Jakarta – Industri rokok nasional kembali menghadapi gejolak serius. PT Gudang Garam Tbk dilaporkan telah memberhentikan ribuan buruh. Hingga saat ini, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) masih melakukan verifikasi atas informasi tersebut.
PHK Massal di Gudang Garam, Cerminan Daya Beli yang Melemah?
Presiden KSPI, Said Iqbal, menilai bahwa PHK massal ini mencerminkan kondisi ekonomi yang belum stabil. Ia menegaskan bahwa daya beli masyarakat yang rendah turut menekan tingkat produksi di perusahaan rokok besar seperti Gudang Garam.
“Jika benar PHK ini terjadi, artinya daya beli masyarakat belum pulih. Produksi pun ikut merosot,” ujar Said dalam pernyataan tertulis pada Sabtu (6/9).
Said menekankan bahwa persoalan ini tidak hanya terkait permintaan pasar, melainkan juga menyangkut pasokan tembakau yang semakin terbatas, serta kurangnya langkah inovatif perusahaan dalam menghadapi perubahan tren industri.
Cukai Tinggi dan Minim Inovasi Menekan Industri
Selain daya beli yang rendah, Said juga mengkritik beban pajak yang terus meningkat. Ia menyebutkan bahwa tingginya cukai rokok telah memperberat beban pelaku industri, termasuk Gudang Garam.
“Pasokan tembakau terus menipis, cukai rokok semakin mahal, dan perusahaan tak cukup inovatif. Ini kombinasi yang bisa menghantam industri rokok secara menyeluruh,” jelasnya.
Ia menyarankan perusahaan untuk lebih adaptif dalam berinovasi, agar tetap relevan dengan preferensi konsumen saat ini.
Baca Juga: Agnez Mo Soroti Sikap Anggota DPR yang Merendahkan
Dampak PHK Bisa Menjalar ke Banyak Sektor
Said memperingatkan bahwa PHK buruh di Gudang Garam tidak hanya berdampak pada pekerja pabrik. Menurutnya, rantai pasok industri rokok yang luas dapat menyebabkan efek domino terhadap berbagai sektor lainnya.
“Kalau buruh rokok kehilangan pekerjaan, buruh tembakau, pengemudi logistik, pedagang kecil, dan pemasok lokal juga bisa ikut terdampak. Ratusan ribu pekerja bisa kehilangan penghasilan,” tegasnya.
KSPI: Pemerintah Harus Bertindak, Jangan Hanya Janji
Melihat situasi ini, Said mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk segera bertindak. Ia meminta agar pemerintah tidak mengulang kelambanan seperti yang terjadi saat kasus PHK massal di Sritex, yang masih menyisakan banyak masalah hingga kini.
“Pemerintah jangan hanya memberi janji seperti saat menangani kasus Sritex. THR saja tidak dibayar,” kritik Said.
Gudang Garam Belum Berikan Tanggapan
Tim redaksi CNN Indonesia telah menghubungi pihak manajemen PT Gudang Garam Tbk untuk meminta konfirmasi dan penjelasan resmi. Namun, hingga artikel ini terbit, perusahaan belum menyampaikan tanggapan apa pun terkait dugaan PHK massal tersebut.






