Kisah sukses investor kawakan asal India, Rakesh Jhunjhunwala, terus menjadi inspirasi bagi para pelaku pasar modal global. Publik (atau Media) menjulukinya sebagai “Warren Buffett dari India” atau The Big Bull pasar saham, dan Jhunjhunwala berhasil menciptakan kekayaan luar biasa. Dengan modal awal hanya 5.000 Rupee, yang setara dengan sekitar Rp 975.000 pada tahun 1985, ia menyulapnya menjadi kekayaan bersih senilai lebih dari US$5,8 miliar atau setara Rp 94 triliun (dengan asumsi kurs saat ini).
Kekuatan utama di balik transformasi finansialnya bukan terletak pada modal besar, melainkan pada filosofi investasi yang mendalam, kesabaran, dan kemampuan melihat nilai tersembunji.
Awal Mula dengan Modal Mandiri
Lahir pada tahun 1960 di Mumbai, Rakesh Jhunjhunwala tumbuh dalam lingkungan keluarga kelas menengah. Ayahnya, seorang petugas pajak penghasilan, sering berdiskusi tentang pasar saham, yang menumbuhkan minatnya sejak usia muda. Rasa penasaran itu mendorongnya bertanya kepada sang ayah, mengapa harga saham berfluktuasi setiap hari.
Nasihat ayahnya sederhana namun menjadi prinsip hidupnya: “Bacalah koran, berita lah yang menggerakkan harga saham.”
Meskipun menyatakan keinginan untuk berkarir di pasar modal, ayahnya menyarankan agar ia terlebih dahulu menyelesaikan gelar sarjana. Jhunjhunwala lulus sebagai akuntan terdaftar dari Sydenham College pada tahun 1985. Ketika ia kembali menegaskan ambisinya, sang ayah memberinya tantangan keras: ia tidak akan memberikan modal, dan Rakesh tidak boleh meminta modal awal dari teman-teman ayahnya.
Tantangan tersebut ia terima. Dengan modal pribadi hanya Rp 975.000, Rakesh Jhunjhunwala memasuki pasar saham India pada tahun 1985, saat indeks Sensex masih berada di level 150 poin (berbanding sekitar 58.500 poin saat ini).
Strategi “Multibagger” Sang Banteng Besar
Kunci utama kesuksesan Jhunjhunwala adalah strategi investasi nilai (value investing) yang identik dengan Warren Buffett, dikombinasikan dengan pencarian saham multibagger—saham yang dapat menghasilkan pengembalian berlipat-lipat.
Strategi yang ia terapkan meliputi beberapa pilar penting:
1. Fokus pada Nilai Fundamental
Jhunjhunwala tidak sekadar mengejar tren atau keuntungan jangka pendek. Ia fokus pada perusahaan dengan fundamental yang kuat, memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang cerah, dan dikelola oleh manajemen yang berintegritas. Ia mencari sumber keuntungan masa depan perusahaan, bukan hanya terpaku pada laba dan metrik saat ini.
2. Investasi Kontrarian dan Jangka Panjang
Salah satu langkah kontrariannya yang paling terkenal adalah investasi di perusahaan seperti Tata Tea pada tahun 1986. Ia membeli saham tersebut ketika harga sedang anjlok drastis akibat rumor pajak yang tinggi, sementara sebagian besar investor lain menjual. Dengan analisis mendalam, ia yakin perusahaan itu akan pulih. Dalam waktu singkat, investasinya menghasilkan keuntungan berlipat ganda, memberinya modal besar untuk langkah berikutnya.
3. Kesabaran adalah Kunci
Jhunjhunwala selalu menekankan pentingnya kesabaran. Ia tidak menjual saham hanya karena fluktuasi jangka pendek. Banyak investasi utamanya, seperti Titan Company (bagian dari Tata Group), ia pegang selama puluhan tahun. Kepemilikan saham Titan adalah salah satu sumber kekayaan terbesarnya, membuktikan bahwa saham yang kuat harus diberi waktu untuk tumbuh menjadi multibagger.
4. Tidak Terpaku pada Kapitalisasi Pasar
Ia menyarankan agar investor tidak terjebak dalam kategori saham large cap, mid cap, atau small cap. Investor harus fokus menemukan nilai. Menurutnya, saham dengan kapitalisasi kecil dan menengah seringkali menawarkan potensi skala yang lebih besar untuk menjadi saham multibagger.
Warisan Investor Legendaris
Sepanjang karirnya, Rakesh Jhunjhunwala selalu memiliki selera investasi yang unik, sering kali bertindak berlawanan dengan arus pasar (kontrarian), yang memberinya julukan Big Bull. Selain sukses di bursa saham, ia juga dikenal sebagai seorang filantropi.
Baca Juga : Rokok Ilegal Dan Sanksi Hukuman Sungguh Berat
Kisah perjalanannya—dari modal kurang dari satu juta rupiah hingga puluhan triliun—telah mengukuhkan posisinya bukan hanya sebagai orang terkaya di India, tetapi sebagai seorang legenda pasar modal yang membuktikan bahwa kecerdasan, ketekunan, dan strategi investasi yang tepat dapat mengubah nasib secara dramatis. Jhunjhunwala meninggal pada Agustus 2022, namun filosofi investasinya terus hidup dan menjadi panduan bagi jutaan investor.






