NusaSuara — Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Australia berinisial NJS (50) di laporkan meninggal dunia saat melakukan aktivitas menyelam (diving) di perairan Pantai Segara, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Selasa (30/12).
Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WITA dan langsung di tangani oleh aparat kepolisian setempat.
Kronologi Kejadian di Lokasi Penyelaman
Kasi Humas Polres Karangasem, Ipda I Nengah Artono, menjelaskan bahwa insiden ini terungkap berdasarkan keterangan dua saksi, yakni BN, seorang WNA asal Afrika Selatan, serta IYS, nelayan lokal yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Menurut keterangan saksi, korban melakukan penyelaman bersama dua instruktur. Namun, saat berada di kedalaman sekitar 15 meter, korban tiba-tiba mengalami kepanikan.
“Korban panik dan mencabut regulator dive saat berada di kedalaman 15 meter,” ujar Ipda Artono.
Dalam kondisi tersebut, korban berusaha naik ke permukaan laut tanpa prosedur keselamatan yang tepat.
Korban Sempat Meminta Pertolongan
Setelah mencapai permukaan, korban terlihat melambaikan tangan dan berteriak meminta tolong ke arah warga di pesisir Pantai Segara. Gerakan tersebut di sadari oleh saksi IYS, yang kemudian segera mengambil perahunya untuk mendekati lokasi korban.
Namun nahas, saat perahu mendekat ke tengah laut, saksi menemukan korban mengambang dalam kondisi tidak bernyawa. Korban kemudian di evakuasi ke bibir Pantai Segara sebelum di bawa ke RSUD Karangasem.
Hasil Pemeriksaan Medis Awal
Berdasarkan pemeriksaan luar oleh Puskesmas Kubu, petugas menemukan sejumlah tanda pada tubuh korban, di antaranya lebam di bagian dada dan punggung, lidah tergigit, serta busa keluar dari hidung.
Petugas medis memperkirakan korban telah meninggal dunia sekitar satu jam sebelum pemeriksaan di lakukan. Saat ini, kasus tersebut secara resmi di tangani oleh Satpolair Polres Karangasem untuk penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga: UU Ciptaker: Mengubah Status Batu Bara Menjadi Pajak
Pentingnya Keselamatan dalam Aktivitas Diving
Kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya keselamatan dan kesiapan fisik serta mental dalam aktivitas wisata bahari, khususnya di perairan Bali yang memiliki arus dan kedalaman tertentu. Kepanikan di bawah air dapat berakibat fatal jika tidak di tangani dengan prosedur yang tepat.





