Saham Bank big cap kembali menjadi motor utama penguatan IHSG pada Kamis, 24 Juli 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level psikologis 7.500 dan ditutup menguat di 7.560. Pencapaian ini menandai babak baru yang semakin mengokohkan pasar modal Indonesia. Sejak awal perdagangan, investor menunjukkan optimisme karena mereka melihat fundamental sektor perbankan yang solid dan prospek ekonomi nasional yang menjanjikan.
Saham Bank Papan Atas Jadi Incaran
Empat saham bank besar yaitu BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI tampil sebagai bintang pada sesi perdagangan tersebut. Harga saham keempat bank ini kompak mencatatkan penguatan signifikan, mendorong IHSG naik ke rekor baru. Volume transaksi yang padat memperlihatkan adanya akumulasi dari investor institusi maupun ritel. Fakta ini menjadi sinyal kuat bahwa kepercayaan terhadap sektor perbankan Indonesia masih tinggi.
Investor melihat penguatan saham perbankan sebagai cerminan keyakinan mereka terhadap prospek bisnis bank. Bank gencar menyalurkan kredit sehat, melayani lonjakan permintaan pinjaman korporasi, dan menjaga rasio kredit bermasalah tetap terkendali. Dengan proyeksi laba yang solid, investor pun menjadikan saham bank big cap sebagai primadona.
Faktor Pendorong Kenaikan IHSG
Beberapa faktor utama mendorong kenaikan indeks kali ini. Pertama, analis memperkirakan laporan kinerja keuangan perbankan yang akan segera dirilis menunjukkan performa cemerlang. Aktivitas ekonomi pulih pasca-pandemi, konsumsi masyarakat meningkat, dan suku bunga domestik yang stabil menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan laba bank.
Kedua, sentimen eksternal turut memberikan dukungan berarti. Ketakutan terhadap resesi global mulai mereda setelah bank sentral utama dunia menempuh kebijakan moneter yang lebih moderat. Lingkungan global yang lebih kondusif ini memicu aliran modal asing kembali masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal tersebut memperkuat kepercayaan investor internasional terhadap daya tahan ekonomi nasional.
Penguatan Rupiah Menambah Sentimen Positif
Kinerja IHSG tidak datang sendirian, sebab rupiah juga menunjukkan penguatan yang berarti. Pada penutupan perdagangan, rupiah berhasil menguat ke level Rp16.275 per Dolar AS. Apresiasi rupiah ini dipandang sebagai tanda bahwa arus modal asing benar-benar mengalir deras ke pasar keuangan domestik.
Kondisi ini menciptakan siklus positif: masuknya modal asing memperkuat rupiah, sementara penguatan rupiah menambah keyakinan investor akan stabilitas ekonomi. Efek ganda inilah yang membuat pasar semakin solid dan memberikan sinyal positif jangka menengah bagi investor.
IHSG Tembus Level Psikologis 7.500
IHSG menorehkan pencapaian bersejarah saat menembus level 7.500. Investor sudah lama menganggap angka ini sebagai level psikologis yang sulit ditembus. Dengan berhasil melampauinya, pasar saham bank Indonesia menunjukkan bahwa fundamental ekonomi domestik mampu menopang optimisme investor.
Pencapaian ini juga memberi dorongan moral bagi pelaku pasar. Baik investor ritel maupun institusi semakin yakin bahwa pasar modal Indonesia masih menyimpan potensi pertumbuhan signifikan. IHSG yang kokoh di atas 7.500 menandakan bahwa tren positif belum akan berhenti dalam waktu dekat.
Risiko Global Tetap Membayangi
Kendati optimisme tinggi, investor tetap mencermati risiko global yang bisa memengaruhi pasar. Fluktuasi harga komoditas internasional, perubahan kebijakan moneter di Amerika Serikat, dan tensi geopolitik masih berpotensi mengganggu arus modal. Analis pun mengingatkan agar investor tidak terlena oleh euforia sesaat dan selalu menyusun strategi investasi dengan bijak.
Investor menjadikan diversifikasi portofolio sebagai strategi utama untuk mengurangi risiko. Mereka menyebar investasi ke berbagai instrumen agar potensi kerugian berkurang tanpa kehilangan peluang keuntungan. Langkah ini juga menjaga stabilitas portofolio di tengah ketidakpastian global.
Pandangan Analis Pasar Saham Bank
Sejumlah analis pasar memberikan catatan terkait pergerakan spektakuler IHSG kali ini. Equity Analyst CNBC Indonesia, Tasya Pangestika, menegaskan bahwa pelaku pasar sudah lama menunggu kenaikan saham perbankan. Menurutnya, fundamental bank besar tetap kuat meskipun menghadapi berbagai tantangan global.
Selain itu, ia menegaskan bahwa penguatan rupiah memainkan peran penting yang tidak boleh diabaikan. Dukungan arus modal asing membuat pasar modal Indonesia memiliki peluang untuk terus tumbuh. Namun, ia juga menekankan bahwa investor harus waspada terhadap potensi koreksi jangka pendek.
Baca juga : IHSG Terjepit Tarik Ulur Tarif Trump dan Penurunan Suku Bunga BI
Prospek Pasar Saham Bank Ke Depan
Secara keseluruhan, prospek pasar keuangan Indonesia tampak cerah. Fundamental ekonomi yang kuat, stabilitas politik, dan dukungan kebijakan pemerintah menjadikan pasar modal Indonesia semakin menarik. Reformasi struktural yang terus berjalan juga membuat investor asing semakin yakin menanamkan modal jangka panjang.
Jika tren positif ini terus terjaga, IHSG berpeluang melangkah lebih jauh dan menembus level berikutnya. Sektor perbankan yang solid akan tetap menjadi tulang punggung, sementara penguatan rupiah akan memperkuat momentum. Kombinasi ini membentuk landasan kokoh bagi pertumbuhan pasar modal yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Saham bank big cap benar-benar menjadi motor penggerak IHSG hingga tembus level 7.500. Optimisme pasar tercermin dari derasnya arus modal asing, penguatan rupiah, serta proyeksi kinerja perbankan yang positif. Walaupun risiko global tetap menghantui, investor meyakini pasar modal Indonesia masih berada di jalur pertumbuhan berkelanjutan. Mereka melihat momentum ini sebagai peluang strategis untuk menatap masa depan dengan lebih percaya diri.







