,

Viral! Pesawat Batik Air Nyaris Celaka di Bandara Soetta, Begini Kronologinya

oleh -19 Dilihat
Pesawat Batik Air melakukan landing di Bandara Soetta
Pesawat komersial milik maskapai Batik Air mengalami insiden miring saat mendarat dalam keadaan hujan di Bandara Soetta

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta), Sabtu, 28 Juni 2025. Sebuah Pesawat Batik Air terekam dalam kondisi miring saat mendarat, diduga akibat terpaan angin kencang dari samping. Peristiwa ini dengan cepat viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari netizen dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform digital.

Detik-Detik Mencekam Mendarat Miring

Dalam video amatir yang beredar, tampak pesawat Batik Air berusaha mendarat di salah satu landasan Bandara Soetta. Namun, saat roda pesawat hampir menyentuh aspal, badan pesawat terlihat miring ke salah satu sisi. Sayap kirinya terlihat sangat dekat dengan permukaan landasan, membuat penonton video tersebut berteriak ngeri. Suasana mencekam itu hanya berlangsung beberapa detik sebelum akhirnya pesawat kembali stabil dan berhasil mendarat dengan selamat.

Video tersebut pun langsung ramai diperbincangkan. Banyak yang menyebut insiden ini sebagai “nyaris celaka” atau “hampir crash landing”. Namun, bagaimana sebenarnya kejadian yang terjadi?

Penjelasan Resmi dari Batik Air

Menanggapi viralnya insiden tersebut, pihak Batik Air pun angkat bicara. Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, membenarkan bahwa insiden tersebut memang terjadi.

“Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025,” ujar Danang dalam keterangan resmi yang dirilis pada Minggu, 29 Juni.

Menurut Danang, penyebab utama insiden ini adalah peningkatan kecepatan angin dari arah samping atau yang dikenal dalam dunia penerbangan sebagai crosswind. Dalam fase akhir pendaratan, kecepatan angin dari samping meningkat secara signifikan meskipun arah angin tetap konstan.

“Peningkatan kecepatan angin dari arah samping terjadi saat fase mendekati landasan pacu. Arah angin tidak berubah, tetapi kecepatannya meningkat,” jelas Danang.

Hal ini membuat manuver pendaratan menjadi lebih menantang. Meski demikian, Danang memastikan bahwa pesawat Batik Air tersebut berhasil mendarat dengan selamat tanpa insiden lebih lanjut.

Pemeriksaan Teknis Pasca Mendarat

Usai pendaratan, tim teknisi Batik Air langsung melakukan inspeksi menyeluruh terhadap badan pesawat. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari prosedur standar setelah kejadian yang tak biasa.

“Hasil pemeriksaan menyatakan tidak ditemukan kerusakan, dan pesawat dinyatakan aman serta layak untuk melanjutkan operasional,” kata Danang.

Pihak maskapai juga menegaskan bahwa mereka selalu mengedepankan keselamatan dan keamanan penerbangan sebagai prioritas utama.

“Batik Air menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama dalam setiap operasional. Kami terus berkomitmen menjalankan prosedur sesuai standar keselamatan penerbangan yang berlaku,” tutupnya.

Bandara Soetta Sering Terpapar Crosswind?

Bandara Soetta memang dikenal sebagai bandara tersibuk di Indonesia dengan lalu lintas penerbangan yang padat. Dalam kondisi cuaca tertentu, terutama di musim pancaroba atau saat transisi antar musim, angin samping (crosswind) bisa terjadi dan mempengaruhi proses pendaratan.

Pakar penerbangan menjelaskan bahwa angin samping bukanlah hal langka, namun tetap memerlukan keterampilan dan kewaspadaan tinggi dari pilot. Pendaratan dalam kondisi crosswind bisa dilakukan secara aman, namun tetap memiliki risiko bila kecepatan angin meningkat secara tiba-tiba seperti dalam insiden pesawat Batik Air ini.

Baca Juga : Kecelakaan Air India, Remaja 17 Tahun Saksi Tragedi Kini Trauma

Reaksi Netizen dan Publik

Sejak video mendarat miring itu viral, media sosial dipenuhi komentar dari netizen. Banyak yang memuji keberanian dan keahlian pilot Batik Air dalam mengendalikan pesawat di tengah kondisi sulit. Tak sedikit juga yang mengungkapkan rasa syukur karena insiden ini tidak berujung fatal.

“Gila! Itu pilot keren banget, bisa kendalikan pesawat padahal hampir ngesot sayapnya,” tulis salah satu pengguna di platform X .

Ada juga yang mempertanyakan apakah kejadian ini akan diselidiki lebih lanjut oleh pihak otoritas penerbangan nasional. Namun hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Perhubungan atau KNKT terkait kemungkinan investigasi terhadap insiden ini.

Komitmen Keselamatan dari Maskapai

Batik Air, sebagai salah satu maskapai anggota Lion Air Group, telah beroperasi sejak tahun 2013 dan melayani rute domestik maupun internasional. Maskapai ini menggunakan armada Airbus A320 dan Boeing 737, serta dikenal cukup ketat dalam hal pemeliharaan dan pelatihan kru.

Insiden ini menjadi pengingat penting bahwa faktor cuaca masih menjadi tantangan besar dalam dunia penerbangan. Meski teknologi penerbangan semakin canggih, keterampilan pilot dan prosedur keselamatan tetap menjadi penentu utama keberhasilan sebuah penerbangan.

Kesimpulan

Insiden pesawat Batik Air yang nyaris celaka di Bandara Soetta memang mengejutkan publik, namun berakhir tanpa korban dan tanpa kerusakan serius. Respons cepat dari pilot serta tindakan teknis pasca mendarat menunjukkan profesionalisme dan kesiapan Batik Air dalam menghadapi situasi tidak terduga.

Peristiwa ini pun menjadi pelajaran bahwa meskipun penerbangan semakin aman, situasi darurat tetap bisa terjadi kapan saja. Maka dari itu, penting bagi maskapai, petugas bandara, dan otoritas penerbangan untuk selalu menjaga standar keselamatan tertinggi dalam setiap penerbangan.

No More Posts Available.

No more pages to load.