,

Kisah Kelam Kuburan Massal Bayi di Irlandia: Bangsa Terbuka Kembali Luka Lama

oleh -36 Dilihat
Sungguh Histeris "Kuburan Massal" 800 Bayi Terjadi di Benua Irlandia. Membuka Kembali Luka Hati Bangsa Yang Ingin Dilupakan.

IRLANDIA – Sebuah taman bermain anak-anak yang tampak polos di kota Tuam, Irlandia, kini menjadi saksi bisu terkuaknya salah satu babak terkelam “Kuburan Massal” dalam sejarah modern negara tersebut.

Di balik keceriaan ayunan dan seluncuran, para penyelidik telah menempatkan alat berat, bersiap memulai penggalian masif yang diperkirakan akan memakan waktu dua tahun. Targetnya? Menggali dan mengidentifikasi sekitar 800 jenazah bayi dan anak kecil yang terkubur dalam kuburan massal di bawah bekas pembuangan limbah.

Penemuan mengejutkan ini berawal dari seorang sejarawan amatir pada tahun 2014, yang tanpa sengaja menemukan kuburan massal tak bertanda ini.

Sebuah “ruangan horor” – demikian mantan Perdana Menteri Irlandia Enda Kenny menjulukinya – kini akan digali, membawa kembali kenangan menyakitkan tentang bagaimana Irlandia memperlakukan para ibu tunggal dan anak-anak mereka di masa lalu.

Baca Juga : Transformasi Sarapan: 6 Jajanan Pasar Legendaris Ini Wajib Dicoba, Enak, Sehat, dan Praktis!

Bekas Rumah Anak St. Mary: Pusat Tragedi yang Terlupakan

Area penggalian ini dulunya merupakan lokasi berdirinya Rumah Anak St. Mary, sebuah institusi yang dikelola gereja. Antara tahun 1925 dan 1961, ribuan wanita dan anak-anak hidup di sini.

Mayoritas wanita adalah mereka yang hamil di luar nikah dan dijauhi oleh keluarga serta masyarakat konservatif kala itu. Tragisnya, mereka sering dipisahkan dari anak-anak mereka setelah melahirkan.

Catatan kematian mengungkap kisah-kisah memilukan. Patrick Derrane, bayi berusia lima bulan, adalah yang pertama meninggal di St. Mary’s pada tahun 1925. Hampir 35 tahun kemudian, pada tahun 1960, Mary Carty menjadi tragedi kuburan massal bayi terakhir yang meninggal di usia yang sama.

Di antara kedua tanggal tersebut, ada 794 bayi dan anak kecil lainnya yang menyusul, menjadikan total korban yang diketahui mencapai 796 jiwa.

Sertifikat kematian yang dikeluarkan negara mencantumkan beragam penyebab kematian: tuberkulosis, kejang, anemia, meningitis, campak, batuk rejan, dan bahkan ada yang tanpa alasan jelas.

Namun, fakta bahwa mereka semua dikubur tanpa catatan pemakaman yang layak, dalam sebuah bunker pembuangan limbah, menimbulkan pertanyaan besar tentang standar perawatan dan kemanusiaan di lembaga tersebut.

Misi Sulit dan Penuh Harapan: Mengungkap Kebenaran Melalui DNA

Penggalian ini dipimpin oleh Daniel MacSweeney, Direktur Kantor Direktur Intervensi Resmi Irlandia (ODAIT) di Tuam. Dalam konferensi pers baru-baru ini, MacSweeney menjelaskan bahwa kuburan massal prosesnya akan “sangat rumit”.

Beberapa jenazah diperkirakan tercampur, catatan arsip tidak lengkap, dan memisahkan jenazah laki-laki dari perempuan akan menjadi tantangan besar jika DNA tidak dapat ditemukan.

Namun, harapan tetap menyala. Sekitar 80 orang sejauh ini telah datang untuk memberikan sampel DNA, berharap jenazah kerabat mereka dapat diidentifikasi dan diberikan penguburan yang layak.

Tim penggalian melibatkan para ahli forensik dan arkeologi dari berbagai negara: Inggris, Kanada, Kolombia, Spanyol, dan Amerika Serikat, menunjukkan kompleksitas dan skala proyek ini. Tujuan utamanya adalah menggali, menganalisis, mengidentifikasi jika memungkinkan, dan kemudian menguburkan kembali jenazah-jenazah ini dengan hormat.

Respon Pemerintah Irlandia: Permintaan Maaf dan Keadilan yang Tertunda

Skandal “Kuburan Massal” ini telah memaksa pemerintah Irlandia untuk menghadapi masa lalu kelamnya. Pada Januari 2021, Perdana Menteri Irlandia (Taoiseach) Micheal Martin secara resmi menyampaikan permintaan maaf atas nama negara di parlemen.

Permintaan maaf ini menyusul rilis laporan komisi setebal 3.000 halaman pada tahun 2021, hasil penyelidikan selama enam tahun yang mendalam.

Laporan tersebut mengungkap berbagai kekejaman dan pengabaian yang terjadi di institusi-institusi seperti St. Mary’s. Sebagai tindak lanjut, pada tahun 2022, undang-undang disahkan untuk mengizinkan penggalian dan pengujian jenazah di Tuam, membuka jalan bagi upaya pencarian kebenaran dan keadilan ini.

Irlandia: Pulau Zamrud yang Kini Menghadapi “Kuburan Massal” Masa Lalu Pahit

Irlandia, yang dikenal sebagai “Pulau Zamrud” karena hamparan padang rumput hijau yang luas dan subur, serta pemandangan kota yang dihiasi kastil-kastil kuno yang sering menjadi lokasi syuting film-film ternama seperti Harry Potter dan Star Wars, kini harus menghadapi bayangan pahit dari sejarahnya sendiri.

Penemuan kuburan massal bayi di Tuam ini tidak hanya menjadi tragedi lokal, tetapi juga telah membangkitkan kembali kenangan menyakitkan di seluruh Irlandia.

Ini adalah pengingat tentang perlakuan negara terhadap para ibu tunggal, yang hidup di bawah norma budaya dan sosial yang sangat ketat dan konservatif, seringkali berujung pada perpisahan paksa dari anak-anak mereka dan penguburan tanpa martabat.

Penggalian ini bukan sekadar upaya arkeologi, melainkan sebuah pencarian keadilan dan penutupan bagi keluarga yang telah lama menderita. Ini adalah langkah penting bagi Irlandia untuk merekonsiliasi diri dengan masa lalunya, belajar dari kesalahan, dan memastikan bahwa tragedi serupa tidak akan pernah terulang.

Dunia akan terus mengikuti perkembangan penggalian ini, berharap kebenaran akan membawa kedamaian bagi jiwa-jiwa yang terenggut dan keluarga yang merindukan jawaban.

No More Posts Available.

No more pages to load.