Jakarta, — Polisi menetapkan 15 orang sebagai tersangka dalam kasus penculikan yang menewaskan M Ilham Pradipta (MIP). Korban merupakan kepala cabang sebuah bank di Jakarta Pusat. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menduga para pelaku sudah merencanakan pembunuhan ini.
Ancaman Hukuman Berat: Pasal Berlapis Di terapkan
Polda Metro Jaya menjerat para tersangka dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Selain itu, mereka juga di kenakan Pasal 328 KUHP terkait kasus penculikan dan Pasal 333 KUHP tentang perampasan kemerdekaan.
Jika pengadilan menyatakan mereka bersalah, ancaman hukumannya bisa mencapai 12 tahun penjara atau lebih.
“Kami menerapkan Pasal 340 karena ada unsur perencanaan dalam aksi mereka. Niat itu terlihat dari rangkaian tindakan yang sudah di rancang sebelumnya,” kata Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (16/9).
Tersangka Mengaku Tak Berniat Membunuh
Meski polisi menduga adanya perencanaan, para tersangka mengaku hanya ingin menculik, bukan membunuh. Namun, aksi kekerasan yang mereka lakukan saat menculik MIP justru membuat korban meninggal.
“Awalnya mereka hanya berniat menculik. Tapi penganiayaan yang dilakukan mengakibatkan korban tewas,” ujar Wira.
Baca Juga: Pembunuhan Tragis: Menghilangkan Nyawa Kekasih, Tragis!
Crazy Rich Jambi dan Dua Anggota TNI Terlibat
Salah satu nama yang muncul dalam kasus penculikan ini adalah Dwi Hartono. Ia di kenal sebagai “crazy rich” asal Jambi dan memiliki bisnis bimbingan belajar online.
Selain Dwi, penyidik juga menetapkan dua prajurit TNI AD sebagai tersangka. Mereka adalah Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH. Saat ini, keduanya sudah di amankan untuk pemeriksaan lanjutan.
Motif: Incar Dana di Rekening Dormant
Polisi mengungkap bahwa motif utama penculikan adalah untuk menguasai dana dari rekening dormant milik korban. Rekening dormant adalah rekening bank yang tidak di gunakan selama minimal tiga bulan.
“Para tersangka ingin memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang sudah mereka siapkan,” jelas Wira.
