Akhiri Ketegangan, Thailand dan Kamboja Tarik Pasukan dari Perbatasan

oleh -22 Dilihat
DAMAI KAMBOJA-THAILAND — Royal Thai Army mengumumkan kesepakatan damai dengan Kamboja. Kedua negara sepakat menarik pasukan ke posisi semula.
DAMAI KAMBOJA-THAILAND — Royal Thai Army mengumumkan kesepakatan damai dengan Kamboja. Kedua negara sepakat menarik pasukan ke posisi semula.

NUSASUARA.COM – Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja akhirnya mereda pada Minggu (8/6/2025), setelah kedua negara menyepakati kesepakatan damai.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Angkatan Darat Thailand (Royal Thai Army) melalui unggahan resmi di media sosial. Dalam pernyataan tersebut, disebutkan bahwa situasi di wilayah perbatasan Chong Bok kini telah kembali kondusif, usai proses negosiasi antara kedua pihak.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Thailand dan Kamboja sepakat untuk segera menarik pasukan masing-masing ke posisi awal. Langkah ini dilakukan demi menciptakan suasana kondusif menjelang pertemuan Joint Border Committee (JBC) yang dijadwalkan pada 14 Juni 2025.

Kedua negara juga sepakat mengembalikan kondisi parit kontak (culet) di perbatasan ke bentuk alaminya, sebagai upaya meredakan ketegangan yang sempat memanas.

Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Mayjen Winthai Suvaree, menyatakan bahwa kesepakatan ini tercapai berkat inisiatif damai dari pihak Kamboja.

Dalam pertemuan tersebut, Kamboja diwakili oleh Wakil Komandan Angkatan Darat Kerajaan, Letjen Saray Dek, sementara Thailand mengirim Komandan Pasukan Suranaree, Mayjen Somphop Parawej, serta Wakil Komandan Wilayah II, Mayjen Nutt Sriin.

Pertemuan berlangsung produktif dan menghasilkan beberapa poin penting terkait penyelesaian sengketa wilayah di kawasan Chong Bok.

Hasil utama negosiasi antara Kamboja dan Thailand meliputi:

  • Penarikan pasukan dilakukan setelah kedua negara sepakat mengembalikan posisi militer ke garis semula.
  • Parit kontak yang sempat dibentuk kedua pihak akan dikembalikan ke kondisi alami sebagai tanda deeskalasi.
  • Angkatan Darat Thailand mengapresiasi inisiatif damai Kamboja yang lebih dulu membuka ruang negosiasi.

Kesepakatan damai ini diperkuat oleh hubungan baik antara Letjen Nutt Sriin (Thailand) dan Letjen Saray Dek (Kamboja), yang sebelumnya pernah bekerja sama dalam penyelesaian konflik Khao Phra Wihan pada 2011. Kedekatan personal di antara kedua pejabat militer ini diyakini berperan besar dalam mencairkan ketegangan di perbatasan.

Ancaman ke Mahkamah Internasional Berakhir

Kesepakatan ini sekaligus meredam rencana Kamboja untuk membawa sengketa ke Mahkamah Internasional (ICJ). Sebelumnya, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet sempat mengumumkan niat untuk melaporkan Thailand atas insiden penembakan yang menewaskan seorang tentara Kamboja.

Hun Manet berharap Thailand bersedia menyelesaikan sengketa melalui ICJ demi mencegah konflik bersenjata berkelanjutan. Namun, ia juga menegaskan bahwa Kamboja tetap akan mengajukan pengaduan meskipun Thailand menolak.

Baca Juga : Warga Thailand Dirikan Bunker, Antisipasi Konflik di Perbatasan Kamboja

Menanggapi potensi eskalasi, Thailand segera mengambil langkah-langkah diplomatik dan militer. Direktorat Urusan Sipil Angkatan Darat Thailand memperkuat pengamanan di perbatasan, termasuk inspeksi pasukan oleh Letjen Boonsin Padklang dan Mayjen Benchapol Dechatiwong di wilayah Surin dan Sa Kaeo.

Sementara itu, warga sipil di wilayah perbatasan Kamboja dilaporkan sempat membangun bunker sebagai langkah antisipasi bila terjadi konflik terbuka.

Untuk meredakan ketegangan, Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa menginstruksikan delegasi Joint Border Committee (JBC) Thailand untuk segera menyiapkan negosiasi dengan mitra Kamboja.

Thailand dan Kamboja memiliki hubungan yang sangat dekat, baik di tingkat pemerintah maupun rakyat. Konflik berkepanjangan hanya akan merusak hubungan yang sudah lama terjalin,” ujar Maris.

No More Posts Available.

No more pages to load.