,

Timnas Putri Indonesia Gagal Raih Tiket Piala Asia 2026, Usai Kalah dari Taiwan

oleh -75 Dilihat
Timnas Putri Indonesia Gagal Gagal Lolos Piala Asia Wanita 2026
Timnas Putri Indonesia gagal lolos ke Piala Asia 2026 usai kalah tipis dari Taiwan pada laga krusial kualifikasi zona Asia

Timnas Putri Indonesia harus mengubur mimpi tampil di putaran final Piala Asia Wanita 2026 setelah menelan kekalahan kedua beruntun di Grup D Kualifikasi. Dalam laga terakhir grup yang berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Sabtu, 5 Juli 2025, skuad Garuda Pertiwi harus mengakui keunggulan Tiongkok Taipei (Taiwan) dengan skor tipis 1-2.

Hasil ini menempatkan Timnas Putri Indonesia di posisi ketiga klasemen akhir Grup D, di bawah Pakistan dan Taiwan, yang tampil lebih konsisten sepanjang fase grup. Sesuai format kompetisi, hanya pemuncak grup yang berhak lolos ke putaran final Piala Asia Wanita 2026 yang akan digelar di India tahun depan. Dengan demikian, hasil ini memastikan Indonesia tersingkir dari ajang paling bergengsi antarnegara di level Asia tersebut.

Jalannya Pertandingan: Harapan yang Tak Terkabul

Pertandingan melawan Taiwan sejak awal sudah diprediksi menjadi ujian berat bagi anak asuh Satoru Mochizuki. Meski tampil di kandang sendiri dan mendapat dukungan suporter, Indonesia tampak kesulitan mengimbangi permainan cepat dan terorganisir dari tim tamu. Taiwan lebih dulu membuka keunggulan lewat serangan balik cepat di menit ke-27. Meskipun Indonesia sempat menyamakan kedudukan melalui gol indah dari Zahra Muzdalifah di menit ke-38, keunggulan itu tak bertahan lama. Di menit ke-61, Taiwan kembali mencetak gol melalui skema bola mati yang sulit diantisipasi lini pertahanan Indonesia.

Garuda Pertiwi berupaya menyamakan skor di sisa waktu pertandingan, namun berbagai peluang yang diciptakan tak mampu mengubah papan skor. Skor 1-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Posisi Akhir Klasemen Grup D

  1. Tiongkok Taipei (Taiwan) – 6 poin
  2. Pakistan – 3 poin
  3. Indonesia – 0 poin

Dua kekalahan beruntun – masing-masing dari Pakistan (0-1) dan Taiwan (1-2) – menjadi mimpi buruk yang harus ditelan oleh Timnas Putri Indonesia di kualifikasi kali ini. Padahal, harapan untuk tampil lebih baik cukup tinggi mengingat persiapan panjang yang telah dilakukan sejak awal tahun.

Tanggapan Pelatih Satoru Mochizuki

Pelatih asal Jepang, Satoru Mochizuki, tak menutupi rasa kecewanya atas hasil yang diraih. Dalam sesi konferensi pers usai pertandingan, ia menyampaikan bahwa para pemain sudah memberikan segalanya, namun masih ada celah yang harus segera diperbaiki untuk kompetisi ke depan.

“Kami sedih karena tidak lolos, tapi saya bangga dengan semangat pemain. Mereka telah bekerja keras. Kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi kami agar bisa berkembang lebih baik lagi,” ujar Mochizuki.

Ia juga menyoroti bahwa secara teknis, Timnas Putri Indonesia masih tertinggal dalam hal konsistensi bertahan dan penyelesaian akhir. Beberapa kesalahan elementer dianggap menjadi penyebab utama gagalnya Indonesia mengamankan poin di fase grup.

Evaluasi dan Jalan ke Depan

Meskipun gagal lolos, performa individu beberapa pemain patut diapresiasi. Nama-nama seperti Zahra Muzdalifah, Carla Bio Pattinasarany, dan Shalika Aurelia menunjukkan potensi yang bisa dikembangkan untuk jangka panjang. Kekalahan ini pun diharapkan menjadi momentum bagi federasi dan tim pelatih untuk membenahi struktur dan strategi pengembangan sepak bola wanita Indonesia.

Para pemerhati sepak bola wanita juga menyuarakan pentingnya peningkatan kompetisi domestik sebagai fondasi untuk memperkuat timnas. Kompetisi Liga 1 Putri yang belum konsisten digelar menjadi salah satu hambatan utama dalam menjaga performa dan daya saing para pemain di level internasional.

Baca juga : Top 3 Berita Olahraga Messi Kalahkan Ronaldo Timnas U-23 Siap Mengguncang

Dukungan dari Suporter dan Masyarakat

Meskipun gagal lolos, dukungan terhadap Timnas Putri Indonesia tetap mengalir deras di media sosial. Banyak netizen yang menyampaikan semangat dan harapan agar tim ini bisa bangkit di masa mendatang. Hashtag seperti #GarudaPertiwiBangkit dan #TimnasPutriFightBack sempat trending di Twitter usai laga berakhir.

Dukungan ini menjadi cermin bahwa masyarakat mulai membuka mata terhadap perjuangan atlet wanita, terutama dalam cabang sepak bola yang selama ini didominasi pria. Publik berharap kekalahan ini bukanlah akhir, melainkan titik balik untuk pembangunan sepak bola putri yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Penutup

Kegagalan Timnas Putri Indonesia di kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 memang menyakitkan, namun bukan akhir dari segalanya. Dengan evaluasi menyeluruh dan dukungan yang konsisten dari berbagai pihak, masa depan Garuda Pertiwi masih sangat terbuka. Semoga kekalahan ini menjadi bahan pembelajaran dan pelecut semangat untuk kembali lebih kuat di kesempatan berikutnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.