Jakarta – Sebuah rekaman video yang mengguncang baru-baru ini viral, menampilkan dugaan aksi pengeroyokan brutal terhadap seorang siswa SMP di Kabupaten Blitar. Insiden memilukan ini terjadi saat masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), memicu kemarahan publik yang meluas.
Meski demikian, pihak sekolah telah bereaksi cepat dengan memediasi kasus ini, dan para pelaku telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
Dalam tayangan video yang menyebar cepat, terlihat jelas beberapa siswa menghajar dan mengeroyok korban tanpa ampun. Ironisnya, sejumlah siswa lain di sekitar lokasi hanya menyaksikan tanpa berupaya melerai, sebuah pemandangan yang memicu keprihatinan mendalam.
Beberapa pelaku SMP Blitar terlihat mengenakan seragam olahraga dan jaket hitam, mengindikasikan bahwa insiden ini mungkin terjadi di lingkungan sekolah. Tiga potongan video yang orang unggah sejak akhir pekan lalu berhasil menyulut perhatian intens dari masyarakat luas.
Baca Juga : Keracunan MBG di Kupang, 140 Siswa Dilarikan ke RS
Konfirmasi Pihak SMP Blitar Berwenang dan Langkah Mediasi Cepat Tentang Pengeroyokan
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blitar, Adi Andaka, menyatakan bahwa peristiwa pengeroyokan tragis ini benar-benar terjadi. Beliau menjelaskan bahwa insiden tersebut berlangsung pada hari terakhir kegiatan MPLS, tepatnya Jumat, 18 Juli 2025, di salah satu SMP Blitar Negeri di Kecamatan Doko.
“Kami sudah mendapatkan informasi dari pihak sekolah SMP Blitar, bahwa memang benar ada kejadian itu pada Jumat (18/7).” Mereka sudah meminta maaf kepada keluarga korban.
Pihak sekolah mengambil langkah mediasi cepat yang patut diacungi jempol. Keluarga korban, menurut Adi, telah mengajukan beberapa permintaan krusial sebagai jaminan atas keselamatan putranya. Permintaan ini termasuk jaminan keamanan penuh bagi korban baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Selain itu, keluarga juga menuntut agar Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat memberikan pembinaan serius kepada para pelaku SMP Blitar. Ini untuk memastikan ada efek jera dan edukasi yang tepat bagi mereka.
Pentingnya Edukasi Anti-Bullying dan Peran Komunitas
Kasus pengeroyokan SMP Blitar ini bukan sekadar insiden biasa; ini adalah peringatan serius bagi kita semua tentang urgensi edukasi anti-bullying di lingkungan pendidikan. Peran aktif sekolah, orang tua, dan komunitas sangat vital dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi setiap siswa.
Mediasi dan permintaan maaf adalah langkah awal yang baik, namun kita perlu melakukan pembinaan berkelanjutan dan pengawasan ketat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Mari bersama-sama menciptakan generasi yang lebih peduli dan berempati, jauh dari tindakan kekerasan.







