JAKARTA – Program MBG (Makan Bergizi Gratis) dikejutkan oleh insiden menghebohkan ada belatung di makanan, yang seharusnya menjadi solusi gizi bagi anak-anak sekolah di Sorong malah menjadi tidak sehat, Papua Barat Daya.
Badan Gizi Nasional (BGN) meminta maaf dan langsung menyelidiki penemuan belatung dalam menu makanan di SPPG Klamasen, Jumat (8/8). Video penemuan yang viral di media sosial sontak memicu kemarahan publik dan menyoroti standar kualitas pangan program tersebut.
Langkah Tegas BGN: Penghentian Operasional Dapur MBG Sementara Demi Standar Gizi Anak Sekolah
Atas insiden ini, BGN dan seluruh jajaran petugas SPPG Klamasen menyampaikan permohonan maaf yang tulus tentang program MBG untuk seluruh pihak yang terdampak. BGN segera mengambil langkah tegas dengan melakukan pemantauan dan pengawalan ketat terhadap SPPG dalam mengatasi krisis ini.
Kepala SPPG Klamasen, Rizky Irana, mengklaim bahwa seluruh proses pengadaan dan distribusi makanan telah mengikuti SOP dan pedoman yang berlaku. “Kami telah melakukan seluruh tahapan mulai dari persiapan bahan baku, proses pemasakan dan pemorsian, hingga distribusi makanan sesuai dengan SOP yang berlaku,” ujar Rizky dalam keterangan resminya.
Namun, temuan belatung pada telur yang menjadi bagian dari menu Program MBG jelas menampar keras klaim tersebut. Setelah insiden, SPPG menarik paket MBG hari itu dan langsung koordinasi dengan yayasan, sekolah, kodim, serta dinas kesehatan.
Baca Juga : Virus Chikungunya Di China Melonjak Dratis Hingga 7000 Kasus
Audit Menyeluruh dan Uji Organoleptik untuk Menguji Kulitas Makanan agar tidak terjadi kasus “Belatung”.
Pihak terkait menghentikan sementara operasional MBG di SPPG Klamasen dan pihak dapur menjamin uji organoleptik setiap pengantaran berikutnya.
Insiden ini menjadi pukulan telak bagi kredibilitas program MBG. Penemuan belatung ini mengingatkan pentingnya pengawasan ketat dan jaminan kualitas dalam setiap tahapan program, terutama yang menyangkut gizi dan kesehatan anak-anak.
Publik kini menanti hasil investigasi menyeluruh dan langkah konkret BGN untuk memastikan kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan.
