Cengkeraman Gurita Bisnis Hermanto Tanoko di Pasar Modal: Dari AVIA hingga MERI

oleh
Cengkeraman Gurita Bisnis Hermanto Tanoko di Pasar Modal: Dari AVIA hingga MERI

Hermanto Tanoko mungkin belum sepopuler beberapa konglomerat besar di Indonesia, tetapi jejak langkahnya di pasar modal semakin terlihat. Figur di balik Tancorp Group ini perlahan menancapkan bisnisnya di berbagai sektor melalui serangkaian penawaran umum perdana (IPO) perusahaan-perusahaan di bawah naungannya. Selain itu, Hermanto membangun ‘gurita’ bisnis dari cat Avian (AVIA) hingga kosmetik Estee (MERI), merambah berbagai lini, dan menegaskan ambisi besar serta strategi diversifikasi yang menarik perhatian investor.

Awal Mula dan Gebrakan Avian (AVIA)

Hermanto Tanoko mulai menarik perhatian publik luas ketika PT Avia Avian Tbk. (AVIA) melantai di bursa pada Desember 2021. Avian Brands, perusahaan cat terkemuka yang dikenal masyarakat, menjadi permata mahkota bisnis Tanoko. IPO AVIA berhasil meraup dana besar dan sekaligus menegaskan kepercayaan investor terhadap prospek industri konstruksi dan properti di Indonesia serta rekam jejak kepemimpinan Avian.

Keberhasilan IPO AVIA tidak hanya soal angka. Dengan dana segar, Avian memperkuat dominasinya di pasar cat, melakukan ekspansi, dan mengakuisisi perusahaan lain. Langkah ini menegaskan bahwa IPO merupakan bagian dari rencana besar untuk mengokohkan posisi di industri inti dan membuka jalan bagi sektor lain.

Ekspansi Diversifikasi: Dari Cat ke Keramik, Farmasi, dan Air Minum

Setelah sukses dengan AVIA, Hermanto Tanoko membawa entitas bisnis lain melantai di bursa. Misalnya, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO), perusahaan ritel bahan bangunan, memanfaatkan sinergi antara bisnis inti cat dan sektor ritel bahan bangunan, sehingga tercipta ekosistem yang saling mendukung.

Selain itu, Tancorp Group merambah sektor lain. PT Penta Valent Tbk. (PEVE), distributor produk farmasi, dan PT Sariguna Primatirta Tbk. PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), produsen air minum dalam kemasan, memperkuat strategi diversifikasi Hermanto.. Dengan industri farmasi yang stabil dan air minum esensial, grup ini membangun fondasi kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.

Baca Juga : Pendapatan PT Gudang Garam Tbk Merosot, Petani Tembakau dan Kekayaan Pemilik Terancam

Menjelajahi Lahan Baru: Properti, Perhotelan, dan Kosmetik (MERI)

Hermanto Tanoko tidak berhenti pada industri tradisional. Ia menjejakkan kaki di sektor properti dan perhotelan melalui PT Jaya Swarasa Agung Tbk. (TAYS) dan PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk.

Gebrakan terbaru adalah rencana IPO PT Mitra Estetika Retailindo Tbk. (MERI), atau Estee Lauder Indonesia. Tancorp memasuki industri kosmetik melalui MERI karena sektor ini menawarkan margin keuntungan tinggi, seiring tren gaya hidup dan meningkatnya daya beli masyarakat. Dengan listing MERI, Hermanto semakin memperkuat posisinya sebagai pemain multi-sektor agresif di pasar modal.

Strategi Gurita: Sinergi dan Valuasi

Dengan merambah berbagai sektor, ia mengurangi risiko ketergantungan pada satu industri. Selain itu, ia memanfaatkan sinergi antarperusahaan dengan menggunakan produk cat Avian di proyek properti, menjual produk grup melalui DEPO, dan mengintegrasikan distribusi farmasi ke jaringan ritel Tancorp..

Selain itu, Hermanto memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan sekaligus mekanisme valuasi. Dengan membawa perusahaan ke bursa, Tancorp memperoleh modal ekspansi dan valuasi pasar yang transparan, sehingga meningkatkan fleksibilitas finansial grup.”

Tantangan dan Prospek ke Depan

Ekspansi cepat tentu membawa tantangan. Mengelola berbagai entitas berbeda memerlukan tata kelola yang kuat dan tim manajemen kompeten. Selain itu, persaingan di setiap sektor juga ketat. Namun, rekam jejak Avian dan dukungan dana IPO memberi Hermanto fondasi untuk menghadapi tantangan ini.

Secara keseluruhan, cengkeraman gurita bisnis Hermanto Tanoko di pasar modal semakin kuat. Mulai dari cat Avian hingga kosmetik Estee, Hermanto mengembangkan kerajaan bisnis yang terdiversifikasi dan sinergis, sehingga menarik minat investor serta pelaku pasar. Hermanto membuktikan bagaimana visi dan strategi tepat dapat mengubah satu perusahaan menjadi imperium multi-sektor di perekonomian Indonesia