Wahyudin Moridu Dipecat PDIP Usai Video Kontroversial Viral

oleh
Wahyudin Moridu Dipecat PDIP Usai Video Kontroversial Viral.
Wahyudin Moridu Dipecat PDIP Usai Video Kontroversial Viral.

Wahyudin Moridu, seorang mantan anggota DPRD Provinsi Gorontalo, menjadi sorotan publik setelah video kontroversial yang diunggah pada September 2025. Dalam video tersebut, ia mengaku hendak “merampok uang negara” untuk perjalanan dinas ke Makassar. Akibat pernyataan tersebut, karier politiknya runtuh, dan ia kini beralih profesi menjadi penjual es batu.

Kronologi Kejadian Wahyudin Moridu

Wahyudin Moridu menjadi sorotan publik setelah video viral pada September 2025. Video itu menampilkan Wahyudin Moridu berada di dalam mobil bersama seorang wanita. Dalam video, Wahyudin berbicara sambil tertawa dan mengatakan niatnya untuk “merampok uang negara” guna perjalanan dinas ke Makassar.

Awalnya, video itu direkam pada Juni 2025. Saat itu, Wahyudin sedang dalam perjalanan dinas. Ia tampak mengemudi sendiri, sambil wanita yang duduk di sampingnya berbicara ringan. Awalnya, anggota grup tertutup hanya membagikan video berdurasi satu menit ini. Namun, rekaman itu kemudian bocor dan menyebar luas di media sosial.

Wahyudin dalam video itu terlihat santai, bahkan tertawa saat mengucapkan kalimat kontroversialnya. Ia mengatakan, “Kita habiskan saja uang negara ini, siapa yang akan tahu?” Pernyataan itu memicu kemarahan warganet dan memunculkan berbagai meme. Banyak orang menilai ucapan tersebut sangat tidak pantas bagi seorang anggota DPRD.

Wahyudin Moridu dan Wanita di Sampingnya

Dalam video tersebut, wanita yang duduk di samping Wahyudin Moridu ternyata memiliki hubungan pribadi khusus dengannya. Wanita ini berinisial D dan dikabarkan merupakan ‘hugel’ atau hubungan gelap Wahyudin.

Menurut laporan media lokal, D merasa kecewa karena Wahyudin Moridu tidak bersedia menikahinya. Sebagai bentuk protes, ia membocorkan video tersebut ke publik. Aksi ini memperparah citra Wahyudin di mata masyarakat. Banyak yang menilai tindakan ini tidak hanya merugikan partai, tapi juga menodai kepercayaan publik terhadap wakil rakyat.

Wahyudin Moridu Dipecat PDIP

Setelah video viral, partai PDIP langsung mengambil tindakan tegas. Wahyudin Moridu resmi dipecat dari keanggotaan partai pada 20 September 2025. Pemecatan ini juga otomatis menghentikan statusnya sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo.

PDIP menyatakan bahwa tindakan Wahyudin melanggar kode etik partai. Mereka menekankan pentingnya integritas bagi setiap kader. Sekretaris DPD PDIP Gorontalo, Laode Haimuddin, menegaskan, “Kami tidak bisa menoleransi perilaku yang mencoreng nama baik partai.”

Selain itu, Badan Kehormatan DPRD Provinsi Gorontalo juga memutuskan untuk memberhentikan Wahyudin sebagai anggota dewan. Mereka menyebut ucapan kontroversial itu bertentangan dengan sumpah jabatan dan kode etik DPRD. Keputusan ini diumumkan secara resmi pada 22 September 2025.

Kehidupan Pasca-Pemecatan

Setelah dipecat, kehidupan Wahyudin Moridu berubah drastis. Ia tidak lagi memiliki penghasilan tetap dari jabatan publik. Media lokal menyoroti transformasinya yang cukup mengejutkan.

“Saat ini, Wahyudin memilih bekerja sebagai penjual es batu keliling di Kota Gorontalo. Selain itu, ia terlihat mendorong gerobak es sambil berinteraksi dengan warga. Bahkan, beberapa tetangga mengaku salut dengan usahanya untuk tetap mencari nafkah dengan cara halal.

Meskipun jauh dari dunia politik, Wahyudin Moridu tampak menerima konsekuensi dari perbuatannya. Ia mulai membangun kehidupan baru tanpa posisi strategis dan pengaruh politik. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa tindakan sembrono bisa menghancurkan karier sekaligus reputasi.

Baca juga : Viral Pengeroyokan Siswa SMP Blitar: Mediasi Solusi Tepat?

Dampak dan Pelajaran dari Kontroversi Wahyudin Moridu

Kasus Wahyudin Moridu memberikan pelajaran penting bagi publik figur dan masyarakat. Pertama, perilaku ceroboh di media sosial atau publik dapat berdampak serius. Kedua, integritas politik menjadi sorotan publik.

Kontroversi ini juga menekankan pentingnya tanggung jawab pribadi. Wahyudin kini harus menghadapi konsekuensi dari ucapan dan tindakannya. Video viral tersebut mengingatkan bahwa seorang pejabat publik tidak boleh mengabaikan etika dan norma.

Selain itu, kasus ini memperlihatkan bagaimana hubungan pribadi dapat memicu skandal publik. Wanita di samping Wahyudin Moridu memiliki peran penting dalam tersebarnya video. Hal ini menunjukkan bahwa privasi dan perilaku pribadi juga bisa memengaruhi karier profesional.

Penutup

Wahyudin Moridu kini menjadi contoh nyata bahwa tindakan ceroboh bisa menghancurkan karier politik. Dari anggota DPRD Provinsi Gorontalo, ia harus beralih menjadi penjual es batu.

Kontroversi ini mengajarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga ucapan, perilaku, dan integritas. Kasus Wahyudin juga menjadi bahan refleksi bagi politisi muda agar lebih berhati-hati.

Wahyudin Moridu membuktikan bahwa satu kesalahan publik bisa mengubah hidup seseorang secara drastis. Kini, ia memulai babak baru dengan pekerjaan yang sederhana namun jujur. Kasus ini akan selalu menjadi peringatan bagi mereka yang memegang posisi publik.

No More Posts Available.

No more pages to load.