrem dalam beberapa minggu ke depan,” kata Pramono.
Menurutnya, langkah ini penting agar intensitas hujan bisa di kendalikan dan risiko banjir dapat di minimalkan. Pemerintah juga terus mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi genangan di wilayah rawan banjir.
Banjir Rendam Sejumlah Wilayah Jakarta Selatan
BPBD DKI Jakarta melaporkan bahwa lima RT di Kelurahan Jatipadang terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter. Penyebab utama banjir antara lain curah hujan tinggi, luapan Kali PHB, serta jebolnya Tanggul Baswedan.
“Sebanyak 10 warga terpaksa mengungsi di salah satu rumah ibadah karena kondisi rumah mereka belum memungkinkan untuk di tempati,” ungkap M. Yohan, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, dalam keterangan tertulis.
Selain itu, enam RT lainnya juga di laporkan terdampak banjir di wilayah Jakarta Selatan. Rinciannya, satu RT di Kelurahan Pela Mampang dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter. Beberapa RT di Kelurahan Duren Tiga memiliki ketinggian mencapai 40 hingga 150 sentimeter.
Banjir mulai terjadi sejak Kamis sore dan baru mulai surut pada Jumat pagi. Namun, petugas BPBD masih terus memantau perkembangan di lapangan untuk memastikan kondisi benar-benar aman.
Penanganan Cepat oleh BPBD dan Dinas Terkait
Untuk mempercepat penanganan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel gabungan bersama Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Petugas melakukan penyedotan air di sejumlah titik. Mereka memastikan tali-tali air serta pompa berfungsi dengan baik.
Selain itu, di lakukan pula pembersihan saluran air. Pengangkatan material lumpur yang menutup drainase juga dilakukan agar aliran air bisa kembali lancar. Upaya ini diharapkan dapat mencegah banjir susulan jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi.
Pemerintah juga meminta warga untuk aktif melaporkan kondisi lingkungan mereka melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) atau hotline BPBD DKI Jakarta. Dengan demikian, penanganan bisa di lakukan lebih cepat dan tepat sasaran.
Pemerintah Janjikan Perbaikan Infrastruktur Secara Bertahap
Pramono menambahkan bahwa perbaikan tanggul Baswedan dan infrastruktur pengendali banjir akan di lakukan secara bertahap. Itu terutama di seluruh wilayah rawan genangan di Jakarta.
“Kami ingin memastikan seluruh sistem pengendalian air di Jakarta, termasuk pompa, saluran, dan tanggul, berfungsi maksimal. Ini menjadi prioritas kami agar warga tidak terus menerus terdampak banjir setiap musim hujan,” katanya.
Gubernur juga mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan. Mereka harus tidak membuang sampah ke saluran air, karena penyumbatan drainase menjadi salah satu penyebab utama banjir di ibu kota.







