Tim Nasional Indonesia berada dalam periode paling rawan menjelang dua laga krusial di Putaran Keempat. Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dengan waktu kurang dari dua pekan menuju pertarungan hidup mati melawan raksasa Timur Tengah, badai cedera justru menerjang skuad Garuda. Kondisi ini mengancam kekuatan inti. Pelatih Patrick Kluivert membangun kekuatan inti tersebut.
Cedera mengintai bukan hanya karena jadwal klub yang padat, tetapi juga menimpa beberapa pilar utama yang baru-baru ini dipanggil. Menciptakan krisis signifikan, terutama di posisi penjaga gawang dan bek sayap.
Krisis Kebugaran Jelang Duel Arab Saudi dan Irak
Pada 9 Oktober, Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi, dan tiga hari kemudian. Garuda akan menantang Irak pada 12 Oktober 2025. Dua laga tandang ini sangat penting untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026. Namun, persiapan skuad Garuda terhambat oleh laporan cedera yang datang bertubi-tubi dari pemain-pemain kunci yang merumput di Eropa maupun Asia.
Total, lima pemain inti bermasalah dengan kebugaran, dan pelatih meragukan penampilan beberapa di antaranya. Daftar pemain yang tengah berjuang melawan cedera meliputi:
- Emil Audero: Kiper Cremonese ini mengalami cedera otot saat pemanasan jelang laga Serie A. Kabar dari media Italia menyebutkan Emil mungkin butuh waktu sekitar 20 hari untuk pulih. Sebuah perkiraan yang membuatnya terancam absen di dua laga penting Oktober.
- Maarten Paes: Kiper FC Dallas ini sudah menepi lebih lama karena cedera hamstring dan belum kembali bermain di klubnya sejak Juli 2025. Meski sudah berlatih, kondisinya belum 100 persen fit.
- Sandy Walsh: Bek kanan andalan ini menjadi korban terbaru. Pelatih Buriram United menariknya keluar lapangan pada menit ke-18 saat ia membela timnya di ajang Elite. Cedera ini sangat merugikan mengingat peran vitalnya di lini pertahanan.
- Marc Klok: Gelandang Persib Bandung ini mengalami cedera saat tampil di Champions League Two dan harus ditandu keluar lapangan. Klok bahkan absen dalam beberapa pertandingan liga domestik Persib setelah insiden itu.
- Ole Romeny: Ole Romeny, striker Oxford United, masih memulihkan diri dari cedera parah pada punggung kaki yang dideritanya sejak Piala Presiden 2025. Meski dipanggil Kluivert, kondisi match fitness Romeny masih menjadi tanda tanya besar.
Bukan Hanya Angka, Ini Soal Kekuatan Tim
Ketua Badan Tim Nasional (), Sumardji. Memang sempat memberikan kabar baik dengan menyatakan bahwa cedera Emil Audero dan Maarten Paes tidak separah yang media khawatirkan. Namun, terlepas dari tingkat keparahannya, banyaknya pemain kunci yang bermasalah fisik secara bersamaan jelas mengganggu stabilitas dan formula yang sedang Patrick Kluivert matangkan.
Absennya dua kiper naturalisasi top, Audero dan Paes, meninggalkan Ernando Ari sebagai opsi kiper paling siap tempur. Sementara di lini belakang, cedera Sandy Walsh menyisakan pekerjaan rumah berat bagi Kluivert untuk menyusun komposisi bek kanan yang solid, terutama dalam menghadapi Arab Saudi dan Irak yang memiliki kekuatan serangan yang eksplosif.
Kondisi ini menambah tantangan bagi Kluivert, yang memiliki waktu sangat sempit untuk membangun chemistry tim dalam pemusatan latihan () jelang keberangkatan ke Arab Saudi. Pelatih asal Belanda itu harus mampu meramu berbagai variasi strategi dengan memanfaatkan pemain yang tersedia, sembari berharap pemulihan para pemain cedera berjalan optimal.
Perlu Rotasi Intensif dan Strategi Darurat
Badai cedera ini secara tidak langsung memaksa Kluivert melakukan rotasi intensif dan mencari solusi darurat, terutama bagi pemain yang merangkap tugas di klub Eropa. Jadwal padat di klub Eropa seringkali menjadi pemicu utama kelelahan yang berujung pada cedera bagi pemain naturalisasi.
Kluivert sebelumnya telah memanggil 28 pemain untuk Putaran Keempat ini. Pemanggilan pemain yang masih cedera seperti Ole Romeny mengindikasikan bahwa Kluivert tetap ingin menjaga moral sang pemain sekaligus menguji seberapa jauh pemulihannya.
Baca Juga : Sanksi Setengah Hati UEFA: Israel Dilarang di Eropa, Tapi Aman di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Di sisi lain, kondisi darurat ini mengharuskan BTN merespons dengan program pemulihan yang ketat dan terukur, sehingga meminimalkan risiko cedera lanjutan. Sementara seluruh mata tertuju pada keberhasilan Garuda menembus Piala Dunia 2026, kondisi fisik para pemain menjadi benteng pertahanan pertama yang harus mereka jaga. Kondisi kebugaran yang buruk dapat menggerus harapan Indonesia untuk bersaing di level tertinggi Asia, bahkan sebelum peluit pertandingan ditiup.
Tekanan kian besar, dan Timnas Indonesia harus segera menemukan formula terbaik dalam sisa waktu yang sempit ini demi mewujudkan mimpi besar lolos ke putaran final Piala Dunia.







