Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi menegaskan kembali dan memperkuat peran Guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah. Melalui peluncuran Program Pengembangan Kompetensi BK. Mendikdasmen menekankan bahwa Guru BK harus bertransformasi dari citra ‘polisi sekolah’ menjadi pendamping sejati. Yang mendorong perkembangan karakter, potensi, dan prestasi murid secara holistik.
Program penguatan ini menjadi langkah strategis Kemendikdasmen untuk memastikan bahwa ekosistem pendidikan tidak hanya berfokus pada capaian akademik. Tetapi juga pada kesehatan mental dan penguatan karakter peserta didik, sejalan dengan visi Profil Pelajar Pancasila.
Guru BK: Bukan Penghukum, Tapi Motivator Utama
Orang sering mengidentikkan peran Guru BK selama ini dengan penertiban dan pemberian sanksi bagi murid bermasalah. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyatakan pihaknya bertekad mengubah pandangan tersebut secara fundamental.
“Kami ingin Guru BK menjadi pendamping, pembimbing, dan penyedia lingkungan belajar yang mendukung siswa untuk aktif, mandiri, dan kreatif. Guru BK bukan lagi semata-mata guru yang menghukum, tetapi harus menjadi motivator utama. Yang membantu murid mengenali dan mengembangkan bakat serta minatnya sedini mungkin,” tegas Menteri Mu’ti dalam acara peluncuran program di Jakarta, 25 Juni 2025.
Mu’ti menambahkan, pendidikan yang baik dapat mengubah nasib seseorang, tetapi guru yang baik, khususnya Guru BK, bisa mengubah segalanya dengan membentuk kepercayaan diri, karakter, dan pandangan hidup siswa. Peran Guru BK kini meluas, tidak hanya mencakup pendisiplinan perilaku, namun juga pengembangan bakat dan minat siswa, serta pencegahan dan penanganan perilaku menyimpang.
Strategi ‘7 Jurus BK Hebat’ untuk Generasi Emas
Kemendikdasmen meluncurkan Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Nasional Program Pengembangan Kompetensi BK untuk mencapai visi tersebut.
Dirjen Nunuk menjelaskan program ini akan membekali para Guru BK dengan “7 Jurus BK Hebat.” Kami merancang “7 Jurus BK Hebat” secara khusus untuk memperkuat peran mereka sebagai fasilitator, motivator, dan penjaga keselamatan psikologis murid.
Adapun “7 Jurus BK Hebat” meliputi:
- Kenali Potensi: Membantu murid mengidentifikasi bakat, minat, dan gaya belajar mereka.
- Kelola Emosi: Memfasilitasi murid dalam memahami dan mengatur emosi secara sehat.
- Tumbuhkan Resiliensi: Membangun daya juang dan kemampuan murid menghadapi tantangan.
- Jaga Konsistensi: Mendorong konsistensi dalam upaya pengembangan diri dan pencapaian tujuan.
- Jalin Koneksi: Memperkuat hubungan positif antara guru, murid, dan lingkungan sekolah.
- Bangun Kolaborasi: Mendorong kolaborasi Guru BK dengan guru mata pelajaran, wali kelas, dan orang tua.
- Menata Situasi: Memastikan terciptanya lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas perundungan.
“Kami ingin melihat para guru bisa semakin percaya diri dalam menjalankan peran strategisnya sebagai pendidik, pembimbing, pendamping tumbuh kembang, dan penjaga keselamatan psikologis murid,” tambah Dirjen Nunuk.
Peran Vital Guru BK dalam Kurikulum Merdeka
Peningkatan peran Guru BK ini sangat relevan dengan implementasi Kurikulum Merdeka, yang menuntut pendekatan pendidikan yang lebih fleksibel dan berpusat pada peserta didik. Dalam kurikulum baru ini, Guru BK memiliki tugas vital dalam melakukan:
- Asesmen Diagnostik Nonkognitif: Melakukan pemetaan kebutuhan, kondisi psikologi, dan emosional siswa.
- Pemetaan Minat dan Bakat: Membantu siswa dalam merencanakan masa depan dan memilih jalur karier atau studi lanjutan, seperti dalam proses SNBP.
Bahkan, Mendikdasmen telah merencanakan untuk menambah jumlah Guru BK melalui pengangkatan di tahun 2025 dan memberikan pelatihan bimbingan konseling kepada guru non-BK, terutama guru kelas. Setiap guru di sekolah harus memberikan perhatian lebih dekat kepada persoalan yang murid hadapi, tidak sekadar mentransfer ilmu.
Baca Juga : Waspada Phishing! Kemendikdasmen Tegaskan Link Unduh Sertifikat Sulingjar Adalah Hoaks
Dengan menguatkan kompetensi dan peran Guru BK, Kemendikdasmen optimis dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga sehat secara mental, kuat dalam karakter, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan. Perubahan citra Guru BK menjadi pendamping sejati diharapkan akan mendorong setiap murid untuk mencapai potensi tertingginya.







