, ,

Direktur RS Indonesia di Gaza Gugur dalam Serangan Israel

oleh -46 Dilihat
Warga Palestina berduka atas kematian Direktur RS Indonesia di Gaza
Warga Palestina berduka atas kematian Dr. Marwan Al-Sultan "Direktur RS Indonesia di Gaza" dan keluarganya, yang tewas dalam serangan Israel pada hari Rabu

Serangan udara Israel di Jalur Gaza kembali menelan korban dari kalangan tenaga medis. Kali ini, yang menjadi korban adalah dr. Marwan al-Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, yang gugur bersama keluarganya saat kediaman mereka dihantam rudal pada Rabu, 2 Juli 2025, waktu setempat. Tragedi ini menjadi simbol betapa rentannya nyawa para petugas medis di tengah konflik yang terus berkobar di Gaza.

Kronologi Serangan

Serangan terjadi pada malam hari, menargetkan sebuah kompleks perumahan di barat daya Kota Gaza, tempat dr. Marwan tinggal bersama keluarganya. Berdasarkan laporan media lokal, rudal menghantam langsung kamar tidur dr. Marwan, sementara bagian lain dari rumah tersebut masih utuh.

Putri dr. Marwan yang selamat dalam kejadian tersebut mengungkapkan rasa pilunya. “Seluruh rumah baik-baik saja, kecuali kamar ayah yang langsung terkena ledakan,” ujarnya dengan suara bergetar saat diwawancarai media lokal.

Serangan itu tidak hanya menewaskan dr. Marwan, tetapi juga istri dan anak-anaknya. Kabar duka ini langsung mengguncang publik Gaza dan masyarakat internasional, termasuk Indonesia.

Respons Putri dr. Marwan: Kesedihan dan Kehilangan yang Dalam

Putri dr. Marwan menjadi saksi utama dari tragedi ini. Dalam pernyataannya yang viral di media sosial, ia menyampaikan kesedihan yang mendalam atas kehilangan keluarganya sekaligus menyoroti kekejaman serangan yang menyasar wilayah sipil. “Ayahku hanya seorang dokter. Dia menyelamatkan nyawa. Kenapa harus dibunuh seperti ini?” ungkapnya.

Pernyataan itu menjadi sorotan dunia dan semakin menyoroti penderitaan warga Gaza, terutama tenaga medis yang seharusnya dilindungi dalam situasi konflik.

Respons Pemerintah Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya dr. Marwan al-Sultan, sekaligus mengecam keras tindakan militer Israel. Dalam pernyataan resminya yang dirilis di media sosial X, Kemlu RI menyatakan:

“Indonesia turut berduka atas wafatnya dr. Marwan Al Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, beserta keluarganya pada 2 Juli 2025, dan mengutuk serangan Israel tersebut.”

Selain itu, DPR RI dan sejumlah tokoh kemanusiaan di Indonesia juga menyerukan agar komunitas internasional mengambil langkah nyata untuk menghentikan agresi terhadap fasilitas kesehatan dan pekerja medis di Gaza.

Profil dr. Marwan al-Sultan

Dr. Marwan al-Sultan adalah seorang dokter spesialis jantung yang dikenal luas di Gaza. Ia telah menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Indonesia sejak beberapa tahun terakhir dan menjadi simbol ketangguhan tenaga medis Palestina. Dalam situasi perang yang serba kekurangan, dr. Marwan tetap menjalankan tugasnya dengan dedikasi tinggi.

Ia dikenal sebagai sosok yang tidak pernah meninggalkan tanggung jawabnya, bahkan saat rumah sakit diserbu pasien korban luka akibat serangan. Dalam kondisi listrik terbatas, kekurangan obat, dan ancaman bom, ia terus bertugas dengan komitmen luar biasa.

Banyak relawan dan pasien menyebutnya sebagai “pahlawan medis” yang selalu hadir di garis depan pelayanan, tanpa pernah memikirkan keselamatannya sendiri.

Baca Juga : AS Serang Fasilitas Nuklir Iran: Perang Meluas di Timur Tengah

Kondisi Gaza Saat Ini: Rumah Sakit Lumpuh, Medis Jadi Target

Situasi di Jalur Gaza saat ini semakin memburuk. Data dari organisasi kesehatan setempat menyebutkan bahwa sekitar 30 persen rumah sakit di Gaza sudah tidak berfungsi sama sekali, sementara sisanya hanya beroperasi sebagian, dan itu pun dalam kondisi yang sangat terbatas.

Tentara Israel dikabarkan kerap memaksa pasien untuk meninggalkan rumah sakit, termasuk anak-anak dan lansia dalam kondisi kritis. Bahkan, pekerja medis juga menjadi target. Banyak di antara mereka yang ditangkap, diculik, atau dibunuh.

Dalam kondisi seperti ini, kehilangan sosok seperti dr. Marwan al-Sultan menjadi pukulan telak, bukan hanya bagi warga Gaza, tetapi juga bagi komunitas medis dan kemanusiaan di seluruh dunia.

Seruan Internasional

Kematian Direktur RS Indonesia di Gaza mendorong berbagai lembaga kemanusiaan internasional menyerukan penghentian kekerasan terhadap tenaga kesehatan. Organisasi seperti Medical Aid for Palestinians (MAP) menyatakan bahwa serangan terhadap petugas medis adalah pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.

Penutup

Kisah gugurnya dr. Marwan al-Sultan menjadi pengingat tragis bahwa perang di Gaza bukan hanya konflik antar militer, tetapi juga bencana kemanusiaan yang nyata. Kehilangan sosok pemimpin medis seperti dia tidak hanya meninggalkan duka, tapi juga memicu seruan untuk perdamaian dan perlindungan terhadap semua tenaga medis yang terus menyelamatkan nyawa di zona konflik.

No More Posts Available.

No more pages to load.