IAEA Ungkap Dampak Serangan Israel pada Fasilitas Nuklir Natanz Iran

oleh -123 Dilihat
Kepala IAEA Rafael Grossi Soroti Dampak Serangan Israel di Fasilitas Nuklir Natanz
Kepala IAEA Rafael Grossi Soroti Dampak Serangan Israel di Fasilitas Nuklir Natanz

NEW YORK – Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) melaporkan adanya kontaminasi radiasi dan zat kimia berbahaya di fasilitas nuklir Natanz, Iran, pasca serangan militer yang diduga dilakukan oleh Israel. Serangan ini memicu kecaman luas dari berbagai negara dan organisasi internasional yang menilai tindakan tersebut sangat berbahaya dan berpotensi memperburuk ketegangan di kawasan.

Baca Juga : Caviar Rent Gown Jakarta, Sewa Gaun Mewah dari 4 Negara Harga Bersahabat!

Kepala IAEA, Rafael Grossi, dalam penjelasannya di Dewan Keamanan PBB di New York, mengungkapkan, “Meskipun tingkat radiasi di luar kompleks gedung berada pada kondisi normal, di dalam fasilitas Natanz terdapat kontaminasi radiologis dan kimia yang serius. Ada kemungkinan isotop uranium tersebar di seluruh area fasilitas.”

Grossi menambahkan, “Radiasi yang terdeteksi terutama berupa partikel alfa, yang berbahaya jika terhirup atau tertelan, namun risiko ini dapat dikelola dengan langkah perlindungan yang tepat.” Ia juga menyoroti, “Kekhawatiran terbesar saat ini adalah toksisitas kimia di dalam fasilitas, yang bisa membahayakan keselamatan para pekerja dan lingkungan sekitar.”

Kecaman terhadap Israel datang dari berbagai penjuru, termasuk dari China. Utusan China untuk PBB, Fu Cong, menegaskan dalam pernyataannya, “Israel harus segera menghentikan segala bentuk serangan agar situasi tidak semakin memburuk.” Fu Cong menyebut bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir Iran merupakan preseden berbahaya yang dapat memicu konsekuensi bencana, dan menekankan bahwa isu nuklir hanya bisa diselesaikan melalui dialog dan negosiasi yang konstruktif.

Baca Juga : Sengketa Perbatasan Kamboja-Thailand Memanas: Larangan Impor & Protes Massa

Para pakar PBB juga mengecam serangan Israel ini sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Mereka menyoroti dampak buruk serangan dan serangan balasan Iran yang menyebabkan korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak yang merupakan kelompok paling rentan dalam konflik bersenjata. Para pakar menyatakan, “Kami sangat prihatin dengan siklus kekerasan yang terus berlanjut ini yang hanya menimbulkan penderitaan dan kerusakan besar bagi masyarakat sipil.”

Serangan Israel yang terjadi beberapa waktu sebelum dimulainya perundingan nuklir antara AS dan Iran juga menimbulkan kecurigaan dan kritik tajam. Para ahli menilai bahwa tindakan tersebut justru memperburuk ketegangan dan mengancam perdamaian serta stabilitas regional dan internasional.

Baca Juga : Penembakan Brutal 2 WN Australia di Bali – Polisi Telusuri Motif dan Buru Pelaku

Situasi di Natanz menjadi titik kritis dalam dinamika geopolitik kawasan Timur Tengah yang sarat dengan kepentingan strategis dan diplomasi rumit. Dunia kini menanti langkah-langkah nyata dari semua pihak untuk meredakan ketegangan dan mengutamakan jalur diplomasi demi menghindari eskalasi yang tidak terkendali.

No More Posts Available.

No more pages to load.